Ini Cara Merawat Bunga Lavender dalam Pot

Cara Merawat Bunga Lavender dalam Pot

Cara Merawat Bunga Lavender dalam Pot – Lavender, dengan aroma yang menenangkan dan bunga yang memikat, adalah tanaman yang cocok untuk ditanam di dalam pot, baik di dalam rumah maupun di luar rumah. Merawat lavender dalam pot tidak sesulit yang dibayangkan, bahkan bagi pemula sekalipun. Dengan beberapa perhatian dan perawatan yang tepat, kamu dapat menikmati keindahan dan manfaat lavender di rumah.

Banyak orang mengenal lavender sebagai tanaman hias yang indah, tetapi tahukah kamu bahwa lavender juga bisa berfungsi sebagai obat alami? Aromanya yang khas tidak hanya menenangkan pikiran, tetapi juga bisa membantu mengatasi masalah tidur dan kecemasan. Menanam lavender dalam pot akan memungkinkan kamu menikmati keindahannya kapan saja, bahkan bila tinggal di apartemen atau rumah dengan ruang terbatas. Namun, merawat lavender membutuhkan perhatian khusus, terutama dalam hal pemilihan pot, tanah, sinar matahari, dan penyiraman.

Cara Merawat Bunga Lavender dalam Pot

Cara Merawat Bunga Lavender dalam Pot

Berikut ini cara merawat bunga lavender dalam pot, mulai dari pemilihan pot yang tepat hingga perawatan rutin yang perlu kamu lakukan untuk memastikan tanaman ini tumbuh sehat dan berbunga dengan indah.

1. Memilih Pot yang Tepat untuk Lavender

Langkah pertama dalam merawat lavender dalam pot adalah memilih pot yang sesuai. Pot yang baik untuk lavender harus memiliki drainase yang cukup agar air tidak menggenang, yang bisa menyebabkan akar tanaman membusuk. Pastikan pot yang kamu pilih memiliki lubang drainase di bagian bawahnya.

Selain itu, ukuran pot juga sangat penting. Pot yang terlalu kecil dapat menghambat pertumbuhan akar, sementara pot yang terlalu besar dapat menyulitkan pengendalian kelembapan. Sebagai pedoman umum:

  • Pot dengan diameter sekitar 25 cm cocok untuk lavender yang tumbuh lebih tinggi dari 50 cm.
  • Pot dengan diameter sekitar 15 cm cocok untuk lavender dengan tinggi sekitar 20-50 cm.
  • Pot dengan diameter sekitar 7 cm cocok untuk lavender yang tingginya kurang dari 20 cm.

Pastikan juga pot tersebut terbuat dari bahan yang tahan lama dan tidak mudah pecah. Bahan keramik, plastik, atau terracotta bisa menjadi pilihan yang baik untuk pot lavender.

2. Pemilihan Tanah yang Tepat

Lavender menyukai tanah yang kering dan memiliki drainase yang baik. Tanah yang terlalu lembap bisa membuat tanaman ini mudah sakit dan tidak berkembang dengan baik. Oleh karena itu, kamu perlu memilih jenis tanah yang dapat menyerap air dengan baik namun tetap menjaga kelembapan yang tepat.

Salah satu tanah yang ideal untuk lavender adalah campuran tanah berpasir atau tanah yang mengandung banyak kerikil. Tanah yang sedikit bersifat alkali juga lebih cocok untuk lavender, dengan pH tanah antara 6,7 hingga 7,3. Jika pH tanah terlalu asam, Anda bisa menambah sedikit kapur atau batu dolomit untuk menyeimbangkannya.

Bila tanah di kebun terlalu berat atau tidak memiliki daya serap yang baik, kamu bisa mencampurkannya dengan pasir atau batu kerikil untuk meningkatkan drainase. Kamu juga dapatmembeli campuran tanah khusus untuk tanaman hias dari toko tanaman, yang sering kali sudah mengandung bahan-bahan yang diperlukan untuk menjaga kelembapan yang pas.

3. Menyiram Lavender dengan Tepat

Salah satu kunci utama dalam merawat lavender dengan memastikan tanaman ini tidak terkena terlalu banyak air. Lavender lebih suka tanah yang kering, jadi jangan terlalu sering menyiram tanaman ini. Terlalu banyak air dapat menyebabkan akar lavender membusuk dan tanaman menjadi lemah.

Siram lavender dengan air secukupnya, terutama saat lapisan atas tanah terasa kering. Cara terbaik untuk mengetahui kapan harus menyiram adalah dengan merasakan kelembapan tanah dengan jari. Bila tanah terasa kering hingga sekitar 2 cm di bawah permukaan, itu adalah waktu yang tepat untuk menyiram. Usahakan air yang disiram mengalir melalui lubang drainase di pot untuk menghindari penumpukan air di dasar pot.

Pada musim panas atau cuaca panas, lavender mungkin membutuhkan penyiraman lebih sering. Namun, di musim hujan atau cuaca dingin, kamu harus lebih berhati-hati dalam menyiramnya agar tanah tidak terlalu lembap.

4. Penyinaran yang Cukup

Lavender merupakan tanaman yang membutuhkan banyak cahaya matahari untuk tumbuh dengan baik. Untuk memastikan lavender berkembang dengan optimal, letakkan pot di tempat yang mendapatkan sinar matahari langsung selama setidaknya 3-4 jam per hari. Sinar matahari yang cukup tidak hanya membantu tanaman menghasilkan bunga yang indah, tetapi juga membantu menjaga kesehatan tanaman.

Seandainya kamu menanam lavender di dalam rumah, tempatkan pot dekat jendela yang menghadap ke arah matahari. Bila merasa tanaman kekurangan cahaya, kamu bisa mencoba memindahkannya ke lokasi yang lebih terang atau menggunakan lampu tumbuh (grow light) untuk memberikan cahaya tambahan.

4. Merawat Bunga Lavender

Selain memastikan tanaman mendapat cukup cahaya, juga perlu merawat cabang dan bunga lavender dengan rutin memangkasnya. Saat bunga lavender mulai layu atau kering, segera potong bunga tersebut dari batangnya untuk mendorong pertumbuhan bunga baru. Pemangkasan juga akan membantu menjaga bentuk tanaman agar tetap rapi dan tidak terlalu sempit atau terhalang oleh cabang-cabang yang tumbuh berlebihan.

Selain memangkas bunga yang sudah mati, kamu dapat memangkas cabang yang tumbuh tidak teratur atau cabang-cabang yang terlihat lemah. Pemangkasan rutin akan mendorong tanaman untuk tumbuh lebih sehat dan lebih padat, dengan bunga yang lebih banyak.

5. Memberikan Pupuk secara Berkala

Untuk mendukung pertumbuhan tanaman lavender yang optimal, pemberian pupuk sangat penting. Lavender tidak memerlukan banyak pupuk, tetapi kamu dapat memberi pupuk setiap 2-4 minggu sekali selama musim pertumbuhannya. Pilih pupuk yang khusus untuk tanaman berbunga atau pupuk yang larut dalam air agar mudah diserap oleh tanaman.

Namun, jangan berlebihan memberi pupuk, karena terlalu banyak pupuk dapat merusak tanaman. Pupuk yang berlebihan dapat menyebabkan tanaman tumbuh terlalu cepat tanpa menghasilkan bunga, atau bahkan membuat tanaman menjadi rentan terhadap penyakit.

6. Penyakit dan Hama

Meskipun lavender umumnya tahan terhadap hama dan penyakit, tanaman ini masih bisa terkena beberapa masalah kesehatan. Beberapa hama yang sering menyerang lavender adalah:

  • Kutu daun merupakan hama kecil yang sering menghisap cairan dari daun dan dapat menyebabkan daun menguning atau melengkung. kamu bisa mengatasi kutu daun dengan mencuci tanaman dengan air sabun ringan atau menggunakan insektisida organik.
  • Mite laba-laba dapat menyebabkan daun menjadi kering dan berbintik. Pastikan Anda memeriksa bagian bawah daun secara teratur dan membersihkannya dengan air sabun atau pestisida ringan jika diperlukan.
  • Lavender dapat terserang jamur seperti jamur daun atau busuk akar jika tanah terlalu lembap, hindari penyiraman berlebihan dan menjaga agar tanaman tetap kering dan berventilasi baik.

Bila melihat tanda-tanda infeksi atau hama, segera pisahkan lavender dari tanaman lain untuk menghindari penyebaran masalah. Gunakan cara yang aman dan alami terlebih dahulu untuk menangani hama, atau jika perlu, konsultasikan dengan ahli tanaman.

9. Memindahkan Lavender ke Pot yang Lebih Besar

Lavender yang tumbuh dengan sehat sering kali akan membutuhkan ruang lebih untuk berkembang. Bila tanaman sudah terlalu besar untuk pot yang ada, atau jika akar mulai keluar dari lubang drainase pot, ini saatnya untuk memindahkannya ke pot yang lebih besar. Proses pemindahan lavender ke pot yang lebih besar tidak terlalu rumit, tetapi ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan:

  • Pilih pot yang sedikit lebih besar dari pot sebelumnya.
  • Gunakan pot baru memiliki drainase yang baik.
  • Periksa akar sebelum memindahkan tanaman.
  • Bila akar sudah memenuhi pot lama, kamu bisa memotong sedikit akar yang terlalu panjang atau rusak.
  • Siapkan tanah baru yang sesuai untuk lavender.
  • Gunakan tanah dalam pot baru yang memiliki drainase yang baik dan bersifat sedikit alkali.
  • Letakkan lavender di tengah pot baru dan isi sisa ruang dengan tanah baru, pastikan tanaman tetap pada kedalaman yang sama seperti sebelumnya.

Pemindahan pot biasanya dilakukan setiap 1-2 tahun, tergantung pada seberapa cepat tanaman berkembang. Ini juga saat yang tepat untuk memangkas tanaman dan membersihkan akar jika diperlukan.

Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Baca juga:

Referensi

  1. Bonnie Plants. (n.d.). How to grow lavender. Bonnie Plants. Retrieved January 10, 2025, from https://bonnieplants.com/how-to-grow/growing-lavender/
  2. Filho, M. A. A., Silva, M. J. G., & Martins, R. A. (2013). Lavender essential oil: Chemical composition and biological activity. PMC3612440. National Center for Biotechnology Information. Disadur January 10, 2025, dari https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3612440/
  3. Gardener’s Supply Company. How to care for lavender plants. Gardeners.com. Disadur January 10, 2025, dari https://www.gardeners.com/how-to/care-lavender-plant/7406.html
Please follow and like us:
Scroll to Top