Manfaat dan Cara Menanam Bunga Krokot

Bunga Krokot

Bunga Krokot salah satu tanaman hias yang tumbuh di tengah cuaca panas yang menyengat. Tanaman kecil ini sering dianggap remeh karena sering tumbuh liar di pinggir jalan atau sela-sela paving. Namun, siapa sangka, dengan perawatan yang tepat, bunga krokot bisa menjadi dekorasi rumah yang memukau?

Bunga krokot (Portulaca grandiflora), atau dikenal juga sebagai Moss Rose, punya daya tarik tersendiri. Warna-warnanya yang cerah merah, kuning, oranye, pink, hingga ungu memberikan kesan ceria di taman atau pot kecil di teras rumah. Yang lebih menarik, tanaman ini sangat bandel. Ia tahan panas, butuh sedikit air, dan tetap mekar meski diabaikan.

Mengenal Lebih Dekat Bunga Krokot

Bunga krokot sebenarnya bukan tanaman asli Indonesia. Ia berasal dari wilayah Amerika Selatan, terutama Brasil, Argentina, dan Uruguay. Namun, berkat daya adaptasinya yang luar biasa, tanaman ini mampu tumbuh subur di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia yang beriklim tropis.

Di berbagai daerah, bunga krokot dikenal dengan sebutan yang berbeda-beda. Salah satu nama populernya adalah Moss Rose, karena bentuk bunganya yang menyerupai mawar mini. Nama ilmiahnya, Portulaca grandiflora, juga sering digunakan untuk menyebut tanaman ini. Sementara itu, di beberapa wilayah Indonesia, masyarakat menyebutnya bunga gelang karena batangnya yang menjalar dan mudah tumbuh di sela-sela bebatuan atau pinggiran jalan.

1. Ciri Fisik yang Khas

Bunga krokot memiliki beberapa ciri khas yang membuatnya mudah dikenali. Pertama, batangnya tebal dan berair (succulent), mirip seperti tanaman kaktus mini. Batang ini cenderung merambat, sehingga jika dibiarkan, ia bisa menjalar ke berbagai arah.

Daunnya berukuran kecil, berbentuk silindris, dan berwarna hijau segar. Teksturnya yang tebal membuatnya tahan terhadap penguapan air, sehingga cocok tumbuh di daerah kering.

Bunganya sendiri berukuran mungil, hanya sekitar 2–3 cm, dengan kelopak berlapis yang menyerupai mawar. Warna-warnanya sangat cerah, mulai dari merah terang, kuning, oranye, pink, hingga ungu. Keunikan lain dari bunga krokot adalah akarnya yang tidak terlalu dalam, sehingga sangat cocok ditanam di pot kecil atau sebagai bagian dari taman vertikal.

2. Sifat Unik yang Membuatnya Istimewa

Bunga krokot bukan sekadar tanaman hias biasa. Ia memiliki beberapa keunikan yang jarang ditemukan pada tanaman lain.

Pertama, bunga ini hanya mekar di siang hari dan menguncup kembali saat malam tiba. Perilaku ini membuatnya terlihat seperti “bangun” di pagi hari dan “tidur” saat matahari terbenam.

Kedua, bunga krokot sangat tahan terhadap panas dan kekeringan. Tidak seperti tanaman hias lain yang cepat layu jika terpapar terik matahari terlalu lama, bunga krokot justru semakin subur jika mendapat banyak sinar matahari. Bahkan, ia bisa bertahan di daerah dengan curah hujan rendah, asalkan tidak tergenang air.

Ketiga, tanaman ini tidak membutuhkan tanah yang subur untuk tumbuh. Ia bisa bertahan di tanah yang miskin nutrisi, asalkan drainasenya baik. Ini menjadikannya pilihan tepat bagi mereka yang ingin memiliki tanaman hias tanpa repot merawat media tanam.

Dengan segala keistimewaannya, tidak heran jika bunga krokot semakin populer sebagai tanaman hias yang mudah dirawat namun tetap memancarkan keindahan.

Manfaat Bunga Krokot

Tak sekadar mempercantik ruangan, bunga krokot ternyata menyimpan berbagai kegunaan praktis yang mungkin belum banyak diketahui. Tanaman mungil ini ternyata multitalenta, mampu memenuhi berbagai kebutuhan penghobi tanaman maupun pecinta lingkungan.

1. Memperindah Taman Minimalis

Keserbagunaan bunga krokot membuatnya cocok diaplikasikan dalam berbagai konsep taman. Ukurannya yang mini justru menjadi keunggulan, memungkinkannya menghiasi sudut-sudut sempit yang sering terabaikan. Untuk taman bergaya minimalis, bunga ini bisa ditanam dalam pot gantung yang menciptakan kesan segar tanpa memakan tempat. Konsep taman vertikal pun semakin hidup dengan kehadiran bunga krokot yang tumbuh merambat indah.

Tak berhenti di situ, bunga ini juga ideal sebagai pembatas alami di pinggiran jalan setapak. Warnanya yang cerah akan memandu langkah sekaligus mempercantik area jalan. Bahkan di dalam ruangan, beberapa pot kecil bunga krokot bisa menjadi dekorasi meja yang menyegarkan pandangan.

2. Solusi Praktis untuk Lahan Kosong

Sifat alaminya yang mudah merambat memberikan manfaat ekstra. Batangnya yang tumbuh menjalar mampu menutupi area tanah yang kosong secara efektif. Ini bukan sekadar soal estetika, melainkan juga solusi praktis untuk mencegah tumbuhnya gulma pengganggu. Dibandingkan dengan tanaman penutup tanah lainnya, bunga krokot lebih mudah dikendalikan dan tidak agresif dalam perambatannya.

3. Pilihan Eco-Friendly untuk Taman Modern

Di era yang semakin peduli lingkungan, bunga krokot muncul sebagai jawaban atas kebutuhan taman ramah lingkungan. Kemampuannya bertahan di kondisi kering menjadikannya primadona konsep xeriscaping – metode berkebun yang mengutamakan efisiensi air. Bandingkan dengan tanaman hias biasa yang membutuhkan penyiraman rutin, bunga krokot bisa bertahan dengan minimal perawatan, menjadikannya pilihan bijak di daerah dengan pasokan air terbatas.

Ada fakta menarik tentang kerabat dekat bunga krokot hias. Varietas Portulaca oleracea yang sering dianggap gulma ternyata bisa diolah menjadi sayuran bergizi di beberapa negara. Namun perlu diperhatikan, bunga krokot hias (Portulaca grandiflora) yang biasa kita tanam tidak direkomendasikan untuk dikonsumsi. Meski secara visual mirip

Cara Menanam Bunga Krokot

Berikut ini langkah demi langkah cara menanam bunga krokot.

1. Memilih Bibit

Untuk memulai budidaya bunga krokot, langkah pertama yang perlu diperhatikan adalah pemilihan bibit. Terdapat dua metode utama yang bisa dipilih sesuai kebutuhan dan ketersediaan bahan. Bibit berupa biji merupakan pilihan praktis yang mudah didapatkan di berbagai toko pertanian dengan harga terjangkau. Biji bunga krokot dikenal memiliki daya kecambah yang baik dan bisa disimpan dalam waktu relatif lama.

Alternatif lain adalah menggunakan metode stek batang, yang sangat cocok bagi mereka yang sudah memiliki tanaman induk. Keunggulan metode stek adalah kita bisa memastikan kualitas tanaman baru karena sifatnya akan persis sama dengan indukannya. Pilih batang yang tampak sehat dan bebas dari penyakit untuk hasil terbaik.

2. Media Tanam

Kunci keberhasilan menanam bunga krokot terletak pada penyiapan media tanam yang tepat. Tanaman ini membutuhkan media dengan drainase sempurna untuk mencegah busuk akar. Campuran yang ideal terdiri dari tanah gembur sebagai bahan utama, ditambah pasir kasar untuk meningkatkan porositas tanah. Perbandingan 2:1 antara tanah dan pasir biasanya memberikan hasil optimal.

Untuk meningkatkan kesuburan, bisa ditambahkan pupuk kompos atau pupuk kandang yang sudah matang sekitar 10-20% dari total media. Namun perlu diingat, bunga krokot sebenarnya bisa tumbuh baik bahkan di tanah yang kurang subur, sehingga penambahan pupuk organik ini bersifat opsional saja.

3. Langkah Menanam dari Biji

Proses penanaman dari biji memerlukan ketelatenan tertentu. Mulailah dengan menyiapkan wadah tanam yang memiliki lubang drainase memadai. Baki semai atau pot kecil dengan diameter 10-15 cm sudah cukup untuk tahap awal. Sebarkan biji secara merata di permukaan media tanam, cukup tekan perlahan tanpa perlu menutupnya dengan tanah tebal karena biji krokot membutuhkan cahaya untuk berkecambah.

Penyiraman pertama sebaiknya dilakukan dengan spray halus untuk menghindari pergerakan biji. Letakkan di lokasi yang mendapat sinar matahari penuh sepanjang hari. Dalam kondisi optimal, biji akan mulai berkecambah dalam waktu 7-14 hari. Selama masa ini, jaga kelembapan media tapi hindari kondisi basah menggenang.

4. Menanam dari Stek Batang

Untuk stek batang, pilih batang yang sudah cukup tua tapi belum berkayu, dengan panjang sekitar 10 cm. Bagian bawah stek sebaiknya dipotong miring untuk memperluas area tumbuhnya akar. Daun pada bagian bawah (sekitar 3-5 cm dari pangkal) perlu dibuang untuk mengurangi penguapan dan mencegah busuk.

Stek kemudian ditancapkan sedalam 3-4 cm ke dalam media tanam yang sudah disiapkan. Berbeda dengan biji, stek sebaiknya ditempatkan di area teduh selama 3-5 hari pertama sebelum dipindahkan ke lokasi lebih terang. Proses pengakaran biasanya memakan waktu sekitar 2 minggu, yang bisa diketahui dari munculnya tunas baru di ketiak daun.

Beberapa trik khusus bisa diterapkan untuk meningkatkan keberhasilan penanaman. Saat menanam di musim kemarau, tutup sementara dengan plastik bening untuk menjaga kelembapan. Untuk stek, celupkan bagian pangkal ke dalam larutan perangsang akar alami seperti air kelapa sebelum ditanam bisa mempercepat pertumbuhan akar.

Pemilihan waktu tanam juga penting. Pagi hari sekitar pukul 7-9 adalah waktu ideal untuk menanam karena suhu belum terlalu panas. Hindari menanam saat siang terik atau saat hujan deras untuk mencegah stres pada tanaman.

Perawatan Bunga Krokot

Berikut ini cara perawatan bunga krokot agar tumbuh subur.

1. Penyiraman

Bunga krokot termasuk tanaman yang toleran terhadap kekeringan, sehingga sistem penyiramannya membutuhkan pendekatan khusus. Prinsip utama dalam menyiram adalah “lebih baik kurang daripada berlebihan”. Sebelum menyiram, selalu periksa kondisi media tanam dengan menekan permukaan tanah menggunakan jari. Jika tanah masih terasa lembab sampai kedalaman 1-2 cm, tunda penyiraman.

Saat menyiram, lakukan secara perlahan di bagian pangkal tanaman hingga air mulai keluar dari lubang drainase. Hindari membasahi daun secara langsung karena kelembapan berlebih di daun dapat memicu pertumbuhan jamur. Waktu penyiraman terbaik adalah pagi hari antara pukul 7-9, sehingga sisa air yang menguap tidak menyebabkan suhu media tanam turun drastis di malam hari.

2. Pemupukan

Meskipun bunga krokot bisa tumbuh di tanah miskin hara, pemberian pupuk secara teratur akan meningkatkan kualitas pertumbuhan dan pembungaan. Pupuk NPK seimbang (15-15-15) dengan dosis 1/2 sendok teh per tanaman setiap 3-4 minggu cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya. Aplikasikan pupuk dengan menaburkannya secara melingkar di sekitar tanaman, lalu siram secukupnya.

Bagi yang lebih menyukai pertanian organik, pupuk kompos atau pupuk kandang yang sudah matang bisa menjadi alternatif. Berikan lapisan tipis (1-2 cm) di permukaan media tanam setiap 2 bulan sekali. Pupuk organik cair dari fermentasi kotoran hewan juga efektif jika diaplikasikan dengan dosis 50 ml per liter air setiap 2 minggu.

3. Pemangkasan

Pemangkasan merupakan bagian penting dalam perawatan bunga krokot untuk menjaga bentuk tanaman tetap rapi dan merangsang percabangan baru. Gunakan gunting pangkas yang tajam dan steril untuk memotong batang yang tumbuh terlalu panjang atau terlihat lemah. Potong tepat di atas ruas daun untuk merangsang tumbuhnya cabang baru.

Bunga yang sudah mulai layu harus segera dipetik sebelum menjadi biji. Proses ini disebut deadheading dan bertujuan untuk mengalihkan energi tanaman dari pembentukan biji ke produksi bunga baru. Lakukan pemetikan dengan memegang pangkal bunga dan menariknya perlahan, atau bisa juga menggunakan gunting untuk memotong tangkai bunganya.

4. Pengendalian Hama

Meski tergolong tanaman yang tahan banting, bunga krokot tetap rentan terhadap beberapa jenis hama dan penyakit. Kutu daun menjadi masalah umum yang bisa diatasi dengan semprotan air sabun cuci piring (1 sendok teh per liter air). Semprotkan di pagi hari dan ulangi setiap 3 hari sampai populasi hama berkurang.

Untuk masalah jamur seperti busuk akar atau embun tepung, pencegahan lebih penting daripada pengobatan. Pastikan jarak tanam tidak terlalu rapat untuk sirkulasi udara yang baik. Jika terlihat tanda-tanda jamur, segera pangkas bagian yang terinfeksi dan semprot dengan fungisida alami seperti larutan baking soda (1 sendok makan per liter air).

Selain perawatan dasar di atas, beberapa trik khusus bisa diterapkan untuk meningkatkan performa bunga krokot:

  • Rotasi pot setiap 2 minggu untuk memastikan semua bagian tanaman mendapat cahaya merata
  • Pembersihan gulma secara berkala di sekitar tanaman
  • Penggantian media tanam sebagian setiap 6 bulan untuk menjaga kesuburan
  • Pemantauan rutin terhadap tanda-tanda stres tanaman seperti daun menguning atau pertumbuhan terhambat

Tips Agar Bunga Krokot Mekar Lebat

  • Berikan sinar matahari penuh (minimal 6 jam/hari).
  • Jangan terlalu sering disiram—biarkan tanah kering dulu.
  • Gunakan pot kecil untuk merangsang pembungaan.
  • Berikan pupuk tinggi fosfor untuk merangsang bunga.

7 Varietas Bunga Krokot Paling Populer untuk Taman

Berikut ini beberapa jenis bunga krokot untuk taman.

1. Portulaca grandiflora ‘Sundial Peach’

Varietas premium ini memukau dengan gradasi warna peach lembut yang berubah intensitasnya sepanjang hari. Kelopaknya yang semi-ganda menciptakan efek visual seperti miniatur mawar. ‘Sundial Peach’ termasuk jenis yang lebih kompak dengan tinggi hanya 15-20 cm, cocok untuk border taman atau pot kecil. Keunggulannya adalah kemampuan berbunga lebih awal dibanding varietas lain, bahkan dalam kondisi cahaya kurang optimal.

2. Portulaca ‘Happy Hour Mix’

Rangkaian warna cerah dalam satu kemasan membuat ‘Happy Hour Mix’ menjadi favorit penggemar tanaman hias. Varietas ini menawarkan perpaduan merah menyala, kuning mentega, oranye neon, dan ungu lavender. Yang istimewa, bunganya tetap terbuka lebih lama di sore hari dibanding jenis biasa. Batangnya yang kuat membuatnya tahan terhadap terpaan angin, ideal untuk taman tepi pantai.

3. Portulaca ‘Mojave Fuchsia’

Dengan diameter bunga mencapai 5 cm, ‘Mojave Fuchsia’ memegang rekor sebagai bunga krokot terbesar. Warna fuchsia-nya yang elektrik dengan pusat putih menciptakan kontras dramatis. Daunnya yang lebih lebar dan tebal menunjukkan adaptasi ekstrim terhadap iklim gurun. Varietas ini sangat cocok untuk vertical garden karena pertumbuhan vertikalnya yang rapi.

4. Portulaca ‘Duet Rose’

Keunikan varietas ini terletak pada bunga ganda yang menyerupai mawar mini sempurna. Setiap kelopak menunjukkan gradien dua warna – biasanya merah muda tua di tepi yang berangsur pudar ke putih di bagian dalam. ‘Duet Rose’ memiliki kebiasaan tumbuh membentuk gundukan padat (mounding habit), membuatnya sempurna sebagai tanaman tepi jalan atau pengisi celah bebatuan.

5. Portulaca ‘Yubi Summer Joy’

Asal Jepang ini menawarkan keanggunan berbeda dengan kelopak bergerigi seperti krisan mini. Warna pastelnya yang lembut (krem, blush pink, dan lemon) cocok untuk tema taman romantis. Kelebihan utamanya adalah ketahanan terhadap kelembapan tinggi, solusi sempurna untuk daerah tropis basah. Daunnya yang lebih kecil membentuk karpet padat nan rapi.

6. Portulaca ‘Cupcake’ Series

Disebut ‘Cupcake’ karena bentuk bunganya yang benar-benar menyerupai cupcake mini saat kuncup. Saat mekar penuh, varietas ini menampilkan pusat bunga berumbai seperti krim di atas cupcake. Tersedia dalam warna-warna dessert-inspired: vanilla cream, strawberry pink, dan blueberry mist. Pertumbuhannya sangat kompak (10-15 cm), ideal untuk terrarium atau taman fairy.

7. Portulaca ‘Solar Flare’

Varietas eksklusif ini memamerkan warna paling spektakuler dengan kelopak merah-oranye menyala dan tepi golden yellow, persisi seperti lidah api matahari. ‘Solar Flare’ memiliki keunikan perubahan warna dramatis – semakin terik matahari, warnanya semakin intens. Jenis ini termasuk langka karena pola pertumbuhan trailing-nya yang bisa mencapai 60 cm, sempurna untuk hanging basket.

Tips Memilih Varietas:

  • Untuk daerah panas ekstrim: pilih ‘Mojave’ atau ‘Solar Flare’
  • Taman minimalis: ‘Yubi Summer Joy’ atau ‘Cupcake’
  • Pembungaan maksimal: ‘Happy Hour Mix’ atau ‘Sundial’
  • Kolektor: cari ‘Duet Rose’ yang sulit ditemukan

Setiap varietas menawarkan karakter unik mulai dari bentuk bunga, pola pertumbuhan, hingga ketahanan lingkungan. Kombinasikan beberapa jenis untuk menciptakan gradasi warna yang memukau sepanjang musim panas. Semoga informasi ini bermanfaat.

Baca juga:

Please follow and like us:
Scroll to Top