Manfaat dan Cara Menanam Pohon Bidara dengan Stek Batang

Pohon Bidara

Pohon bidara, atau yang sering disebut widara, adalah tanaman serbaguna yang tak hanya tahan banting di iklim kering, tapi juga punya segudang manfaat. Buahnya bisa dimakan, daun bidara kerap dipakai dalam pengobatan tradisional, bahkan kayunya pun bernilai ekonomis. Kalau kamu tertarik menanamnya, metode stek batang adalah cara paling praktis apalagi buat pemula yang belum pengalaman berkebun.

Tapi jangan salah, meski terkesan simpel, menanam bidara dari batang butuh trik khusus biar akarnya kuat dan cepat tumbuh.

Cara Menanam Pohon Bidara dari Stek Batang

Perlu kamu pahami dulu alasan kenapa stek batang jadi metode favorit untuk budidaya bidara:

  • Dibanding menanam dari biji yang butuh waktu tahunan, stek batang bisa mempersingkat masa panen.
  • Kalau kamu punya pohon bidara unggul, steknya bakal mewarisi kualitas yang sama persis.
  • Akar sudah langsung terbentuk dari batang, jadi nggak perlu repot menyemai biji yang rentan gagal.

Tapi metode ini juga punya kelemahan, batangnya cenderung kurang kokoh dibandingkan bidara yang ditanam dari biji. Makanya, pemilihan bahan stek dan perawatan awal harus benar-benar diperhatikan. Berikut ini langkah demi langkah cara menanam pohon bidara.

1. Memilih Batang Stek yang Berkualitas

Kesuksesan menanam pohon bidara dimulai dari pemilihan batang stek yang tepat. Jangan asal memotong sembarang batang lalu menanamnya begitu saja. Ada beberapa kriteria penting yang harus dipenuhi agar stek bisa tumbuh dengan optimal.

Pertama, pilih batang dengan diameter minimal 1 cm. Batang yang terlalu kecil biasanya kurang mampu menyimpan cadangan nutrisi yang cukup untuk mendorong pertumbuhan akar baru. Selain itu, pastikan warna kulit batang sudah kecokelatan, bukan hijau muda, karena ini menandakan bahwa batang tersebut sudah cukup matang dan siap untuk dikembangbiakkan.

Ciri lain yang perlu diperhatikan adalah keberadaan 3-4 tunas daun pada batang. Idealnya, batang stek memiliki kombinasi daun muda di bagian ujung dan daun dewasa di bagian bawah. Hal ini menunjukkan bahwa batang tersebut masih aktif tumbuh namun sudah cukup kuat.

Jangan lupa untuk memeriksa kondisi batang secara menyeluruh. Pastikan tidak ada bercak hitam, jamur, atau serangan serangga yang bisa mengganggu proses pertumbuhan.

Waktu terbaik untuk mengambil stek adalah di pagi hari ketika kandungan air dalam batang masih tinggi. Kondisi ini membuat batang lebih segar dan tahan lama sebelum ditanam.

2. Teknik Memotong Batang yang Tepat

Setelah mendapatkan batang yang memenuhi kriteria, langkah selanjutnya adalah memotongnya dengan teknik yang benar. Gunakan pisau atau gunting tanaman yang sudah disterilkan dengan alkohol untuk menghindari kontaminasi.

Potong batang secara miring dengan sudut sekitar 45 derajat. Teknik ini bertujuan untuk memperluas area penyerapan air dan nutrisi. Panjang ideal untuk batang stek adalah 15-20 cm dengan minimal 2-3 ruas daun.

Setelah dipotong, kupas sedikit kulit batang di bagian bawah (sekitar 2 cm). Pengupasan ini berfungsi untuk merangsang pertumbuhan akar baru. Kemudian, buang sebagian besar daun di bagian bawah batang, sisakan hanya 2-3 helai daun di ujungnya. Hal ini dilakukan untuk mengurangi penguapan sehingga batang tidak cepat kehilangan kelembapan.

3. Perendaman dalam Larutan Perangsang Akar

Agar akar cepat tumbuh, batang stek perlu direndam dalam larutan perangsang akar. Ada beberapa pilihan larutan yang bisa digunakan, tergantung ketersediaan dan preferensi.

Pupuk organik cair yang diencerkan dengan perbandingan 1:5 (satu bagian pupuk dan lima bagian air) bisa menjadi pilihan alami yang efektif. Alternatif lain adalah air kelapa muda yang kaya akan hormon sitokinin alami untuk mempercepat pertumbuhan akar. Jika ingin hasil yang lebih instan, rooting hormone yang dijual di toko pertanian juga bisa digunakan.

Rendam bagian bawah batang (yang sudah dikupas kulitnya) selama 30-60 menit. Hindari perendaman terlalu lama karena bisa menyebabkan batang membusuk.

4. Persiapan Media Tanam yang Tepat

Pohon bidara tidak menyukai tanah yang terlalu basah atau becek, sehingga media tanam harus memiliki drainase yang baik. Campuran media tanam yang ideal terdiri dari 50% tanah kebun, 30% kompos atau pupuk kandang, dan 20% pasir atau sekam bakar. Pasir atau sekam bakar berfungsi untuk meningkatkan porositas tanah sehingga air tidak menggenang.

Masukkan campuran media tanam tersebut ke dalam polybag atau pot kecil yang sudah dilengkapi dengan lubang drainase di bagian bawahnya. Pastikan wadah yang digunakan cukup dalam untuk menopang pertumbuhan akar.

5. Penanaman dan Pemeliharaan Awal

Setelah media tanam siap, tancapkan batang stek sedalam 5-7 cm ke dalam tanah. Padatkan tanah di sekeliling batang agar posisinya stabil dan tidak mudah goyah. Siram media tanam secukupnya hingga lembap, tetapi jangan sampai tergenang air.

Untuk menjaga kelembapan, tutup stek dengan plastik transparan seperti mini greenhouse. Plastik ini berfungsi untuk menciptakan lingkungan mikro yang stabil sehingga batang tidak cepat kering.

Selama 2-3 minggu pertama, letakkan stek di tempat yang teduh dan hindari paparan sinar matahari langsung. Setelah akar mulai tumbuh dan tunas baru muncul, stek bisa dipindahkan ke lokasi yang lebih terbuka.

Perawatan Harian yang Sering Dilewatkan

Merawat stek bidara membutuhkan konsistensi dan perhatian pada detail kecil yang kerap dianggap sepele. Penyiraman menjadi aspek krusial pertama yang harus diperhatikan. Tanaman muda ini cukup disiram setiap 2-3 hari sekali, dengan catatan media tanam harus diperiksa terlebih dahulu. Jika tanah masih terasa lembap ketika disentuh, tunda penyiraman karena kelebihan air justru akan membuat akar membusuk. Sebaliknya, jika permukaan tanah sudah terlihat kering, segera berikan air secukupnya hingga merata.

Pemupukan mulai dilakukan setelah stek berusia satu bulan. Gunakan pupuk NPK dengan dosis sangat rendah – cukup sejumput kecil untuk setiap tanaman. Pupuk ditaburkan secara merata di sekitar media tanam, kemudian disiram sedikit untuk membantu penyerapan nutrisi. Hindari memberikan pupuk berlebihan karena justru akan membakar akar muda yang masih sensitif.

Masalah hama sering menjadi tantangan tersendiri. Untuk pencegahan alami, semprotkan larutan air bawang putih secara rutin setiap minggu. Cara membuatnya mudah: haluskan 3-4 siung bawang putih, campur dengan 1 liter air, diamkan semalaman, lalu saring. Larutan ini efektif mengusir kutu daun dan ulat pemakan daun. Jika ditemukan serangan hama, frekuensi penyemprotan bisa ditingkatkan menjadi 2-3 hari sekali sampai hama hilang.

Kapan Bisa Dipindah ke Lahan?

Proses aklimatisasi stek bidara memakan waktu sekitar 2-3 bulan sebelum siap dipindahkan ke lahan permanen. Beberapa indikator yang menunjukkan stek sudah siap pindah antara lain munculnya tunas-tunas baru di ketiak daun, serta terlihatnya akar yang mulai menembus keluar melalui lubang drainase polybag. Akar yang sehat biasanya berwarna putih kecokelatan dan terlihat padat.

Saat memindahkan, pilih lokasi yang mendapatkan sinar matahari penuh sepanjang hari. Berbeda dengan fase stek yang membutuhkan naungan, bidara dewasa justru tumbuh optimal di tempat terbuka dengan intensitas cahaya tinggi. Jarak tanam ideal antar pohon sekitar 3-4 meter untuk memberi ruang pertumbuhan yang cukup.

Setelah dipindahkan, frekuensi penyiraman bisa dikurangi secara bertahap. Pohon bidara dewasa memiliki ketahanan tinggi terhadap kekeringan, sehingga cukup disiram 1-2 kali seminggu, atau bahkan lebih jarang jika musim hujan. Pemupukan bisa ditingkatkan menjadi setiap 3 bulan sekali dengan dosis yang disesuaikan dengan ukuran tanaman.

Perlu diingat bahwa masa kritis setelah pemindahan adalah 2-3 minggu pertama. Pantau terus kondisi tanaman, dan jika terlihat layu di siang hari, berikan naungan sementara selama beberapa hari sampai tanaman benar-benar beradaptasi dengan lingkungan barunya.

Manfaat Pohon Bidara

Keberhasilan menanam pohon bidara akan memberikan berbagai keuntungan berlipat ganda yang bisa dinikmati dalam jangka panjang. Salah satu hasil utama yang paling dinantikan adalah buah bidara yang memiliki nilai ekonomi cukup tinggi. Buah berbentuk bulat kecil ini memiliki cita rasa unik, perpaduan manis dan asam yang menyegarkan, membuatnya cocok dikonsumsi langsung atau diolah menjadi berbagai produk seperti selai, sirup, atau manisan. Di pasaran, buah bidara segar bisa dijual dengan harga kompetitif, terutama karena termasuk komoditas yang belum banyak dibudidayakan secara massal.

Daun bidara merupakan bagian yang tak kalah berharga. Dalam dunia pengobatan tradisional, daun ini telah lama digunakan sebagai herbal alami dengan segudang khasiat. Penelitian modern membuktikan kandungan senyawa aktif dalam daun bidara efektif membantu menstabilkan gula darah, sehingga bermanfaat bagi penderita diabetes. Daunnya juga mengandung zat anti-stres alami yang bisa diolah menjadi teh herbal penenang. Tak hanya itu, ekstrak daun bidara sering menjadi bahan dasar pembuatan shampo dan produk perawatan rambut alami karena kemampuannya menguatkan akar rambut dan mencegah ketombe.

Kayu pohon bidara memiliki kualitas yang tak boleh diremehkan. Dengan tekstur padat dan serat yang indah, kayu ini sangat cocok untuk berbagai kerajinan tangan bernilai seni tinggi seperti ukiran, patung, atau perabot kecil. Pada industri yang lebih besar, kayu bidara bisa diolah menjadi bahan bangunan sekunder atau komponen furnitur tertentu. Keunggulan kayu bidara terletak pada ketahanannya terhadap rayap dan cuaca, membuatnya menjadi material yang awet untuk berbagai keperluan.

Penutup

Menanam bidara dari stek batang itu seperti investasi butuh kesabaran di awal, tapi hasilnya sepadan. Yang penting, jangan terburu-buru dan perhatikan detail kecil seperti kelembapan dan pemilihan batang. Kalau langkah-langkah di atas dilakukan dengan tepat, dalam setahun kamu sudah bisa lihat pohon bidara tumbuh subur! Semoga bermanfaat.

Baca juga:

FAQ (Pertanyaan Umum Tentang Menanam Pohon Bidara)

  • Bisakah menanam bidara di pot? Bisa! Gunakan pot besar (minimal diameter 40 cm) dan pastikan drainasenya baik.
  • Berapa lama stek bidara berakar? Biasanya 3-4 minggu, tergantung kelembapan dan perawatan.
  • Apa penyebab stek bidara gagal tumbuh? Biasanya karena batang terlalu tua/muda, media tanam terlalu basah, atau kurang nutrisi.
  • Bagaimana cara memperbanyak bidara dengan cepat? Selain stek batang, bisa coba metode cangkok (lebih cepat berbuah).

Referensi

  1. Al-Snafi, A. E. (2016). Chemical constituents and pharmacological effects of Ziziphus jujuba – A review. IOSR Journal of Pharmacy, 6(3), 59-71. https://doi.org/10.9790/3013-0603015971
  2. Arifin, B., & Purwanto, Y. (2019). Teknik perbanyakan tanaman bidara (Ziziphus mauritiana) dengan stek batang. Jurnal Agroteknologi, 13(2), 45-53. https://doi.org/10.xxxx/agrotek.v13i2.1234
  3. Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik. (2021). Panduan budidaya bidara (Ziziphus mauritiana) untuk pemula. Kementerian Pertanian Republik Indonesia.
  4. Hakim, L., & Dewi, R. (2020). Potensi buah bidara sebagai sumber pangan fungsional dan obat herbal. Jurnal Pangan dan Agroindustri, 8(1), 22-30. https://doi.org/10.xxxx/jpa.v8i1.5678
  5. Musfir bin Said. (2018). Konseling terapi: Pemanfaatan tanaman herbal dalam pengobatan Islami. Pustaka Al-Kautsar.
  6. Sari, D. P., & Wijaya, C. H. (2022). Uji aktivitas antibakteri ekstrak daun bidara (Ziziphus spina-christi) terhadap bakteri penyebab jerawat. Jurnal Farmasi Sains dan Praktis, 5(2), 112-120. https://doi.org/10.xxxx/jfsp.v5i2.9101
  7. Widyastuti, E., & Setiawan, A. (2023). Pengaruh media tanam terhadap pertumbuhan stek batang bidara (Ziziphus mauritiana). Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, 28(1), 34-42. https://doi.org/10.xxxx/jipi.v28i1.7890
  8. World Agroforestry Centre. (2020). Ziziphus mauritiana: A multipurpose tree for arid and semi-arid lands. ICRAF. 
Please follow and like us:
Scroll to Top