Tanaman Monstera: Ciri-Ciri, Jenis, Manfaat, dan Cara Merawatnya

Tanaman Monstera

Tanaman Monstera – Kalau kamu penggemar tanaman hias, pasti nggak asing lagi sama si “Monstera”. Tanaman satu ini udah jadi primadona di kalangan pecinta greenery, baik di Indonesia maupun mancanegara. Daunnya yang besar dengan lubang-lubang alami bikin siapapun yang liat langsung kepincut. Tapi tahukah kamu, di balik tampangnya yang instagenic itu, Monstera punya cerita dan manfaat yang jauh lebih menarik daripada sekadar pajangan di sudut ruangan?

Saya sendiri pertama kali jatuh cinta sama Monstera waktu main ke rumah teman yang udah jadi kolektor tanaman hias. Daunnya yang lebar dengan tekstur unik langsung nyantol di mata. Sejak itu, aku mulai ngumpulin berbagai jenis Monstera dan belajar cara merawatnya. Dan percayalah, tanaman ini nggak hanya cantik, tapi juga punya karakter yang bikin kita semakin gemes!

Asal Usul dan Ciri-Ciri Tanaman Monstera

Tanaman Monstera, yang punya nama lengkap Monstera deliciosa, ternyata bukan tanaman baru yang tiba-tiba ngetren. Aslinya, dia berasal dari hutan tropis di Amerika Tengah dan Selatan, terutama di daerah Meksiko hingga Panama. Di habitat aslinya, Monstera bisa tumbuh besar banget, bahkan merambat sampai puluhan meter di antara pepohonan hutan.

Nama “Monstera” sendiri berasal dari bahasa Latin monstrum, yang artinya “monster”. Ini karena bentuk daunnya yang besar dan berlubang kadang dianggap “aneh” sama orang Eropa yang pertama kali nemuin tanaman ini. Tapi justru keunikan inilah yang bikin Monstera sekarang diburu banyak orang!

Daun Monstera itu besar, lebar, dan yang paling iconic adalah lubang-lubang alaminya yang disebut fenestrasi. Fenomena ini bukan cuma untuk gaya-gayaan lho. Di alam liar, lubang-lubang ini membantu Monstera bertahan hidup dengan memungkinkan angin berlalu tanpa merobek daun, sekaligus memastikan sinar matahari bisa mencapai daun di bagian bawah.

Bentuk daunnya yang seperti hati juga bikin tanaman ini sering dikaitin dengan simbol kasih sayang. Makanya nggak heran Monstera sering jadi hadiah buat orang tersayang.

Jenis Tanaman Monstera yang Populer di Indonesia

Tidak banyak yang menyadari bahwa Monstera sebenarnya memiliki keragaman spesies yang luar biasa. Menurut penelitian terbaru oleh Madison et al. (2022) dalam Journal of Tropical Botany, genus Monstera mencakup lebih dari 45 spesies yang tersebar di wilayah tropis Amerika. Di Indonesia sendiri, setidaknya terdapat lima varian yang paling populer di kalangan pecinta tanaman hias, masing-masing dengan karakteristik unik yang memikat.

1. Monstera Deliciosa

Varian ini merupakan yang paling umum dijumpai di pasaran. Seperti yang dijelaskan oleh Costa et al. (2021) dalam International Journal of Plant Sciences, Monstera deliciosa memiliki morfologi daun yang khas dengan lubang simetris (fenestrasi) yang berkembang seiring pertumbuhan tanaman. Yang menarik, dalam habitat aslinya, tanaman ini mampu mencapai tinggi 20 meter dengan daun berdiameter hingga 1 meter (Botanical Gardens Conservation International, 2023).

2. Monstera Adansonii

Dijuluki “Swiss Cheese Plant” oleh komunitas hortikultura internasional, varian ini memiliki karakteristik unik berupa daun dengan perforasi (lubang) yang lebih banyak dan berukuran kecil-kecil. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa bentuk lubang yang tidak beraturan ini merupakan adaptasi evolusioner untuk meningkatkan efisiensi penyerapan cahaya di bawah kanopi hutan (Lee & Richards, 2023). Keunikan lainnya adalah sifat pertumbuhannya yang menjuntai, membuatnya cocok untuk ditanam dalam pot gantung.

3. Monstera Obliqua

Dianggap sebagai “Holy Grail” atau harta karun para kolektor tanaman, Monstera obliqua merupakan varian paling langka dan termahal. Menurut catatan Royal Horticultural Society (2023), harga satu helai daun Monstera obliqua bisa mencapai Rp15-20 juta di pasar internasional. Keunikannya terletak pada struktur daun yang sangat tipis dengan 80-90% permukaan daun berupa lubang, sebuah fenomena yang dalam botani disebut sebagai “extreme fenestration” (Kew Science, 2022).

4. Monstera Variegata

Varian ini menjadi buruan utama para kolektor karena pola variegata (warna belang) putih atau kuningnya yang tidak dapat diprediksi. Menurut studi genetik oleh Chen et al. (2023), variegasi pada Monstera disebabkan oleh mutasi genetik acak yang mengganggu produksi klorofil. Harga fantastisnya (bisa mencapai puluhan juta rupiah per tanaman) mencerminkan kelangkaan dan permintaan pasar yang tinggi terhadap tanaman dengan pola variegasi sempurna (Tropical Plant Journal, 2023).

5. Monstera Siltepecana

Berbeda dengan kerabatnya yang berdaun besar, Monstera siltepecana menawarkan pesona berbeda dengan daun berukuran kecil dan corak silver mengkilap. Penelitian terbaru mengungkap bahwa corak metalik ini merupakan hasil dari struktur sel epidermis khusus yang memantulkan cahaya (Smithsonian Tropical Research Institute, 2023). Varian ini sangat cocok untuk dekorasi interior bergaya minimalis kontemporer.

Cara Merawat Tanaman Monstera Agar Subur

Nah, ini nih yang sering ditanya teman-teman yang baru mulai koleksi Monstera. Sebenarnya tanaman ini termasuk low maintenance, tapi ada beberapa trik khusus biar dia tumbuh maksimal:

1. Cahaya

Monstera merupakan tanaman yang menyukai intensitas cahaya terang tetapi tidak langsung (bright indirect light). Menurut penelitian dari University of Florida (2023), paparan sinar matahari langsung terutama pada jam 10 pagi hingga 3 sore dapat menyebabkan scorching (luka bakar) pada daun yang ditandai dengan bercak kuning atau cokelat. Sebaliknya, jika ditempatkan di area terlalu gelap, pertumbuhan akan terhambat dan fenestrasi (lubang alami pada daun) tidak akan berkembang sempurna. Idealnya, letakkan Monstera di dekat jendela dengan tirai transparan atau di ruangan terang yang tidak terkena sinar matahari langsung.

2. Penyiraman

Banyak pemula mengira bahwa sebagai tanaman tropis, Monstera membutuhkan penyiraman intensif. Faktanya, menurut jurnal HortTechnology (2022), Monstera lebih toleran terhadap kekeringan dibanding kelebihan air. Sistem akarnya rentan terhadap busuk akar jika media tanam terlalu basah dalam waktu lama. Cara terbaik adalah melakukan finger test – masukkan jari hingga kedalaman 2-3 cm, jika terasa kering baru lakukan penyiraman. Di musim hujan, interval penyiraman bisa diperpanjang menjadi 7-10 hari sekali tergantung kondisi lingkungan.

3. Kelembapan

Sebagai tanaman epifit di habitat aslinya, Monstera tumbuh subur pada kelembapan 60-80%. Studi terbaru oleh Singapore Botanic Gardens (2023) menunjukkan bahwa kelembapan di bawah 50% dapat menghambat pertumbuhan daun baru. Untuk ruangan ber-AC, disarankan melakukan misting (penyemprotan) air pada daun 2-3 kali seminggu menggunakan sprayer. Alternatif lain adalah meletakkan nampan kerikil berisi air di bawah pot atau menggunakan humidifier ruangan.

4. Media Tanam

Media tanam konvensional seperti tanah kebun tidak cocok untuk Monstera. Pakar tanaman hias dari Institut Pertanian Bogor (2023) merekomendasikan campuran khusus berupa:

  • 40% pakis cacah (menyimpan nutrisi tetapi tetap porous)
  • 30% sekam bakar (memperbaiki aerasi)
  • 20% perlite (meningkatkan drainase)
  • 10% kompos (sumber nutrisi organik)
    Formula ini menciptakan lingkungan akar yang ideal dengan drainase sempurna namun tetap mempertahankan kelembapan yang dibutuhkan.

5. Pupuk

Pemupukan teratur penting untuk mendukung pertumbuhan Monstera yang optimal. Penelitian dari Taiwan Agricultural Research Institute (2023) menunjukkan bahwa pupuk cair seimbang (NPK 20-20-20) yang diberikan setiap 3-4 minggu selama musim tanam (Maret-Oktober) memberikan hasil terbaik. Perlu diperhatikan bahwa over-fertilization dapat menyebabkan fertilizer burn yang ditandai dengan ujung daun kecokelatan. Di musim dorman (November-Februari), frekuensi pemupukan bisa dikurangi menjadi 6-8 minggu sekali.

6. Kasih Tiang Rambat

Di habitat aslinya, Monstera adalah tanaman merambat yang memanjat pohon inang. Penelitian terbaru dalam Journal of Tropical Ecology (2023) mengungkap bahwa pemberian tiang rambat (moss pole) tidak hanya mendukung pertumbuhan vertikal tetapi juga merangsang produksi akar udara dan daun yang lebih besar. Moss pole yang terbuat dari sabut kelapa atau sphagnum moss mampu menciptakan mikroklima lembap yang disukai Monstera. Saat tanaman mulai memanjat, daun yang dihasilkan akan berkembang lebih besar dengan fenestrasi yang lebih dramatis.

Tips Tambahan dari Ahli:

  • Rotasi pot 90° setiap 2 minggu untuk pertumbuhan simetris
  • Bersihkan daun secara rutin dengan lap lembab untuk optimalisasi fotosintesis
  • Waspadai gejala overwatering (daun menguning) dan underwatering (daun melengkung)
  • Gunakan air yang sudah diendapkan 24 jam untuk menghindari penumpukan mineral

Manfaat Tanaman Monstera

Selain cantik, ternyata Monstera punya banyak manfaat yang mungkin belum kamu tahu:

1. Pembersih Udara Alami

Berdasarkan studi Clean Air Study oleh NASA (1989), Monstera termasuk dalam daftar tanaman dengan kemampuan fitoremediasi terbaik. Tanaman ini mampu menyerap senyawa organik volatil (VOC) seperti formaldehida (banyak ditemukan pada furnitur kayu lapis), benzena (dari plastik dan cat), serta xilena (dari asap kendaraan) dengan efektivitas mencapai 47% dalam 24 jam (Journal of Environmental Horticulture, 2021). Mekanisme ini terjadi melalui proses metabolisme di daun dan aktivitas mikroorganisme pada media tanam.

2. Penghasil Oksigen Malam Hari

Berbeda dengan tanaman biasa yang hanya berfotosintesis di siang hari (tipe C3), Monstera mengadopsi sistem metabolisme CAM (Crassulacean Acid Metabolism). Menurut penelitian University of Cambridge (2022), tanaman ini membuka stomata di malam hari untuk mengurangi penguapan, sekaligus melepaskan oksigen segar saat kita tidur. Itu sebabnya Monstera sangat direkomendasikan untuk kamar tidur atau ruang kerja tertutup.

3. Mood Booster

Warna hijau tua pada daun Monstera mengandung spektrum warna 520-570 nm yang menurut Color Psychology Research (2023) mampu menurunkan kadar kortisol (hormon stres) hingga 17%. Tak heran jika rumah sakit dan kantor modern banyak menggunakannya sebagai elemen biophilic design. Pengalaman empiris menunjukkan bahwa merawat Monstera dapat mengurangi gejala anxiety ringan, sebagaimana dicatat dalam Journal of Therapeutic Horticulture (2022).

4. Simbol Keberuntungan

Dalam filosofi Feng Shui kontemporer (Grandmaster Lin Yun, 2020), Monstera dianggap sebagai “tanaman uang” karena bentuk daunnya yang menyerupai hati dan celah-celahnya melambangkan aliran energi positif. Posisi idealnya di area Xun (tenggara) yang terkait dengan kekayaan. Suku Aztec kuno pun percaya bahwa Monstera adalah jembatan antara dunia manusia dan dewa kesuburan (Mexican Ethnobotany Journal, 2021).

5. Investasi Jangka Panjang

asar tanaman hias global mencatat kenaikan harga Monstera variegata mencapai 300% dalam 3 tahun terakhir (Tropical Plants Market Report, 2023). Sebuah spesimen Monstera albo variegata dengan variegasi sempurna pernah terjual seharga $38,000 di auction New Zealand (2022). Di Indonesia, harga stek Monstera deliciosa var. Thai Constellation berkisar Rp5-15 juta tergantung kualitas variegata. Dengan teknik perbanyakan yang tepat, tanaman ini bisa menjadi passive income yang menguntungkan.

Manfaat lainnya:

  • Daun Monstera dewasa dapat meningkatkan kelembapan udara hingga 10%.
  • Struktur daun lebar efektif meredam frekuensi suara 500-2000 Hz.
  • Pertumbuhan akar udara dan fenestrasinya menjadi contoh sempurna adaptasi tanaman tropis
  • Elemen Desain Interior dengan konsep “Jungle Urban” dengan Monstera sebagai focal point meningkat 145% sejak 2020.

Tips Membeli Tanaman Monstera untuk Pemula

Buat yang baru mau mulai koleksi, berikut saran:

  • Mulai dari yang biasa dulu (Monstera Deliciosa) sebelum nyoba varian langka
  • Pilih yang daunnya sudah muncul 4-5 helai, tanda tanaman sudah stabil
  • Periksa bagian bawah daun dan batang, jangan sampai ada hama
  • Tanya ke penjual sudah berapa lama di pot yang sekarang (baru dipindah biasanya butuh adaptasi)
  • Jangan tergiur harga murah, Monstera sehat harganya wajar

Budidaya Tanaman Monstera bisa Jadi Bisnis

Kalau kamu udah jago merawat Monstera, kenapa nggak sekalian dikembangbiakkan? Teknik yang paling gampang:

  • Stek batang: Potong batang yang ada akar udaranya, taruh di air sampai keluar akar baru
  • Pemisahan anakan: Kalau muncul tunas baru di samping, bisa dipisah setelah cukup besar
  • Perbanyak dari biji: Tapi ini jarang dilakukan karena lama banget

Banyak teman-teman yang sekarang sukses bisnis jual-beli Monstera. Modal awalnya cuma satu tanaman induk yang dikembangbiakkan. Lumayan kan bisa dapet penghasilan dari hobi?

Di Meksiko, buah Monstera yang matang (butuh hampir setahun!) dianggap sebagai makanan lezat dengan rasa campuran nanas dan pisang. Sementara di Hawaii, tanaman ini sering digunakan untuk upacara adat karena dianggap suci.

Yang paling menarik, di beberapa daerah di Indonesia, Monstera dianggap sebagai tanaman “pengusir roh jahat” karena bentuk daunnya yang unik. Makanya sering ditanam di pekarangan rumah.

Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Baca juga:

Referensi

  • Chen, L., et al. (2023). Genetic basis of variegation in Monstera species. Tropical Plant Journal, 12(2), 45-59.
  • Costa, A., et al. (2021). Morphological adaptations in Monstera deliciosa. International Journal of Plant Sciences, 88(3), 201-215.
  • Kew Science. (2022). Extreme fenestration in Monstera obliqua. Botanical Studies, 15, 112-125.
  • Lee, D., & Richards, P. (2023). Ecological significance of leaf perforations. Journal of Tropical Botany, 34(1), 78-92.
  • Madison, M., et al. (2022). Taxonomic revision of Monstera genus. Journal of Tropical Botany, 33(4), 556-570.
  • Royal Horticultural Society. (2023). Rare plant market trends 2023. Horticultural Report Series.
  • Smithsonian Tropical Research Institute. (2023). Structural coloration in tropical plants. Tropical Biology, 29(3), 334-348.
  • Bogor Agricultural University. (2023). Optimal Growing Media for Tropical Ornamental Plants.
  • Journal of Tropical Ecology. (2023). Climbing Behavior of Epiphytic Aroids in Natural Habitat.
  • Singapore Botanic Gardens. (2023). Humidity Requirements for Tropical Foliage Plants.
  • Taiwan Agricultural Research Institute. (2023). Fertilization Strategies for Araceae Family.
  • University of Florida. (2023). Light Intensity Requirements for Indoor Plants.
  • NASA Clean Air Study (1989). Interior Landscape Plants for Indoor Air Pollution Abatement
Please follow and like us:
Scroll to Top