Ini Cara Menanam Sri Rejeki dalam Air agar Tumbuh Subur

Cara Menanam Sri Rejeki dalam Air

Cara Menanam Sri Rejeki dalam Air – Tanaman Sri Rejeki, atau yang dikenal juga dengan nama Aglaonema, sudah lama dipercaya sebagai tanaman pembawa hoki. Bukan cuma di Indonesia, masyarakat Tiongkok dan Filipina juga menganggapnya sebagai simbol kemakmuran. Selain nilai mistisnya, keindahan daunnya yang berwarna-warni membuatnya jadi primadona di kalangan pecinta tanaman hias.

Nah, salah satu cara populer merawat Sri Rejeki adalah dengan menanamnya dalam air. Metode ini simpel, bersih, dan cocok buat pemula yang belum terbiasa mengurus tanaman. Enggak perlu ribet menyiapkan media tanah, cukup air dan perawatan rutin, tanamanmu sudah bisa tumbuh subur.

Ada baiknya kamu pahami dulu kenapa metode ini banyak dipilih:

  • Tanpa tanah, risiko kotoran berceceran di dalam rumah berkurang. Cocok buat yang suka tampilan minimalis.
  • Enggak perlu sering-sering menyiram, cukup pantau kualitas airnya.
  • Menanam di air memungkinkan kita melihat langsung perkembangan akar, jadi lebih mudah mendeteksi masalah.
  • Beberapa serangga dan jamur hidup di media tanah, dengan metode air, risiko infestasi hama lebih kecil.

Tapi ingat, meski terlihat mudah, Sri Rejeki yang ditanam di air tetap butuh perhatian khusus. Kalau diabaikan, daunnya bisa menguning atau akarnya membusuk.

Cara Menanam Sri Rejeki dalam Air

Menanam Sri Rejeki dalam air membutuhkan perhatian khusus pada setiap tahapannya. Mari kita bahas cara melakukannya dengan benar untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

1. Pilih Batang yang Sehat

Langkah awal yang paling menentukan keberhasilan adalah pemilihan batang. Carilah batang yang tampak segar dan sehat, dengan ciri-ciri daun yang berwarna cerah tanpa noda kuning atau bercak-bercak mencurigakan. Batang yang ideal biasanya sudah memiliki 3-5 helai daun dewasa, karena ini menandakan tanaman sudah cukup kuat untuk beradaptasi dengan lingkungan baru.

Pemotongan batang harus dilakukan dengan alat yang tajam dan steril. Gunting kebun atau pisau tajam yang sudah dibersihkan dengan alkohol sangat disarankan. Potonglah batang secara diagonal sekitar 45 derajat untuk memperluas area penyerapan air. Segera buang daun-daun yang terlihat kurang sehat di bagian bawah, karena daun yang terendam air justru bisa memicu pembusukan.

2. Siapkan Wadah dan Air yang Tepat

Pemilihan wadah tidak boleh asal-asalan. Wadah kaca bening dengan bentuk yang agak lebar di bagian atas sangat direkomendasikan. Selain memudahkan pengamatan akar, bentuk seperti ini memberikan ruang yang cukup untuk pertumbuhan akar nantinya. Botol bekas selai atau toples kaca bisa menjadi pilihan ekonomis yang cukup baik.

Kualitas air menjadi faktor penentu utama. Air sumur memang yang terbaik, tetapi jika terpaksa menggunakan air PAM, diamkan semalaman dalam wadah terbuka agar klorin menguap. Tinggi air dalam wadah harus diperhatikan dengan seksama – cukup rendam bagian bawah batang sekitar 3-5 cm saja. Terlalu banyak air justru akan mengurangi suplai oksigen dan meningkatkan risiko pembusukan.

3. Letakkan di Tempat yang Tepat

Sri Rejeki membutuhkan pencahayaan yang cukup tetapi tidak berlebihan. Tempat ideal adalah di dekat jendela yang mendapatkan sinar matahari pagi selama 2-3 jam. Hindari penempatan di bawah terik matahari siang yang bisa menyebabkan daun terbakar. Jika diletakkan di dalam ruangan, pastikan ada sirkulasi udara yang baik dan cahaya lampu yang cukup terang.

Suhu ruangan juga perlu diperhatikan. Kisaran suhu 20-30°C adalah yang paling ideal. Jauhkan tanaman dari hembusan langsung AC atau kipas angin yang bisa menyebabkan dehidrasi pada daun. Kelembaban ruangan yang stabil akan membuat daun tumbuh lebih lebat dan berwarna lebih cerah.

4. Rutin Ganti Air dan Beri Nutrisi

Penggantian air harus dilakukan secara teratur setiap 7-10 hari. Saat mengganti air, bersihkan juga bagian dalam wadah untuk menghilangkan lendir atau kotoran yang menempel. Jika muncul tanda-tanda air keruh atau berbau sebelum waktunya, segera ganti dengan air baru.

Pemupukan dilakukan dengan pupuk cair khusus tanaman hias yang diencerkan. Takaran yang tepat adalah 1/4 dari dosis yang dianjurkan pada kemasan, diberikan setiap 4 minggu sekali. Pupuk yang berlebihan justru akan menyebabkan akar terbakar dan pertumbuhan alga di dalam air.

5. Pantau Pertumbuhan Akar dan Daun

Dalam waktu 3-4 minggu, akar baru biasanya mulai terlihat. Jika pertumbuhan akar sudah cukup lebat, pertimbangkan untuk memindahkan ke wadah yang lebih besar. Perhatikan perkembangan daun secara rutin – daun yang menguning bisa menjadi indikator beberapa masalah.

Ketika menemui daun menguning, pertama-tama periksa kualitas air. Air yang sudah keruh atau berbau harus segera diganti. Jika masalah berlanjut, coba pindahkan ke tempat yang lebih teduh. Daun yang layu bisa jadi tanda kekurangan nutrisi, sehingga perlu penambahan pupuk dengan komposisi yang tepat.

Tips Tambahan Agar Sri Rejeki Tumbuh Subur

Stabilitas lingkungan sangat penting untuk Sri Rejeki. Terlalu sering memindahkan tanaman dari satu tempat ke tempat lain akan membuatnya stres. Pembersihan daun secara rutin dengan kain lembut yang dibasahi air bersih akan menjaga pori-pori daun tetap terbuka untuk proses fotosintesis.

Hindari penempatan di area dengan fluktuasi suhu ekstrim. Jangan letakkan langsung di depan AC atau di atas peralatan elektronik yang mengeluarkan panas. Jika ingin memberikan sentuhan estetika, bisa ditambahkan kerikil hias atau marble di dasar wadah, asalkan tidak mengganggu pertumbuhan akar.

Dengan mengikuti semua petunjuk ini secara konsisten, Sri Rejeki Anda akan tumbuh subur dan menjadi penghias ruangan yang menawan sekaligus pembawa keberuntungan bagi penghuni rumah. Perlu diingat bahwa setiap tanaman memiliki karakteristik unik, jadi observasi dan penyesuaian perawatan sesuai respon tanaman Anda adalah kunci kesuksesan sesungguhnya. Semoga informasi ini bermanfaat.

Baca juga:

Please follow and like us:
Scroll to Top