12 Manfaat Berkebun bagi Kesehatan Fisik, Mental, dan Sosial

Manfaat Berkebun bagi Kesehatan

Manfaat berkebun bagi kesehatan bukan hanya kegiatan rekreatif, tetapi juga investasi dalam kesehatan jangka panjang. Kegiatan berkebun seakan menjadi fase yang menenangkan, tak hanya mengisi waktu luang, berkebun juga menjadi cara untuk mendekatkan diri dengan alam sekaligus memberikan banyak manfaat untuk kesehatan dari fisik, mental, hingga sosial, berkebun menawarkan manfaat yang tak ternilai.

Manfaat Berkebun bagi Kesehatan

Berikut ini ulasan manfaat berkebun bagi kesehatan fisik, mental, dan sosial.

1. Meningkatkan Kesehatan Jantung

Tak dapat dipungkiri, berkebun memiliki efek terapeutik yang luar biasa. Menyentuh tanah, melihat tanaman tumbuh, dan menikmati hasil panen dapat memberikan rasa damai dan kepuasan tersendiri. Aktivitas ini membantu mengurangi stres, kecemasan, serta gejala depresi.

Penelitian ilmiah membuktikan bahwa berkebun dapat menurunkan kadar kortisol (hormon stres) dalam tubuh. Selain itu, berkebun juga meningkatkan produksi serotonin, hormon yang bertanggung jawab atas rasa bahagia. Inilah alasan mengapa berkebun sering digunakan sebagai terapi bagi penderita gangguan mental.

Cobalah memulai dengan menanam tanaman sederhana seperti bunga atau herba yang mudah dirawat. Proses tumbuhnya tanaman tersebut dapat memberikan efek positif pada suasana hati.

2. Aktivitas Fisik yang Menyehatkan

Berkebun bukan sekadar hobi santai. Aktivitas seperti menggali tanah, menyiangi gulma, hingga menyiram tanaman melibatkan hampir seluruh otot tubuh. Menurut penelitian ilmiah, berkebun termasuk aktivitas fisik dengan intensitas ringan hingga sedang, tergantung pada jenis pekerjaan yang dilakukan. Dalam satu jam berkebun, bisa membakar hingga 300 kalori, tergantung pada intensitas aktivitas.

Bahkan, kegiatan seperti memotong rumput atau menyekop tanah dapat dikategorikan sebagai olahraga berat. Hal ini membantu membakar kalori, meningkatkan kebugaran kardiovaskular, dan menjaga fleksibilitas otot serta sendi. Studi ilmiah, menunjukkan bahwa orang yang rutin berkebun memiliki indeks massa tubuh (BMI) lebih rendah dibandingkan mereka yang tidak berkebun.

3. Sumber Vitamin D Alami

Ketika kita berkebun di pagi hari, tubuh terpapar sinar matahari yang kaya akan vitamin D. Vitamin D ini berperan penting dalam menjaga kesehatan tulang, meningkatkan sistem imun, hingga mencegah berbagai penyakit kronis seperti kanker dan diabetes tipe 2.

Penelitian juga menunjukkan bahwa kekurangan vitamin D dapat meningkatkan risiko demensia dan sindrom metabolik. Dengan berkebun secara rutin, kamu bisa mendapatkan paparan sinar matahari yang cukup untuk memproduksi vitamin D tanpa harus menghabiskan waktu di luar rumah terlalu lama. Pastikan berkebun antara pukul 07.00-09.00 pagi untuk mendapatkan manfaat sinar matahari tanpa risiko kulit terbakar.

4. Tidur Lebih Nyenyak dengan Berkebun

Aktivitas fisik yang dilakukan selama berkebun membantu tubuh melepaskan energi berlebih, yang pada gilirannya memudahkan kita untuk tidur lebih nyenyak. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang yang berkebun cenderung tidur selama 7 jam per malam dengan kualitas tidur yang lebih baik.

Selain itu, berkebun dapat membantu tubuh melepaskan hormon serotonin, yang berfungsi meningkatkan suasana hati dan mengurangi stres, faktor penting untuk mendapatkan tidur berkualitas.

5. Meningkatkan Harga Diri

Banyak orang melaporkan merasa lebih tenang dan puas setelah menghabiskan waktu di kebun. Mengurus tanaman membantu memusatkan perhatian dan mengurangi pikiran negatif. Tidak hanya itu, berkebun juga mampu meningkatkan harga diri. Prestasi kecil seperti melihat tanaman tumbuh sehat atau memanen hasil kebun memberikan rasa bangga dan pencapaian yang tidak ternilai.

Studi ilmiah membuktikan bahwa berkebun dapat menurunkan tingkat kecemasan dan depresi. Bahkan, terapi berkebun sudah banyak digunakan untuk membantu penderita gangguan mental seperti PTSD (Post-Traumatic Stress Disorder) dan depresi berat.

6. Melatih Kesabaran dan Fokus

Berkebun merupakan aktivitas yang membutuhkan proses. Mulai dari menanam benih hingga memanen hasil, semuanya memerlukan ketelatenan. Proses ini melatih kita untuk bersabar dan fokus pada apa yang sedang dilakukan.

Selain itu, berkebun juga dapat meningkatkan fungsi kognitif otak. Menurut beberapa penelitian ilmiah, aktivitas berkebun mampu mengurangi risiko penyakit Alzheimer hingga 50% karena membantu menjaga kesehatan kognitif dan meningkatkan volume otak.

7. Mengurangi Stres dan Meningkatkan Kebahagiaan

Bersentuhan langsung dengan tanah dan tanaman hijau terbukti secara ilmiah dapat mengurangi kadar kortisol, hormon stres dalam tubuh. Suara daun yang bergesekan, aroma tanah basah, hingga pemandangan hijau mampu memberikan efek menenangkan.

Hasil dari beberapa studi ilmiah menunjukkan bahwa orang yang berkebun setiap hari memiliki tingkat kesejahteraan lebih tinggi dan stres lebih rendah dibanding mereka yang tidak berkebun. Bahkan, berkebun seringkali digunakan sebagai terapi alami untuk mengatasi tekanan mental.

8. Meningkatkan Koneksi Sosial

Bagi mereka yang bergabung dengan komunitas berkebun, manfaat sosialnya tidak kalah besar. Berkebun bersama menciptakan rasa kebersamaan, kerja tim, dan saling mendukung. Komunitas seperti ini menjadi support system yang sangat penting, terutama bagi orang yang merasa kesepian atau membutuhkan teman berbagi.

9. Membantu Pemulihan Kecanduan

Kegiatan berkebun sering digunakan dalam program rehabilitasi untuk membantu orang yang sedang pulih dari kecanduan alkohol atau narkoba. Aktivitas ini memberikan rasa tanggung jawab, kebanggaan, dan kebahagiaan sederhana yang efektif untuk mendukung proses pemulihan.

10. Pola Makan Lebih Sehat

Menanam sayuran dan buah-buahan sendiri memastikan bahan makanan bebas dari pestisida berbahaya. Hasil panen yang segar dan alami membuat pola makan menjadi lebih sehat. Selain itu, menanam berbagai jenis tanaman juga membantu menciptakan menu makanan yang bervariasi.

Misalnya, Anda bisa menanam kangkung, bayam, cabai, atau bahkan buah seperti stroberi dan tomat. Dengan hasil kebun sendiri, Anda tidak hanya menghemat biaya tetapi juga menjaga kualitas asupan makanan.

11. Mendukung Keberlanjutan Lingkungan

Selain manfaat bagi diri sendiri, berkebun juga berdampak positif bagi lingkungan. Tanaman yang kita tanam membantu menyerap karbon dioksida, memproduksi oksigen, dan mendukung ekosistem lokal. Dengan menanam tanaman berbunga, kita juga bisa membantu populasi lebah dan serangga penyerbuk lainnya.

12. Meningkatkan Produktivitas dan Kreativitas

Dengan suasana hati yang baik, tubuh yang sehat, dan pikiran yang lebih fokus, berkebun secara tidak langsung meningkatkan produktivitas sehari-hari. Waktu yang dihabiskan di kebun menjadi momen untuk menyegarkan pikiran sehingga kita lebih siap menghadapi pekerjaan atau tugas lainnya.

Berkebun juga melibatkan banyak aspek kreatif, mulai dari merancang tata letak taman, memilih jenis tanaman, hingga menciptakan dekorasi taman. Aktivitas ini merangsang otak untuk berpikir kreatif dan inovatif.

Semoga ulasan tentang manfaat berkebun bagi kesehatan fisik, mental, dan sosial ini dapat bermanfaat.

Baca juga:

Referensi

  1. Scott, T. L., Masser, B. M., & Pachana, N. A. (2020). Exploring the health and wellbeing benefits of gardening for older adults. Ageing & Society, 40(11), 2535-2556.
  2. Corley, J., Cox, S. R., & Deary, I. J. (2021). Gardening is associated with reductions in all-cause mortality and improvements in mental health: A prospective cohort study in the UK Biobank. Journal of Psychiatric Research, 136, 171-178.
  3. Park, S. A., Lee, A. Y., & Son, K. C. (2016). Determining exercise intensities of gardening tasks as a physical activity using metabolic equivalents in older adults. HortTechnology, 26(5), 743-748.
  4. Soga, M., Gaston, K. J., & Yamaura, Y. (2017). Gardening is beneficial for health: A meta-analysis. Preventive Medicine Reports, 5, 92-99.
  5. Wang, D., & MacMillan, T. (2013). The benefits of gardening for older adults: A systematic review of the literature. Activities, Adaptation & Aging, 37(2), 153-181.
  6. Zick, C. D., Smith, K. R., Kowaleski-Jones, L., Uno, C., & Merrill, B. J. (2013). Harvesting more than vegetables: The potential weight control benefits of community gardening. American Journal of Public Health, 103(6), 1110-1115.
  7. Han, A. R., Park, S. A., Ahn, B. E., & Reduced, S. (2018). Reduced stress and improved mood through gardening activities in patients with depression: A randomized controlled trial. Journal of Affective Disorders, 228, 540-548.
Please follow and like us:
Scroll to Top