Cara Menanam Bunga Telang – Butterfly Pea (Clitoria ternatea), atau yang dikenal juga sebagai Bunga telang, merupakan tanaman merambat dengan bunga berwarna biru cerah yang tidak hanya cantik tetapi juga kaya manfaat. Tanaman ini semakin populer di kalangan pecinta tanaman hias dan herbal karena kemudahan perawatannya serta khasiatnya untuk kesehatan.
Mengenal Bunga Telang
Sebelum mempelajari teknik penanaman secara mendalam, penting bagi kita untuk memahami karakteristik dasar dan keunggulan yang dimiliki oleh bunga telang. Tanaman dengan nama ilmiah Clitoria ternatea ini memiliki keunikan tersendiri yang membuatnya layak untuk dibudidayakan, baik sebagai tanaman hias maupun tanaman herbal.
1. Ciri-ciri Fisik Bunga Telang
Bunga telang memiliki beberapa karakteristik morfologi yang mudah dikenali. Pertama, batangnya bersifat merambat sehingga memerlukan media pendukung seperti tiang, pagar, atau teralis untuk tumbuh optimal. Tanpa struktur rambatan yang memadai, tanaman ini akan kesulitan berkembang dengan baik.
Daunnya berukuran relatif kecil dengan bentuk oval memanjang dan berwarna hijau segar. Bagian yang paling mencolok tentu saja bunganya yang memiliki warna biru keunguan cerah, meskipun beberapa varietas langka bisa menghasilkan bunga berwarna putih atau merah muda. Bentuk bunganya menyerupai kupu-kupu, sehingga tidak heran jika dalam bahasa Inggris ia disebut Butterfly Pea.
Setelah masa berbunga, tanaman ini akan menghasilkan buah berupa polong kecil yang berisi sekitar 6 hingga 10 biji. Biji inilah yang nantinya dapat digunakan sebagai bibit untuk perbanyakan tanaman.
2. Ragam Manfaat Bunga Telang
Selain keindahannya, bunga telang juga memiliki berbagai manfaat yang membuatnya semakin bernilai. Dalam dunia kuliner, bunga ini sering dimanfaatkan sebagai bahan dasar teh herbal yang kaya antioksidan. Warnanya yang biru alami juga sering digunakan sebagai pewarna makanan dan minuman, menggantikan pewarna sintetis yang kurang sehat.
Dari segi kesehatan, kandungan antioksidan dalam bunga telang diketahui bermanfaat untuk meningkatkan fungsi kognitif otak serta menjaga kesehatan mata. Tidak hanya itu, dalam pengobatan tradisional, ekstrak bunga telang digunakan untuk meredakan stres, mengurangi peradangan, dan membantu menstabilkan kadar gula darah. Dengan berbagai keunggulan ini, tidak mengherankan jika semakin banyak orang yang tertarik untuk menanamnya sendiri di rumah.
Cara Menanam Bunga Telang dari Bibit
Berikut ini langkah demi langkah cara menanam bunga telang dari bibit.
1. Pemilihan Bibit Unggul
Langkah dalam budidaya bunga telang adalah memilih bibit berkualitas tinggi. Sumber bibit bisa diperoleh melalui dua cara utama: memanfaatkan polong biji dari buah bunga telang yang sudah mengering atau membeli bibit siap tanam di toko pertanian terpercaya. Untuk mendapatkan hasil terbaik, perhatikan kriteria bibit unggul dengan seksama. Pilihlah biji yang tampak utuh tanpa cacat, tidak keriput, dan memiliki warna coklat gelap yang merata. Sebelum ditanam, lakukan perendaman biji dalam air hangat (suhu sekitar 40-50°C) selama 1-2 jam untuk memecah masa dormansi dan mempercepat proses perkecambahan.
2. Penyiapan Media Tanam Ideal
Keberhasilan pertumbuhan bunga telang sangat ditentukan oleh kualitas media tanam. Tanaman ini berkembang optimal pada media yang gembur, porous, dan kaya nutrisi organik. Komposisi ideal media tanam terdiri dari campuran tanah humus (50%) sebagai dasar, pupuk kompos atau kotoran kandang yang sudah matang (30%) sebagai sumber nutrisi, sekam bakar (20%) untuk meningkatkan aerasi, serta sedikit pasir kasar untuk memperbaiki sistem drainase. Bagi yang menanam dalam pot, pastikan wadah memiliki lubang drainase yang memadai untuk mencegah genangan air. Hindari penggunaan tanah liat murni karena sifatnya yang terlalu padat akan menghambat perkembangan akar dan memicu pembusukan.
3. Teknik Penanaman yang Tepat
Proses penanaman diawali dengan menyiapkan pot kecil berdiameter 15-20 cm sebagai media pembibitan awal. Isi pot dengan campuran media tanam yang telah disiapkan hingga mencapai 3/4 bagian volume pot. Tanamkan 3-4 biji bunga telang pada setiap pot dengan kedalaman sekitar 1-2 cm, kemudian tutup tipis dengan media tanam. Lakukan penyiraman secukupnya hingga media terasa lembap tetapi tidak basah berlebihan. Untuk menciptakan kondisi mikro yang ideal, tutup permukaan pot dengan plastik transparan yang telah dilubangi kecil-kecil. Plastik ini berfungsi menjaga kelembaban dan suhu stabil selama 3-5 hari pertama masa perkecambahan.
4. Perawatan Penting Masa Awal
Setelah penanaman, letakkan pot di lokasi yang teduh dengan intensitas cahaya matahari sekitar 30-50%. Hindari paparan sinar matahari langsung yang dapat mengganggu proses perkecambahan. Lakukan penyiraman rutin dua kali sehari (pagi dan sore) dengan volume air secukupnya untuk mempertahankan kelembaban media. Dalam waktu 7-10 hari, biji yang berkualitas baik akan mulai menunjukkan tanda-tanda perkecambahan. Pada minggu ketiga, ketika bibit sudah memiliki 4-6 helai daun sejati, saatnya memindahkan tanaman ke pot yang lebih besar atau langsung ke lahan tanam permanen untuk mendukung pertumbuhan vegetatif yang lebih optimal.
Perawatan Harian Bunga Telang
Berikut ini perawaan harian bunga telang agar pertumbuhannya optimal
1. Manajemen Penyiraman yang Tepat
Kunci utama dalam penyiraman bunga telang adalah menjaga keseimbangan kelembaban tanah. Frekuensi penyiraman idealnya 1-2 kali sehari, disesuaikan dengan kondisi cuaca dan media tanam. Pada musim kemarau atau saat suhu tinggi, intensitas penyiraman perlu ditingkatkan. Sebaliknya di musim hujan, penyiraman bisa dikurangi. Cara praktis memeriksa kebutuhan air adalah dengan menekan permukaan tanah menggunakan jari – jika terasa kering sampai kedalaman 1-2 cm, saatnya melakukan penyiraman. Yang perlu diwaspadai adalah penyiraman berlebihan yang menyebabkan genangan, karena dapat memicu pembusukan akar dan berkembangnya penyakit jamur.
2. Teknik Pemasangan Rambatan
Mengingat sifat alaminya sebagai tanaman merambat, bunga telang membutuhkan struktur pendukung yang kokoh. Beberapa pilihan rambatan yang efektif meliputi tiang kayu atau bambu dengan tinggi minimal 1,5-2 meter, atau jaring tanaman khusus jika ingin menciptakan efek pagar hidup yang alami. Untuk membentuk tanaman yang rapi dan produktif, secara berkala arahkan sulur-sulur muda ke media rambatan. Pemangkasan ujung sulur yang tumbuh terlalu panjang sangat dianjurkan karena dapat merangsang pertumbuhan cabang baru yang akan menghasilkan lebih banyak bunga. Lakukan pemantauan rutin setiap 3-5 hari untuk mengarahkan pertumbuhan tanaman.
3. Program Pemupukan Berimbang
Pemberian nutrisi melalui pemupukan teratur sangat menentukan kualitas pertumbuhan dan pembungaan. Pupuk organik seperti kompos matang atau kotoran kambing yang telah difermentasi sebaiknya diberikan setiap 4-8 minggu sekali, dengan cara ditaburkan di sekitar pangkal tanaman lalu dicampur ringan dengan lapisan tanah atas. Jika pertumbuhan terlihat lambat atau daun menguning, bisa ditambahkan pupuk NPK 16-16-16 dengan dosis ringan (1/2 sendok teh per tanaman) setiap 3-4 minggu. Penting untuk tidak berlebihan dalam pemberian pupuk kimia karena dapat menyebabkan keracunan tanaman.
4. Pengendalian Hama
Beberapa hama dan penyakit yang perlu diwaspadai meliputi:
- Kutu daun dapat dikendalikan dengan semprotan air sabun cuci piring (1 sendok makan per liter air) setiap 3 hari sampai populasi berkurang.
- Pengecekan manual dan pembuangan fisik sangat efektif. Untuk serangan berat ulat pemanakn daun, bisa digunakan pestisida alami dari ekstrak daun mimba.
- Pencegahan terbaik infrksi jamu dengan menjaga sirkulasi udara yang baik dan menghindari penyiraman yang mengenai daun di malam hari. Jika muncul bercak putih atau hitam pada daun, segera singkirkan bagian yang terinfeksi dan semprot dengan fungisida organik.
Pemantauan rutin setiap minggu sangat penting untuk mendeteksi dini masalah hama dan penyakit. Dengan perawatan yang konsisten dan tepat, bunga telang akan tumbuh subur dan menghasilkan bunga yang lebat sepanjang musim.
Teknik Panen dan Pemanfaatan Bunga Telang yang Optimal
Beberapa teknik panen dan pemanfaat bunga telang sebagai berikut ini.
1. Waktu Panen yang Tepat
Masa panen bunga telang umumnya dimulai pada usia 8-12 minggu setelah tanam, tergantung pada kondisi pertumbuhan dan perawatan tanaman. Tanda bunga siap panen adalah ketika mahkota bunga telah mekar sempurna dengan warna biru keunguan yang cerah dan kelopak bunga terbuka sepenuhnya. Hindari memetik bunga yang masih dalam keadaan kuncup karena belum mencapai kandungan nutrisi maksimal. Periode pembungaan puncak biasanya terjadi pada pagi hari antara pukul 6-9 pagi, saat suhu belum terlalu panas.
2. Teknik Memanen yang Benar
Proses pemanenan sebaiknya dilakukan dengan menggunakan gunting kebun yang bersih dan tajam untuk memotong tangkai bunga tepat di atas daun pertama. Waktu terbaik untuk memanen adalah pagi hari setelah embun mengering, saat kandungan nutrisi dan pigmen warna dalam bunga berada pada kondisi optimal. Dalam satu kali panen, disarankan untuk tidak mengambil seluruh bunga yang mekar, tetapi menyisakan sekitar 20-30% untuk memastikan produksi biji yang cukup untuk regenerasi tanaman.
3. Pengolahan Hasil Panen
Bunga yang baru dipanen dapat segera dikeringkan dengan cara diangin-anginkan di tempat teduh selama 2-3 hari atau menggunakan dehidrator pada suhu 40°C selama 4-5 jam. Bunga kering ini dapat diseduh langsung dengan air panas (80-90°C) selama 3-5 menit untuk menghasilkan teh herbal yang kaya antioksidan.
Untuk mendapatkan ekstrak warna biru alami, rendam 10-15 bunga segar dalam 200 ml air hangat (60°C) selama 15-20 menit. Ekstrak ini dapat langsung digunakan sebagai pewarna alami untuk nasi, kue, atau minuman.
Bunga yang disisakan akan berkembang menjadi polong biji dalam waktu 3-4 minggu. Polong yang sudah mengering dan berwarna coklat tua dapat dipanen untuk diambil bijinya. Simpan biji dalam wadah kedap udara di tempat sejuk dan kering untuk menjaga viabilitasnya hingga musim tanam berikutnya.
Tips Tambahan:
- Bunga segar yang tidak langsung diolah dapat disimpan dalam wadah tertutup di lemari es dengan lapisan tisu penyerap kelembaban, bertahan hingga 5-7 hari.
- Untuk mendapatkan warna biru yang lebih intens pada ekstrak pewarna, tambahkan sedikit asam sitrat atau air perasan jeruk nipis.
- Daun muda bunga telang juga dapat dimanfaatkan sebagai sayuran atau bahan tambahan salad.
Penutup
Menanam bunga telang tidak sulit asalkan tekun dalam perawatan. Tanaman ini cocok untuk pemula karena tahan terhadap berbagai kondisi cuaca. Selain mempercantik taman, juga bisa memanfaatkannya untuk kesehatan dan kuliner. Mulai tanam hari ini, dan dalam 2-3 bulan, kamu sudah bisa menikmati hasilnya. Semoga informasi Cara Menanam Bunga Telang dapat bermanfaat.
Baca juga:
- Tanaman Rambat: Jenis, Manfaat, dan Cara Merawatnya
- 9 Penyebab Tanaman Lidah Buaya Menguning
- Begini Cara Menanam Bunga Mawar dari Biji
- 10 Cara Mengusir Lalat Buah dengan Mudah dan Ampuh di Rumah
- Mudahnya Cara Menanam Tomat Ceri dalam Pot
Referensi
- LTGN Let’s Tell Good News. (2021, September 3). Cara menanam bunga telang [Video]. YouTube. https://www.youtube.com/watch?v=[link-video]
- Government of India, Ministry of AYUSH. (2016). The Ayurvedic Pharmacopoeia of India (1st ed., Part I, Vol. VIII).
- Wong, K. H., Razmovski-Naumovski, V., Li, K. M., Li, G. Q., & Chan, K. (2015). Differentiating Pueraria lobata and Pueraria thomsonii using partial least square discriminant analysis (PLS-DA). Journal of Pharmaceutical and Biomedical Analysis, 107, 464–473. https://doi.org/10.1016/j.jpba.2015.01.025
- Royal Botanic Gardens, Kew. (n.d.). Clitoria ternatea L. Plants of the World Online. Retrieved June 10, 2024, from http://powo.science.kew.org/taxon/urn:lsid:ipni.org:names:486718-1
- Nair, V., Bang, W. Y., Schreckinger, E., Andarwulan, N., & Cisneros-Zevallos, L. (2015). Protective role of ternatin anthocyanins and quercetin glycosides from butterfly pea (Clitoria ternatea Leguminosae) blue flower petals against lipopolysaccharide (LPS)-induced inflammation in macrophage cells. Journal of Agricultural and Food Chemistry, 63(28), 6355–6365. https://doi.org/10.1021/acs.jafc.5b00983
- Indonesian Ministry of Agriculture. (2020). Panduan budidaya tanaman obat keluarga (TOGA). Direktorat Jenderal Hortikultura.
- USDA. (2023). Clitoria ternatea L. National Plant Germplasm System. Retrieved June 10, 2024, from https://npgsweb.ars-grin.gov/gringlobal/taxon/taxonomydetail?id=10794