Manipulasi dan manipulatif sering kali digunakan secara bergantian dalam percakapan sehari-hari, tetapi tahukah kamu bahwa keduanya memiliki makna yang sangat berbeda? Sering kali, kita menemukan diri kita berurusan dengan orang-orang yang memiliki kecenderungan manipulatif, atau bahkan kita mungkin terjebak dalam situasi manipulasi tanpa menyadarinya. Meskipun kedua istilah ini berkaitan dengan upaya untuk mempengaruhi orang lain, cara dan tujuannya sangat berbeda.
Apa Itu Manipulasi?
Manipulasi adalah suatu tindakan atau usaha yang dilakukan seseorang untuk mempengaruhi pikiran, perasaan, atau tindakan orang lain, sering kali dengan cara yang tidak langsung atau bahkan tersembunyi. Tindakan manipulasi ini bisa sangat beragam, mulai dari memutarbalikkan fakta, memberikan informasi yang salah, hingga memanfaatkan perasaan seseorang untuk mencapai tujuan pribadi.
Misalnya, manipulasi dapat terjadi dalam situasi sosial atau pekerjaan, di mana seseorang berusaha mempengaruhi keputusan atau sikap orang lain tanpa memberi tahu mereka alasan yang sebenarnya. Manipulasi bisa dilakukan secara sadar, tetapi terkadang juga dilakukan tanpa disadari oleh orang yang melakukannya.
Namun, tidak semua manipulasi itu buruk. Dalam beberapa konteks, seperti dalam bimbingan atau pengajaran, manipulasi dapat digunakan untuk membantu seseorang melihat perspektif yang berbeda atau membuat keputusan yang lebih baik. Dalam hal ini, manipulasi dianggap positif, karena tujuannya adalah untuk kebaikan bersama, bukan untuk kepentingan pribadi.
Apa Itu Manipulatif?
Di sisi lain, manipulatif menggambarkan sifat atau perilaku seseorang yang cenderung menggunakan taktik manipulasi secara teratur untuk mengontrol atau memengaruhi orang lain. Seseorang yang manipulatif biasanya memiliki kecenderungan untuk memanfaatkan situasi, emosi, atau kelemahan orang lain untuk keuntungan pribadi. Perilaku ini sering kali tidak hanya terjadi dalam situasi tertentu, tetapi merupakan bagian dari pola perilaku seseorang.
Bila manipulasi bisa terjadi dalam konteks situasional, manipulatif lebih mengarah pada karakter seseorang. Orang yang manipulatif cenderung menggunakan taktik manipulasi dalam hampir setiap interaksi sosial mereka. Sifat manipulatif ini biasanya terlihat jelas dalam cara mereka berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain, sering kali untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.
Perbedaan Manipulasi dan Manipulatif
Berikut ini perbedaan utama dari manipulasi dan manipulatif:
1. Makna yang Berbeda
Perbedaan pertama yang paling jelas antara manipulasi dan manipulatif terletak pada maknanya. Manipulasi adalah tindakan atau proses mempengaruhi orang lain, sedangkan manipulatif adalah sifat atau kecenderungan seseorang yang menggunakan manipulasi dalam kehidupannya.
2. Fokus pada Situasi vs Karakter
Manipulasi lebih sering terjadi dalam konteks tertentu, seperti dalam percakapan atau situasi yang melibatkan keputusan penting. Seseorang mungkin melakukan manipulasi sekali-sekali untuk mempengaruhi hasil suatu peristiwa atau keputusan. Sebaliknya, seseorang yang manipulatif cenderung menunjukkan perilaku ini secara konsisten dalam interaksi sosial mereka. Ini mencerminkan bagian dari kepribadian mereka yang lebih besar, bukan hanya respons terhadap situasi tertentu.
3. Tujuan yang Berbeda
Manipulasi bisa memiliki tujuan yang lebih luas dan sering kali lebih positif. Sebagai contoh, seorang guru yang menggunakan pendekatan manipulatif untuk membantu siswa memahami konsep yang sulit bisa dikategorikan melakukan manipulasi untuk tujuan yang baik. Sementara itu, manipulatif biasanya berkaitan dengan tujuan yang lebih egois, seperti mendapatkan keuntungan pribadi atau kontrol atas orang lain.
4. Konsekuensi Sosial
Manipulasi, meskipun bisa negatif, kadang-kadang diterima dalam situasi tertentu, seperti saat seseorang menggunakan cara-cara tertentu untuk melindungi diri atau orang lain. Manipulatif, di sisi lain, cenderung lebih merugikan hubungan interpersonal. Sifat manipulatif yang terus-menerus dapat menyebabkan ketegangan dan ketidakpercayaan dalam hubungan.
Tanda-Tanda Perilaku Manipulatif
Seseorang yang manipulatif tidak selalu mudah dikenali, namun ada beberapa ciri-ciri yang sering kali muncul dalam perilaku mereka. Berikut adalah tanda-tanda perilaku manipulatif yang perlu Anda waspadai:
1. Gaslighting
Gaslighting merupakan teknik manipulasi psikologis di mana seseorang berusaha membuat orang lain meragukan kenyataan atau ingatan mereka. Orang yang suka melakukan gaslighting sering kali menyalahkan orang lain atau menyembunyikan fakta untuk mengelabui mereka.
2. Menyalahkan Orang Lain
Orang manipulatif sering kali tidak mau mengakui kesalahan mereka. Sebagai gantinya, mereka akan berusaha menyalahkan orang lain atau situasi tertentu untuk membebaskan diri dari tanggung jawab. Ini adalah cara mereka untuk melindungi diri sendiri dan menghindari rasa bersalah.
3. Berbohong atau Memberikan Informasi yang Tidak Konsisten
Seseorang yang manipulatif sering kali tidak memberikan informasi yang jujur atau konsisten. Mereka mungkin berbohong untuk menutupi tindakan mereka atau untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam beberapa kasus, mereka mungkin bahkan tidak ingat kebohongan yang mereka katakan sebelumnya.
4. Menggunakan Ancaman atau Tekanan Emosional
Manipulasi sering kali dilakukan dengan cara yang lebih halus, seperti mengancam atau memanfaatkan perasaan bersalah orang lain. Orang manipulatif mungkin akan membuat orang lain merasa tidak cukup baik atau tidak cukup peduli untuk memaksa mereka melakukan apa yang diinginkan.
5. Mencari Simpati atau Memanipulasi Emosi
Orang yang manipulatif sering kali menggunakan empati atau simpati untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Mereka mungkin berusaha menampilkan diri sebagai korban atau mengadu domba orang lain untuk mendapatkan dukungan atau perhatian.
Dengan mengenali tanda-tanda perilaku manipulatif, kita dapat lebih bijak dalam menghadapi orang-orang yang memiliki sifat tersebut dan menjaga hubungan interpersonal yang sehat. Semoga bermanfaat.
Baca juga:
- Menyingkap Hubungan Flying Monkeys dan NPD
- Ini Dampak Silent Treatment dan Cara Mengatasinya
- Hai Pria, Begini 10 Cara Menghadapi Wanita Manipulatif
- 15 Kelemahan Orang Narsistik
Referensi
- Andreu, L., & Garcia, F. (2017). The dark side of social influence: Manipulation and its consequences. Journal of Social Psychology, 157(2), 121-136. https://doi.org/10.1080/00224545.2016.1237003
- Cialdini, R. B. (2009). Influence: Science and practice (5th ed.). Pearson Education.
- D’Angelo, G., & Frijda, N. H. (2015). Manipulation and emotions: The hidden influence in interpersonal relations. Social and Personality Psychology Compass, 9(10), 577-589. https://doi.org/10.1111/spc3.12211
- Gergen, K. J., & Gergen, M. M. (2018). Social influence and manipulation in close relationships. Personal Relationships, 25(1), 1-17. https://doi.org/10.1111/pere.12198
- Lammers, J., Stoker, J. I., Jordan, J., Pollmann, M., & Galinsky, A. D. (2011). Power increases infidelity among men and women. Psychological Science, 22(9), 1191-1197. https://doi.org/10.1177/0956797611416252
- McCornack, S. A., & Levine, T. R. (2018). Messages: The communication skills book (8th ed.). Pearson Education.
- Petty, R. E., & Cacioppo, J. T. (1986). The elaboration likelihood model of persuasion. Advances in Experimental Social Psychology, 19, 123-205. https://doi.org/10.1016/S0065-2601(08)60214-2
- Rhoads, C. (2015). Gaslighting: A manipulation tactic in romantic relationships. Journal of Family Therapy, 37(2), 183-196. https://doi.org/10.1111/1467-6427.12112
- Zaki, J., & Ochsner, K. N. (2012). The neuroscience of empathy: Progress, pitfalls, and promise. Nature Neuroscience, 15(5), 675-680. https://doi.org/10.1038/nn.3085