7 Cara Merawat Aglaonema agar Subur dan Rimbun

Cara Merawat Aglaonema

Cara Merawat AglaonemaTanaman hias semakin populer di kalangan pecinta tanaman, terutama yang menginginkan dekorasi alami di dalam rumah. Salah satu jenis yang banyak diminati adalah tanaman Aglaonema atau yang dikenal sebagai Chinese Evergreen. Tanaman ini terkenal karena keindahan daunnya yang berwarna-warni serta perawatannya yang relatif mudah. Namun, meski tergolong tanaman yang “bandel”, Aglaonema tetap membutuhkan perawatan yang tepat agar bisa tumbuh subur dan rimbun.

Cara Merawat Aglaonema agar Subur dan Rimbun

Berikut ini cara merawat Aglaonema, mulai dari pemilihan media tanam, penyiraman, pencahayaan, hingga pencegahan hama. 

1. Memilih Media Tanam yang Ideal untuk Aglaonema

Kesalahan paling umum yang sering dilakukan ketika merawat Aglaonema adalah pemilihan media tanam yang kurang tepat. Tanaman hias ini memerlukan tanah dengan tekstur gembur, kandungan nutrisi tinggi, serta sistem drainase yang baik untuk mencegah masalah pembusukan akar.

Berdasarkan penelitian Junaedhie (2020), media tanam berbahan organik merupakan pilihan paling ideal karena kaya akan mikroorganisme aktif yang mendukung perkembangan sistem perakaran. Komposisi media tanam yang disarankan terdiri dari beberapa elemen penting. Pupuk kompos atau humus sebaiknya digunakan sebanyak 30% sebagai sumber nutrisi utama. Sekam bakar sekitar 20% berfungsi untuk menjaga aerasi tanah. Pakis cacah atau cocopeat sekitar 20% berguna untuk mempertahankan kelembapan media.

Tambahkan pasir kasar sebanyak 10% untuk meningkatkan drainase dan arang kayu 10% yang berperan sebagai antijamur alami. Yang perlu diperhatikan adalah menghindari pemadatan media tanam berlebihan karena dapat menghambat pertumbuhan akar. Apabila akar tanaman sudah terlihat terlalu padat dan memenuhi pot, sebaiknya segera lakukan proses repotting ke wadah yang lebih besar untuk memberi ruang tumbuh yang lebih leluasa.

2. Teknik Penyiraman yang Tepat untuk Aglaonema

Banyak penggemar tanaman pemula beranggapan bahwa semakin sering menyiram maka tanaman akan semakin subur. Kenyataannya, Aglaonema justru lebih tahan terhadap kondisi kering dibandingkan kelebihan air. Frekuensi penyiraman yang berlebihan justru dapat memicu pembusukan akar dan munculnya jamur patogen.

Untuk mendapatkan hasil optimal, atur jadwal penyiraman sesuai kondisi lingkungan. Pada musim kemarau, penyiraman bisa dilakukan setiap 2-3 hari sekali. Sedangkan saat musim hujan, interval penyiraman bisa diperpanjang menjadi 4-5 hari sekali khusus untuk tanaman yang diletakkan di luar ruangan. Bagi Aglaonema yang ditempatkan di dalam ruangan, penyiraman cukup dilakukan seminggu sekali saja.

Kualitas air penyiram juga perlu diperhatikan. Gunakan air bersih yang bebas dari kandungan klorin tinggi. Jika menggunakan air PAM, sebaiknya endapkan terlebih dahulu semalaman sebelum digunakan. Teknik penyiraman yang benar adalah dengan menyiram secara merata hingga air mulai keluar dari lubang drainase bagian bawah. Hindari praktik penyiraman daun pada malam hari karena kelembapan yang tertinggal dapat memicu pertumbuhan jamur. Untuk membersihkan debu pada daun, bisa menggunakan lap lembut atau penyemprotan air halus.

3. Pengaturan Pencahayaan Optimal

Sebagai tanaman yang secara alami tumbuh di bawah naungan kanopi hutan, Aglaonema tidak terbiasa dengan paparan sinar matahari langsung. Intensitas cahaya berlebihan dapat menyebabkan berbagai masalah fisiologis seperti perubahan warna daun menjadi kuning, munculnya bercak cokelat akibat sunburn, hingga kelayuan dan kekeringan pada daun.

Penempatan yang ideal untuk Aglaonema indoor adalah di dekat jendela dengan intensitas cahaya sedang atau ruangan yang menggunakan tirai tipis sebagai filter cahaya. Sementara untuk tanaman outdoor, sebaiknya gunakan paranet dengan kerapatan 50-70% atau letakkan di area teras yang teduh. Perubahan warna daun bisa menjadi indikator kebutuhan cahaya – daun yang memudar menandakan kurang cahaya, sedangkan daun yang mengering menunjukkan kelebihan cahaya.

4. Mengatur Kondisi Suhu dan Kelembapan

Aglaonema menunjukkan pertumbuhan optimal pada kisaran suhu 20-30°C dengan tingkat kelembapan 60-80% (Junaedhie, 2020). Suhu di bawah 16°C dapat menghambat metabolisme tanaman dan menyebabkan daun layu.

Beberapa strategi untuk mempertahankan kelembapan antara lain dengan penyemprotan daun menggunakan air bersih 1-2 kali seminggu terutama ketika udara kering. Untuk tanaman indoor yang berada di ruangan ber-AC, penggunaan humidifier dapat membantu menjaga kelembapan. Teknik pengelompokan dengan tanaman hias lain juga efektif menciptakan mikroklima yang lembap.

5. Program Pemupukan yang Seimbang

Untuk mendukung pertumbuhan daun yang lebat dan warna yang cerah, Aglaonema membutuhkan nutrisi tambahan melalui pemupukan rutin. Rekomendasi pupuk yang bisa digunakan meliputi pupuk NPK seimbang (20-20-20) untuk pertumbuhan vegetatif, pupuk organik cair seperti pupuk ikan atau kompos, serta pupuk slow-release seperti Dekastar untuk suplai nutrisi jangka panjang.

Jadwal pemupukan yang ideal adalah pemberian pupuk cair setiap 2 minggu sekali dan pupuk slow-release setiap 3 bulan sekali. Yang perlu diwaspadai adalah gejala overdosis pupuk yang ditandai dengan ujung daun yang mengering atau terbakar.

6. Teknik Pemangkasan yang Benar

Pemangkasan merupakan bagian penting dalam perawatan Aglaonema untuk mempertahankan bentuk tanaman yang rimbun. Proses ini meliputi pembuangan daun-daun tua atau rusak menggunakan gunting steril yang telah didesinfeksi. Pemotongan dilakukan tepat pada pangkal tangkai daun.

Untuk tanaman yang sudah terlalu tinggi, pemangkasan batang utama dapat merangsang munculnya tunas-tunas baru di bagian bawah. Aktivitas pemangkasan sebaiknya dilakukan pada pagi hari ketika tanaman dalam kondisi segar.

7. Mengendalikan Hama dan Penyakit

Aglaonema rentan terhadap serangan beberapa jenis hama dan patogen. Kutu putih (Mealybugs) dapat dikendalikan dengan aplikasi alkohol 70% menggunakan kapas. Infestasi tungau (Spider mites) bisa diatasi dengan penyemprotan larutan sabun insektisida.

Penyakit jamur seperti Leaf spot umumnya disebabkan oleh kelembapan berlebihan. Pencegahannya meliputi pengaturan jarak tanam yang cukup dan penyiraman yang tepat. Jika sudah terinfeksi, aplikasi fungisida sistemik mungkin diperlukan.

Demikianlah ulasan tentang Cara Merawat Aglaonema, semoga bermanfaat.

Baca juga:

Daftar Pustaka

  • Junaedhie, K. (2020). Panduan Praktis Perawatan Aglaonema. Jakarta: Agromedia.
  • Royal Horticultural Society. (2021). Chinese Evergreen (Aglaonema) Care Guide.
Please follow and like us:
Scroll to Top