Ayah dan Bunda, Ini 5 Efek Memarahi Anak di Depan Umum

Memarahi Anak di Depan Umum

Memarahi anak di depan umum mungkin terlihat sebagai cara cepat untuk mendisiplinkan mereka, tetapi kenyataannya, tindakan ini membawa dampak yang jauh lebih dalam daripada yang kita sadari. Bukan hanya memengaruhi hubungan orangtua dan anak, tetapi juga dapat meninggalkan luka emosional yang sulit disembuhkan. Mari kita telusuri lebih jauh mengapa memarahi anak di depan umum dapat memberikan efek negatif yang serius, dan bagaimana orangtua dapat mendisiplinkan anak dengan cara yang lebih bijak.

Efek Samping Memarahi Anak di Depan Umum

Menyadur dari situs halodoc dan sumber lainnya, berikut ini beberapa efek buruk memarahi anak di depan umum yang harus ayah dan bunda ketahui

1. Anak Merasa Dipermalukan

Memarahi anak di depan umum sering kali membuat mereka merasa dipermalukan. Ini bukan hanya perasaan sesaat, tetapi pengalaman yang dapat membekas dalam waktu yang lama. Ketika anak merasa dipermalukan, mereka cenderung menginternalisasi pengalaman tersebut, sehingga dapat memengaruhi perkembangan emosional mereka secara negatif.

Rasa malu yang timbul berbeda dengan rasa bersalah. Jika rasa bersalah mendorong anak untuk berpikir tentang kesalahan yang mereka perbuat (“Aku melakukan hal yang salah”), rasa malu lebih mendalam karena menyerang identitas mereka sebagai individu (“Aku anak yang buruk”). Akibatnya, anak-anak yang sering merasa malu akan tumbuh dengan rasa rendah diri yang mengakar.

Selain itu, rasa malu ini juga memengaruhi hubungan sosial mereka. Anak mungkin menjadi lebih tertutup atau enggan berinteraksi dengan orang lain karena takut dihakimi atau dipermalukan kembali. Dalam jangka panjang, hal ini dapat menghambat kemampuan mereka untuk membangun hubungan yang sehat dan percaya diri dengan orang lain.

2. Menurunkan Rasa Percaya Diri

Rasa percaya diri merupakan fondasi penting bagi anak dalam menghadapi berbagai tantangan hidup. Ketika anak dimarahi di depan umum, rasa percaya diri mereka bisa runtuh. Mereka mungkin merasa tidak cukup baik, selalu salah, atau bahwa segala usaha mereka akan sia-sia di mata orang lain.

Anak-anak yang sering kehilangan rasa percaya diri cenderung menunjukkan keraguan dalam mengambil keputusan. Mereka takut mencoba hal baru karena khawatir gagal atau menerima kritik lagi. Dalam jangka panjang, ini dapat membuat mereka enggan mengeksplorasi potensi diri atau mengambil risiko yang sehat.

Rasa percaya diri yang rendah juga berdampak pada performa akademis dan sosial anak. Mereka mungkin kesulitan untuk berprestasi di sekolah atau bersosialisasi dengan teman sebaya karena merasa tidak layak. Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk memberikan dukungan dan menghindari tindakan yang dapat merusak rasa percaya diri anak, termasuk memarahi mereka di depan umum.

3. Meningkatkan Risiko Perilaku Agresif

Anak-anak belajar dari apa yang mereka lihat dan alami. Ketika mereka sering dimarahi atau dipermalukan di depan umum, mereka bisa menyerap perilaku tersebut sebagai cara untuk menyelesaikan konflik. Dengan kata lain, anak mungkin belajar bahwa agresi adalah respons yang normal terhadap kesalahan atau ketidaksepahaman.

Perilaku agresif ini dapat terlihat dalam berbagai bentuk, seperti memukul, berteriak, atau merendahkan teman-teman mereka. Dalam jangka panjang, pola perilaku ini bisa berkembang menjadi kebiasaan buruk yang sulit diubah, terutama dalam hubungan mereka di masa depan.

Sebaliknya, anak yang diperlakukan dengan penuh rasa hormat akan belajar bagaimana menyelesaikan konflik secara sehat. Mereka akan mengembangkan kemampuan komunikasi yang baik, empati, dan kontrol diri, yang semuanya penting untuk membangun hubungan yang positif dengan orang lain.

4. Memengaruhi Hubungan Orangtua dan Anak

Memarahi anak di depan umum tidak hanya melukai harga diri mereka, tetapi juga dapat merusak hubungan emosional antara orangtua dan anak. Ketika anak merasa sering dipermalukan, mereka mungkin mulai merasa tidak dihargai atau bahkan tidak dicintai.

Hubungan yang sehat antara orangtua dan anak seharusnya dibangun di atas rasa saling menghormati. Bila anak merasa dipermalukan atau direndahkan, mereka mungkin menjadi kurang terbuka untuk berbagi perasaan atau masalah mereka dengan orangtua. Ini dapat menciptakan jarak emosional yang sulit untuk diperbaiki.

Selain itu, anak-anak yang merasa tidak aman dengan orangtua mereka cenderung mencari dukungan emosional dari sumber lain, seperti teman atau media sosial. Ini berisiko membuat mereka menerima pengaruh yang tidak selalu positif dari lingkungan luar.

5. Dampak pada Perkembangan Psikososial

Pengalaman dimarahi di depan umum dapat menjadi trauma psikologis bagi anak. Trauma ini memengaruhi cara mereka memandang diri sendiri dan dunia di sekitar mereka. Anak-anak yang sering mengalami perlakuan seperti ini mungkin mengembangkan konsep diri yang negatif, merasa tidak berharga, atau bahkan tidak memiliki kendali atas hidup mereka.

Perkembangan psikososial anak juga terhambat karena pengalaman ini. Mereka mungkin menjadi terlalu cemas dalam situasi sosial, takut dihakimi, atau justru mengembangkan sikap defensif sebagai mekanisme perlindungan. Hal ini dapat mengganggu kemampuan mereka untuk beradaptasi dengan lingkungan baru atau menjalin hubungan yang sehat dengan orang lain.

Cara Bijak Mendisiplinkan Anak di Depan Umum

Alih-alih memarahi anak di depan umum, ada banyak cara yang lebih efektif dan penuh kasih untuk mendisiplinkan mereka. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat diterapkan:

  • Sebelum keluar rumah, beri pengarahan kepada anak tentang apa yang diharapkan dari mereka. Misalnya, jika ayah dan bunda pergi ke toko, beri tahu mereka bahwa akan membeli barang tertentu dan penting untuk tetap tenang selama berbelanja.
  • Bila anak melakukan kesalahan, ajak mereka ke tempat yang lebih sepi untuk berbicara. Dengan cara ini, ayah dan bunda dapat memberikan teguran tanpa membuat mereka merasa dipermalukan.
  • Nada suara ayah dan bunda memiliki pengaruh besar pada bagaimana anak merespons. Dengan berbicara dengan tenang dan tegas, anak lebih mungkin untuk mendengarkan dan memahami apa yang dikatakan.
  • Daripada hanya mengatakan bahwa sesuatu itu salah, jelaskan alasannya. Misalnya, jika anak menyentuh sesuatu yang tidak seharusnya, beri tahu mereka bahwa itu berbahaya dan bisa melukai mereka.
  • Ketika anak berperilaku baik, berikan pujian. Ini membantu mereka memahami bahwa perilaku baik dihargai, yang dapat memotivasi mereka untuk terus melakukannya.

Semoga ulasan tentang efek samping memarahi anak di depan umum ini dapat bermanfaat untuk ayah dan bunda ya.

Baca juga:

Please follow and like us:
Scroll to Top