Ciri NPD (Narcissistic Personality Disorder) pada seseorang, penting untuk diketahui dan memahami cara menghadapinya dengan hati-hati demi menjaga kesejahteraan mental diri sendiri.
Narcissistic Personality Disorder (NPD) atau Gangguan Kepribadian Narsistik adalah kondisi psikologis yang mempengaruhi cara seseorang berpikir, merasa, dan berinteraksi dengan orang lain. Orang dengan NPD memiliki pandangan yang sangat tinggi tentang diri mereka sendiri, merasa bahwa mereka lebih penting daripada orang lain, dan sering kali kurang empati terhadap perasaan orang lain. Ini bisa menyebabkan gangguan dalam hubungan sosial, keluarga, bahkan pekerjaan mereka.
Tapi, apa saja ciri-ciri NPD yang perlu kamu ketahui? Kalau kamu pernah merasa bahwa seseorang di sekitar kamu menunjukkan tanda-tanda aneh tentang sikap dan perilaku mereka, bisa jadi itu adalah NPD.
Ciri NPD (Narcissistic Personality Disorder)

Berikut ini 9 ciri NPD yang perlu kamu waspadai.
1. Rasa Ingin Mementingkan Diri Sendiri yang Berlebihan
Salah satu ciri paling dominan dari seseorang yang memiliki NPD adalah rasa ingin mementingkan diri sendiri yang berlebihan. Mereka cenderung merasa lebih unggul dibandingkan orang lain dan percaya bahwa mereka pantas mendapatkan perlakuan khusus atau istimewa. Orang dengan NPD mungkin merasa bahwa mereka adalah pusat dari segala sesuatu, dan segala hal di sekitar mereka seharusnya berfokus pada kepentingan mereka.
Misalnya, mereka merasa bahwa aturan yang berlaku untuk orang lain tidak berlaku untuk mereka. Mereka mungkin menganggap diri mereka lebih cerdas, lebih menarik, atau lebih berbakat, bahkan jika kenyataannya tidak demikian. Ini adalah salah satu ciri paling jelas yang bisa kamu amati.
2. Perilaku Manipulatif dan Mengontrol
Seseorang dengan ciri NPD biasanya memiliki kecenderungan untuk memanipulasi atau mengendalikan orang lain agar dapat memenuhi keinginan mereka. Pada awalnya, mereka mungkin tampak sangat menyenangkan dan menawan, namun seiring berjalannya waktu, mereka akan lebih fokus pada bagaimana mereka bisa mendapatkan apa yang mereka inginkan.
Mereka akan menggunakan segala cara untuk mendapatkan perhatian, kekaguman, atau keuntungan pribadi, bahkan jika itu berarti memanfaatkan orang lain. Perilaku manipulatif ini dapat membuat orang lain merasa terjebak atau dimanfaatkan tanpa mereka sadari.
3. Kebutuhan Akan Pujian dan Kekaguman
Bagi orang dengan ciri NPD, pujian bukan hanya sekedar pengakuan—itu adalah kebutuhan yang sangat mendalam. Mereka selalu ingin merasa bahwa orang lain mengagumi mereka, baik itu dalam pekerjaan, penampilan fisik, atau pencapaian lainnya. Jika tidak mendapatkan kekaguman yang mereka cari, mereka bisa merasa kecewa, bahkan marah.
Sebagai contoh, seseorang dengan NPD mungkin sering berbicara tentang prestasi mereka atau berusaha membuat orang lain terkesan dengan cerita yang dilebih-lebihkan. Mereka mungkin merasa bahwa mereka layak mendapatkan lebih banyak perhatian dan apresiasi daripada yang diterima orang lain, dan mereka merasa sangat terluka jika tidak mendapatkan hal tersebut.
4. Kurangnya Empati terhadap Orang Lain
Salah satu ciri yang membedakan NPD dari gangguan kepribadian lainnya adalah kurangnya empati. Seseorang dengan NPD sering kali tidak bisa merasakan atau memahami perasaan orang lain. Mereka mungkin tidak peduli jika tindakan mereka melukai perasaan orang lain, dan mereka cenderung tidak mengakui atau menganggap serius perasaan orang di sekitar mereka.
Hal ini membuat hubungan interpersonal dengan orang dengan NPD menjadi sangat sulit. Mereka tidak memiliki kepedulian yang mendalam terhadap perasaan atau kebutuhan orang lain, dan sering kali tidak mau mendengarkan atau berusaha untuk memahami perspektif orang lain.
5. Perasaan Sombong dan Angkuh
Orang dengan NPD sering kali merasa bahwa mereka lebih baik daripada orang lain. Mereka cenderung bersikap sombong dan merendahkan orang lain yang mereka anggap lebih rendah. Ini bukan hanya tentang merasa lebih baik, tetapi mereka juga berusaha menunjukkan superioritas mereka dengan cara yang menyakitkan bagi orang lain.
Mereka mungkin membicarakan prestasi mereka secara berlebihan, atau merendahkan orang lain untuk menunjukkan bahwa mereka lebih unggul. Bahkan, mereka bisa menjadi sangat marah jika tidak diperlakukan seperti yang mereka rasa pantas.
6. Sering Merendahkan Orang Lain
Perasaan superior yang dimiliki oleh orang dengan NPD sering kali memicu mereka untuk merendahkan orang lain. Mereka merasa terancam oleh siapa saja yang mereka anggap lebih baik atau lebih populer. Oleh karena itu, mereka mungkin merendahkan orang lain untuk merasa lebih baik tentang diri mereka sendiri.
Misalnya, seseorang dengan NPD mungkin merasa iri terhadap teman yang lebih sukses atau lebih banyak disukai, dan untuk mengurangi perasaan tidak aman tersebut, mereka akan mulai merendahkan orang itu. Ini adalah salah satu cara mereka menjaga ego mereka tetap besar.
7. Iri Hati terhadap Orang Lain
Iri hati adalah ciri lainnya yang sering muncul pada orang dengan NPD. Mereka sering kali merasa bahwa orang lain iri dengan mereka, atau mereka bisa sangat iri terhadap pencapaian orang lain. Perasaan ini membuat mereka sering kali merasa terancam oleh keberhasilan orang lain dan bisa memicu perilaku kompetitif atau destruktif.
Jika mereka merasa ada orang lain yang lebih populer, lebih sukses, atau lebih dihargai, mereka bisa merasa terancam dan berusaha untuk mengalahkan orang tersebut dengan segala cara.
8. Tidak Pernah Mengakui Kesalahan
Seseorang dengan NPD hampir tidak pernah mengakui kesalahan mereka. Mereka memiliki keyakinan yang sangat kuat bahwa mereka selalu benar, dan jika sesuatu salah, itu pasti kesalahan orang lain. Mereka bisa sangat defensif dan menolak untuk menerima kritik atau umpan balik, karena hal tersebut bisa merusak citra diri mereka yang sangat rapuh.
Ini dapat menyebabkan mereka menghindari tanggung jawab atas tindakan mereka dan sering kali melemparkan kesalahan kepada orang lain untuk menjaga citra mereka tetap utuh.
9. Kesulitan dalam Menjaga Hubungan yang Sehat
Karena sifat egois, manipulatif, dan kurang empati yang dimiliki, orang dengan NPD sering kali kesulitan dalam menjaga hubungan yang sehat. Mereka mungkin mengabaikan perasaan pasangan mereka atau memanipulasi mereka untuk memenuhi kebutuhan pribadi mereka. Hubungan romantis, persahabatan, bahkan hubungan keluarga bisa terpengaruh oleh pola perilaku ini.
Orang dengan NPD mungkin merasa bahwa mereka layak mendapatkan perhatian penuh dari pasangan atau orang di sekitar mereka, dan ketika itu tidak terpenuhi, mereka bisa merasa kecewa atau marah. Ini bisa menyebabkan hubungan yang tidak sehat dan penuh ketegangan.
Bagaimana Menghadapi Orang dengan NPD?
Bila kamu berada dalam hubungan dengan seseorang yang memiliki NPD, menghadapi mereka bisa menjadi tantangan. Berikut beberapa tips yang bisa membantu kamu:
1. Tetapkan Batasan yang Jelas
Menetapkan batasan yang jelas dengan orang yang memiliki NPD sangat penting untuk melindungi diri kamu dari manipulasi dan eksploitasi emosional. Orang dengan NPD sering kali tidak memiliki rasa empati dan bisa dengan mudah melanggar batasan orang lain demi memenuhi kebutuhan mereka sendiri. Mereka mungkin akan terus-menerus menguji seberapa jauh mereka bisa pergi untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan tanpa memedulikan perasaan orang lain.
Untuk itu, kamu perlu memiliki batasan yang tegas. Ini bisa berarti mengatakan “tidak” ketika mereka meminta sesuatu yang tidak kamu setujui atau merasa tidak nyaman, atau menegur mereka jika mereka melanggar ruang pribadi kamu. Menjaga jarak yang sehat sangat penting, baik itu secara fisik, emosional, maupun psikologis. Jangan ragu untuk menegakkan batasan tersebut, meskipun mereka mungkin mencoba untuk memanipulasi atau merayu kamu untuk melonggarkannya.
Dengan menetapkan batasan yang jelas, kamu bisa mengurangi kemungkinan mereka mengeksploitasi atau mengontrol kamu. Ini juga dapat membantu kamu menjaga rasa diri yang sehat tanpa terpengaruh oleh perilaku mereka.
2. Jangan Terjebak dalam Permainan Mental Mereka
Orang dengan NPD sangat pandai dalam memainkan permainan mental, dan mereka akan menggunakan berbagai cara untuk mendapatkan kontrol atas pikiran dan perasaan kamu. Mereka mungkin mencoba untuk meremehkan pencapaianmu, merendahkan harga dirimu, atau bahkan membingungkanmu dengan perkataan yang kontradiktif. Tujuan mereka adalah untuk menanamkan keraguan dalam dirimu dan membuat kamu merasa terjebak dalam siklus yang tidak sehat.
Hal yang penting untuk diingat adalah bahwa kamu tidak perlu terlibat dalam drama atau permainan yang mereka ciptakan. Jika mereka mulai memanipulasi atau menggunakan taktik gaslighting untuk membuat kamu merasa bingung atau salah, jangan biarkan diri kamu terjebak. Cobalah untuk tetap fokus pada fakta dan perasaanmu sendiri, bukan pada kebingungannya. Jika kamu merasa dipermainkan atau dikelabui, berhenti sejenak dan evaluasi situasi dengan rasional.
Ingat, orang dengan NPD cenderung menginginkan perhatian dan kontrol, jadi jangan beri mereka kesempatan untuk memainkan peran tersebut dalam hidupmu. Jika perlu, kamu bisa mulai menjauhkan diri dari diskusi yang tidak produktif atau menghindari konflik yang hanya akan memperburuk keadaan.
3. Jaga Emosi Kamu
Menjaga kendali atas emosi kamu adalah salah satu aspek yang paling sulit ketika berhadapan dengan seseorang yang memiliki NPD. Mereka mungkin sering kali membuat kamu merasa tidak dihargai, tidak didengar, atau bahkan merendahkan harga dirimu. Mereka bisa membuat kamu merasa sangat tidak nyaman dengan cara mereka berbicara atau bertindak, dan ini bisa memicu perasaan marah, frustasi, atau cemas.
Namun, penting untuk tetap tenang dan tidak membiarkan mereka memicu emosi negatif kamu. Reaksi emosional yang berlebihan bisa memberi mereka kemenangan karena mereka akan merasa berhasil memanipulasi atau mengontrolmu. Cobalah untuk menarik napas dalam-dalam, menenangkan diri, dan tidak membalas provokasi mereka dengan cara yang dapat meningkatkan ketegangan.
Salah satu cara untuk menjaga emosimu adalah dengan mengidentifikasi pemicu tertentu dalam interaksi dengan mereka. Jika kamu tahu bahwa ada topik atau situasi yang selalu membuat kamu marah atau terluka, coba hindari topik tersebut atau tetap bersikap tenang ketika hal itu muncul. Memiliki kesadaran diri yang tinggi dan belajar untuk merespons secara rasional, bukan emosional, akan sangat membantu.
4. Cari Dukungan
Menghadapi seseorang dengan NPD bisa membuat kamu merasa terisolasi dan cemas, apalagi jika mereka terus-menerus mengecilkan perasaan atau pendapat kamu. Dalam situasi seperti ini, sangat penting untuk mencari dukungan dari orang lain. Ini bisa berupa teman dekat, keluarga, atau seorang profesional seperti terapis atau konselor yang dapat membantu kamu menavigasi dinamika hubungan tersebut.
Dukungan sosial sangat penting untuk menjaga kesehatan mental dan emosionalmu. Berbicara dengan seseorang yang dapat memberikan perspektif objektif bisa membantu kamu melihat situasi dari sudut pandang yang lebih jelas. Jangan ragu untuk mencari bimbingan atau konseling, terutama jika hubunganmu dengan seseorang yang memiliki NPD mulai berdampak buruk pada kesehatan mentalmu.
Kadang-kadang, kita merasa terjebak atau takut untuk berbicara tentang masalah yang kita hadapi dengan orang lain, terutama jika orang tersebut memanipulasi atau mengontrol kita. Namun, mencari dukungan bukan hanya langkah yang bijak—itu adalah cara untuk memastikan kamu tidak menghadapi tantangan ini sendirian.
5. Fokus pada Kesehatan Mental Diri Sendiri
Saat berhadapan dengan seseorang dengan NPD, penting juga untuk menjaga kesehatan mental dan fisikmu. Terkadang, orang dengan NPD bisa menguras energi emosionalmu, membuatmu merasa lelah secara mental dan fisik. Oleh karena itu, kamu perlu meluangkan waktu untuk diri sendiri, melakukan kegiatan yang menyenangkan, dan menjaga keseimbangan dalam hidupmu.
Berolahraga, meditasi, atau hanya beristirahat dari interaksi yang berlebihan bisa sangat membantu. Luangkan waktu untuk refleksi diri dan untuk mengevaluasi sejauh mana hubungan ini memberi dampak positif atau negatif dalam hidupmu. Memiliki rutinitas yang menjaga kesejahteraan fisik dan mentalmu akan membantumu tetap kuat, tidak mudah dipengaruhi, dan menjaga perspektif yang sehat tentang dirimu sendiri.
6. Pertimbangkan untuk Mengakhiri Hubungan
Bila kamu telah berusaha dengan segala cara untuk menjaga hubungan dengan seseorang yang memiliki NPD, namun tetap merasa dirugikan atau tidak dihargai, maka mempertimbangkan untuk mengakhiri hubungan tersebut bisa menjadi langkah yang perlu diambil. Kadang-kadang, menjaga jarak atau bahkan memutuskan hubungan dengan orang yang memiliki NPD adalah keputusan terbaik untuk melindungi kesejahteraanmu.
Mengakhiri hubungan dengan seseorang yang memiliki NPD bisa sangat sulit, terutama jika ada rasa ketergantungan emosional atau jika orang tersebut memanipulasi kamu untuk merasa bersalah. Namun, ingatlah bahwa kamu berhak untuk merasa dihargai, didengarkan, dan diterima dalam hubungan. Jika hubungan itu terus-menerus memberi dampak negatif pada kesehatan mentalmu, memutuskan untuk pergi adalah pilihan yang sehat.
Semoga artikel ini juga bermanfaat untuk para “Flying Monkey” nya NPD yang sering bermain “Politik Nasi Bungkus”, semoga sesegera mungkin untuk bertobat.
Baca juga:
- 7 Ciri Orang Tua Narsistik dan Dampaknya terhadap Anak
- Hai Pria, Kenali Sejak Dini 10 Ciri Wanita Manipulatif
- 5 Manfaat Pola Asuh Anak dengan ScreamFree Parenting
- 7 Sikap Humble yang Bisa Membuat Hidupmu Lebih Bahagia
- 9 Kelebihan Introvert dalam Bekerja yang Sering Terabaikan
Referensi
- American Psychiatric Association. (2013). Diagnostic and statistical manual of mental disorders (5th ed.). Arlington, VA: American Psychiatric Publishing.
- Campbell, W. K., & Miller, J. D. (2011). The Narcissistic Personality Inventory: 40 years of research and refinement. In J. L. Lynam & W. G. Graziano (Eds.), Handbook of Personality and Self-Regulation (pp. 13-35). Wiley-Blackwell. https://doi.org/10.1002/9781444340405.ch2
- Drewes, A. A., & L’Abate, L. (2014). Therapeutic approaches to narcissistic personality disorder. Journal of Clinical Psychology, 70(3), 275-286. https://doi.org/10.1002/jclp.22048
- Fossati, A., Borroni, S., & Maffei, C. (2009). The Role of Narcissism in Personality Disorders. Journal of Clinical Psychology, 65(11), 1120-1131. https://doi.org/10.1002/jclp.20609
- Horney, K. (1950). Neurosis and Human Growth: The Struggle Toward Self-Realization. W.W. Norton & Company.
- Morf, C. C., & Rhodewalt, F. (2001). Unpacking the self: Narcissistic self-esteem regulation and the role of self-knowledge. In R. F. Baumeister (Ed.), Self-esteem: The puzzle of low self-regard (pp. 261-303). Plenum Press. https://doi.org/10.1007/978-1-4615-1382-7_10
- Pincus, D. B., & Ansell, E. B. (2013). Narcissistic personality disorder: A review of the literature and clinical perspectives. Journal of Personality Disorders, 27(3), 332-349. https://doi.org/10.1521/pedi.2013.27.3.332
- Ronningstam, E. (2009). The Narcissistic Personality: Theory and Treatment. Harvard University Press.
- Widiger, T. A., & Trull, T. J. (2007). Pathological personality traits and personality disorder diagnosis. In S. C. Carr (Ed.), Handbook of Personality and Psychological Disorders (pp. 436-462). Routledge.
- Wright, J. H. (2017). Cognitive-behavioral therapy for narcissistic personality disorder: A case study. Psychotherapy, 54(2), 228-235. https://doi.org/10.1037/pst0000090