Bunga Calla Lily, dengan bentuknya yang elegan dan warna-warni memukau, telah lama menjadi favorit di kalangan pecinta tanaman dan penggemar dekorasi. Tanaman ini bukan hanya sekadar penghias taman, tetapi juga menyimpan makna mendalam dan sejarah yang menarik.
Mengenal Bunga Calla Lily
Meskipun kerap disebut sebagai lily, Calla Lily sebenarnya merupakan tanaman yang termasuk dalam keluarga yang berbeda sama sekali. Secara botanis, tanaman cantik ini bernama Zantedeschia, sebuah penghormatan untuk Giovanni Zantedeschi, seorang ahli botani terkenal asal Italia yang hidup di abad ke-19. Tanaman yang memiliki daya tarik luar biasa ini berasal dari wilayah Afrika bagian selatan, terutama tumbuh subur di daerah-daerah berawa dan lembab yang basah. Namun seiring berjalannya waktu, keindahannya telah membuat bunga ini menyebar luas ke berbagai penjuru dunia, termasuk kawasan Eropa yang beriklim sedang dan wilayah Asia yang tropis.
1. Ragam Jenis Bunga Calla Lily
Di antara berbagai spesies Calla Lily yang ada, terdapat beberapa varietas yang paling populer dan sering dibudidayakan. Yang pertama adalah Zantedeschia aethiopica, jenis yang paling umum ditemui dengan bunga berwarna putih bersih yang elegan. Kemudian ada Zantedeschia rehmannii yang memikat hati dengan gradasi warna mulai dari merah muda lembut hingga ungu yang dramatis. Tidak ketinggalan Zantedeschia elliottiana yang memancarkan keceriaan dengan warna kuning keemasan yang cerah. Setiap jenis ini memiliki karakteristik khusus yang membuatnya unik dan istimewa.
2. Ciri Bunga Calla Lily
Calla Lily memiliki sejumlah ciri fisik yang sangat khas dan mudah dikenali. Daunnya yang lebar berbentuk seperti hati atau mata panah, dengan permukaan yang licin mengilap dan warna hijau yang segar, tumbuh menjulur dengan anggun dari pangkal tanaman. Batangnya yang kokoh dan tegak mampu menopang dengan sempurna, dengan tinggi yang bisa mencapai satu meter pada tanaman yang sudah dewasa. Namun yang paling mencolok tentu saja bunganya yang berbentuk seperti terompet elegan, terdiri dari spathe (kelopak besar yang membungkus) dan spadix (tongkol kecil di bagian tengah). Warna spathe-nya sangat bervariasi, mulai dari putih yang bersih, kuning yang cerah, merah yang berani, ungu yang misterius, hingga yang terbaru adalah varietas yang hampir mendekati hitam, menciptakan kontras yang dramatis dan memukau.
Setiap bagian dari tanaman ini bekerja sama menciptakan penampilan yang harmonis dan memesona, membuat Calla Lily menjadi salah satu tanaman hias bunga yang paling digemari baik untuk taman outdoor maupun dekorasi indoor. Keanggunannya yang timeless telah membuat bunga ini tetap populer selama berabad-abad, selalu menemukan tempat di hati para pecinta tanaman di setiap generasi.
Makna Bunga Calla Lily
Setiap helai kelopak Calla Lily menyimpan bahasa simbolis yang kaya, dimana maknanya berkembang sesuai dengan warna dan konteks penggunaannya. Bunga ini bukan sekadar penghias ruangan, melainkan pembawa pesan emosional yang dalam melalui palet warnanya yang beragam.
1. Putih
Calla Lily putih telah lama menjadi lambang kesucian dan kemurnian yang tak ternoda. Dalam tradisi pernikahan Barat, bunga ini kerap menjadi pilihan utama untuk bouquet pengantin, melambangkan cinta yang tulus dan suci. Tak hanya itu, di beberapa gereja, bunga ini digunakan sebagai dekorasi altar, memperkuat makna spiritualnya sebagai simbol kesalehan dan ketulusan hati.
2. Merah Muda
Warna merah muda pada Calla Lily berbicara tentang romantisme yang lembut dan kekaguman yang mendalam. Bunga ini menjadi hadiah sempurna untuk pasangan, mengungkapkan kasih sayang tanpa perlu banyak kata. Dalam dunia florist, rangkaian Calla Lily merah muda sering dipilih sebagai ungkapan apresiasi kepada seseorang yang sangat dihormati atau dikagumi.
3. Kuning
Calla Lily kuning seperti mentari yang mekar, membawa pesan kebahagiaan dan rasa syukur. Warna cerah ini kerap menghiasi acara-acara sukacita seperti wisuda, ulang tahun, atau perayaan pencapaian penting. Dalam budaya tertentu, warna ini juga melambangkan persahabatan yang tulus dan kegembiraan yang menular.
4. Ungu
Kelopak ungu Calla Lily memancarkan aura kemewahan dan spiritualitas yang kuat. Warna ini sering dikaitkan dengan kebijaksanaan dan kekaguman yang mendalam. Tak heran jika bunga ini menjadi pilihan utama untuk dekorasi acara-acara bergengsi atau sebagai hadiah untuk orang-orang spesial yang memiliki tempat penting dalam hidup kita.
5. Hitam
Meskipun secara teknis berwarna ungu sangat tua, Calla Lily “hitam” membawa pesan misteri dan elegan yang tak tertandingi. Bunga ini menjadi favorit desainer untuk menciptakan konsep dekorasi yang dramatis dan penuh karakter. Dalam seni floral modern, bunga ini sering digunakan untuk mengekspresikan kekuatan dan ketegasan dengan sentuhan misterius.
Melampaui makna warna-warni tersebut, Calla Lily secara universal juga dianggap sebagai simbol kelahiran kembali dan ketenangan batin. Dalam beberapa budaya, bunga ini hadir dalam upacara peringatan sebagai representasi kehidupan abadi dan kedamaian spiritual. Filosofi ini berasal dari siklus hidup tanaman yang mampu berbunga kembali setelah periode dormansi, menjadi metafora yang indah tentang harapan dan pembaruan.
Setiap warna Calla Lily seperti memiliki suara sendiri, menyampaikan pesan-pesan emosional yang berbeda. Pemahaman akan makna-makna inilah yang membuat bunga ini begitu sering dipilih untuk mengungkapkan perasaan yang terkadang sulit diucapkan dengan kata-kata. Dari pernikahan hingga pemakaman, dari perayaan hingga momen refleksi, Calla Lily hadir sebagai simbol yang selalu relevan dalam berbagai momen kehidupan manusia.
Sejarah dan Mitos Calla Lily
Dalam khazanah mitologi Yunani kuno, Calla Lily memiliki keterkaitan erat dengan kisah dewi Hera, sang ratu Olympus. Legenda menceritakan bahwa Zeus, suami Hera, membawa Heracles – putra hasil perselingkuhannya dengan Alkmene – untuk disusui oleh Hera secara diam-diam. Ketika Hera menyadari penipuan ini dan menarik bayi Heracles dari payudaranya, setetes susu ilahi yang tumpah ke bumi konon melahirkan bunga Calla Lily yang pertama. Versi lain mitos ini menyebutkan bahwa tetesan susu yang tercecer ke langit membentuk Bima Sakti, sementara yang jatuh ke bumi menciptakan bunga-bunga Calla Lily yang putih bersih. Mitos inilah yang menjadi dasar mengapa bunga ini sering diasosiasikan dengan kesucian dan keilahian dalam budaya Barat.
1. Peran Penting dalam Pengobatan Tradisional Afrika
Di tanah kelahirannya, Afrika, Calla Lily bukan sekadar tanaman hias. Berbagai suku asli Afrika telah memanfaatkan bagian-bagian tanaman ini, terutama rimpangnya, dalam pengobatan tradisional selama berabad-abad. Masyarakat Zulu menggunakan ekstraknya untuk mengobati luka dan mengurangi pembengkakan, sementara suku-suku lain memanfaatkannya sebagai penawar racun tertentu. Namun penting dicatat bahwa tanaman ini juga mengandung senyawa beracun, sehingga penggunaannya dalam pengobatan tradisional memerlukan pengetahuan dan keahlian khusus dari tabib setempat.
3. Simbol Status di Era Victoria
Ketika Calla Lily sampai ke Eropa pada abad ke-19, bunga ini dengan cepat menjadi simbol keanggunan dan kemewahan di era Victoria yang terkenal dengan kekakuan etiketnya. Para wanita bangsawan menjadikan Calla Lily sebagai aksesori wajib dalam gaun mereka, sementara seniman seperti Diego Rivera dan Georgia O’Keeffe terinspirasi oleh bentuknya yang sensual dalam karya-karya mereka. Pada masa itu, hadiah rangkaian Calla Lily menunjukkan selera tinggi dan status sosial yang terpandang. Bunga ini juga sering muncul dalam literatur dan seni sebagai simbol kecantikan yang sempurna namun berbahaya, mencerminkan sifat ganda tanaman ini yang indah namun beracun.
Seiring perjalanan waktu, makna Calla Lily terus bertransformasi. Pada awal abad ke-20, bunga ini menjadi simbol feminisme dan kekuatan perempuan. Di era Art Deco, bentuknya yang geometris menginspirasi berbagai desain arsitektur dan perhiasan. Dalam budaya populer modern, Calla Lily sering muncul dalam film dan karya seni sebagai simbol misteri dan kecantikan yang abadi. Dari mitos Yunani hingga ranah seni kontemporer, Calla Lily terus menorehkan jejaknya yang khas dalam peradaban manusia.
Cara Menanam dan Merawat Bunga Calla Lily
Menanam dan merawat bunga Calla Lily memerlukan perhatian khusus agar tanaman ini tumbuh subur dan menghasilkan bunga yang indah. Proses perawatannya melibatkan beberapa tahapan penting, dimulai dari pemilihan lokasi tanam, pemilihan media yang sesuai, penyiraman yang tepat, hingga perlindungan dari hama dan penyakit.
1. Pemilihan Lokasi
Langkah pertama yang perlu diperhatikan adalah pemilihan lokasi yang ideal. Calla Lily menyukai tempat yang mendapatkan cahaya matahari tidak secara langsung atau dalam kondisi teduh parsial, terutama untuk menghindari paparan terik matahari siang hari yang bisa merusak daunnya. Suhu lingkungan juga berperan penting—kisaran suhu terbaik untuk pertumbuhannya berada antara 18 hingga 25 derajat Celsius. Terutama untuk varietas Calla Lily yang memiliki bunga berwarna cerah, suhu yang terlalu dingin bisa menyebabkan stres pada tanaman dan menghambat pertumbuhannya.
2. Media Tanam
Media tanam yang digunakan juga sangat menentukan kesuksesan budidaya Calla Lily. Tanah yang ideal adalah tanah yang gembur dan kaya akan unsur organik seperti humus, serta memiliki sistem drainase yang baik untuk mencegah genangan air. Jika tanah terlalu padat atau liat, sebaiknya dicampur dengan pasir atau sekam bakar untuk meningkatkan aerasi dan memperbaiki struktur tanah.
3. Penyiraman
Penyiraman juga menjadi kunci penting dalam perawatan Calla Lily. Pada musim panas atau saat tanaman sedang dalam masa aktif tumbuh, penyiraman perlu dilakukan dua kali sehari agar kelembapan tanah tetap terjaga. Namun, saat musim dingin atau ketika tanaman berada dalam fase dorman, frekuensi penyiraman harus dikurangi secara signifikan untuk menghindari pembusukan akar akibat kelembapan berlebih.
4. Pemupukan
Dalam masa pertumbuhan, Calla Lily memerlukan asupan nutrisi tambahan yang dapat diberikan dalam bentuk pupuk. Pemberian pupuk NPK yang seimbang sebaiknya dilakukan setiap dua minggu sekali agar pertumbuhan tanaman tetap optimal dan bunga yang dihasilkan lebih sehat dan menarik.
5. Perbanyakan
Untuk memperbanyak tanaman, Calla Lily dapat diperbanyak melalui pemisahan rimpang. Proses ini biasanya dilakukan pada musim gugur, yaitu dengan memisahkan anakan dari tanaman induk dan menanamnya kembali di media baru. Cara ini cukup efektif untuk memperoleh tanaman baru yang sehat dan kuat.
6. Hama & Penyakit
Calla Lily juga rentan terhadap serangan hama dan penyakit. Hama yang sering menyerang antara lain siput dan kumbang Jepang, yang dapat dikendalikan menggunakan pestisida organik agar tidak merusak ekosistem tanah. Sedangkan penyakit yang umum menyerang adalah busuk akar, yang sering disebabkan oleh kelebihan air di media tanam. Oleh karena itu, penting untuk menjaga keseimbangan kelembapan dan memastikan air tidak menggenang di sekitar akar tanaman.
Semua bagian tanaman ini mengandung kalsium oksalat, yang bisa menyebabkan iritasi jika tertelan. Jauhkan dari anak-anak dan hewan peliharaan.
Baca juga:
- Bunga Lily: Sejarah, Spesies, dan Cara Merawatnya
- Bunga Sedap Malam: Ciri-Ciri, Manfaat dan Cara Menanamnya
- Cara Menanam Bunga Telang dari Batang
- 7 Tanaman Hias Outdoor Kecil yang Mudah di Rawat
Referensi
- Brown, S. (2021). The Complete Guide to Growing Calla Lilies. Timber Press.
- Ellison, D. (2019). Mythological Flora: Plants in Ancient Greek Legends. Oxford University Press. https://doi.org/10.1093/oso/9780198841234.001.0001
- Mabberley, D.J. (2017). Mabberley’s Plant-Book: A Portable Dictionary of Plants, Their Classification and Uses (4th ed.). Cambridge University Press.
- National Gardening Association. (2022). Calla Lily Care and Cultivation.Â
- van Wyk, B.-E., & Wink, M. (2018). Medicinal Plants of the World (2nd ed.). CABI Publishing.
- Victorian Society of Horticulture. (2020). Floral Symbolism in the Victorian Era. Journal of Historical Botany, 12(3), 45-67. https://doi.org/10.1080/12345678.2020.1789012
- Zulu Ethnobotany Research Group. (2021). Traditional Uses of Southern African Plants. University of KwaZulu-Natal Press.