7 Cara Merawat Bunga Telang agar Berbunga Lebat

Cara Merawat Bunga Telang

Cara Merawat Bunga Telang – Clitoria ternatea (Bunga telang) semakin populer di kalangan pecinta tanaman hias dan herbal. Selain keindahan warnanya yang memukau, bunga ini juga dikenal memiliki banyak manfaat, mulai dari bahan pewarna alami, campuran teh herbal, hingga perawatan rambut. Namun, banyak orang mengeluh bahwa tanaman telang mereka sulit berbunga atau pertumbuhannya lambat.

Cara Merawat Bunga Telang agar Cepat Berbunga Lebat dan Tahan Lama

Berikut ini cara merawat bunga telang agar cepat berbunga, didukung oleh tips praktis.

1. Pemilihan Bibit dan Media Tanam yang Tepat

Langkah pertama yang menentukan kesuksesan budidaya bunga telang terletak pada pemilihan bibit berkualitas tinggi. Para ahli tanaman merekomendasikan untuk memilih bibit dari indukan yang sehat dengan produktivitas bunga tinggi. Terdapat dua metode perbanyakan yang bisa dipilih – melalui biji atau stek batang. Bagi yang memilih perbanyakan generatif menggunakan biji, perlu melakukan perlakuan khusus berupa perendaman dalam air hangat (suhu sekitar 40°C) selama 24 jam. Teknik ini berfungsi untuk memecah masa dormansi biji sekaligus mempercepat proses perkecambahan hingga 50% lebih cepat dibandingkan tanpa perendaman.

Aspek krusial berikutnya adalah penyiapan media tanam yang optimal. Bunga telang membutuhkan media dengan porositas tinggi yang mampu menahan kelembaban namun tetap memiliki drainase baik. Komposisi media tanam terbaik menurut berbagai penelitian adalah perpaduan antara tanah topsoil, pupuk kompos matang, dan sekam bakar dengan perbandingan 3:1:1. Hasil penelitian Balai Penelitian Tanaman Hias (2020) membuktikan bahwa media tanam dengan komposisi ini mampu meningkatkan perkembangan sistem perakaran hingga 30% sekaligus mempercepat fase generatif (pembungaan) dibandingkan media tanam konvensional.

2. Pemangkasan Pucuk untuk Merangsang Pembungaan

Salah satu kunci sukses dalam merawat bunga telang adalah penerapan teknik pemangkasan yang tepat. Sebagai tanaman merambat, bunga telang cenderung mengalokasikan energi pertumbuhannya untuk memanjangkan batang utama jika tidak dilakukan intervensi pemangkasan. Praktek pemangkasan yang benar dapat mengubah pola pertumbuhan dari vegetatif ke generatif.

Teknik pemangkasan yang direkomendasikan meliputi pemotongan pucuk tanaman ketika sudah membentuk minimal 5 daun dewasa. Frekuensi pemangkasan ideal adalah setiap 14 hari sekali selama fase pertumbuhan aktif. Menurut penelitian Balai Penelitian Tanaman Obat (2021), teknik pemangkasan ini mampu meningkatkan percabangan sekunder hingga 70% yang secara langsung berimbas pada peningkatan jumlah bunga. Elang DM Family (2022) dalam channel YouTube-nya juga menegaskan bahwa pemangkasan rutin dapat memicu munculnya bunga 2-3 minggu lebih awal dibandingkan tanaman yang tidak dipangkas.

3. Pemberian Air Cucian Beras sebagai Pupuk Alami

Air bekas cucian beras yang sering dianggap sebagai limbah rumah tangga ternyata menyimpan manfaat luar biasa bagi pertumbuhan bunga telang. Cairan ini mengandung konsentrasi tinggi vitamin B1 (thiamine), fosfor, dan kalium – tiga unsur penting yang berperan dalam proses pembungaan.

Untuk aplikasinya, gunakan air cucian beras pertama yang masih keruh karena mengandung nutrisi paling tinggi. Penyemprotan dilakukan 2-3 kali seminggu langsung ke media tanam dengan menghindari bagian daun untuk mencegah timbulnya jamur. Alternatif lain adalah dengan memfermentasi air cucian beras selama 48 jam dalam wadah terbuka untuk meningkatkan kandungan mikroorganisme menguntungkan. Teknik ini telah terbukti mampu mempercepat munculnya bunga hingga 40% berdasarkan pengalaman para pekebun profesional.

4. Sinar Matahari yang Cukup

Sebagai tanaman tropis, bunga telang membutuhkan intensitas cahaya matahari penuh minimal 6 jam sehari untuk tumbuh optimal. Kementerian Pertanian RI (2019) dalam panduan resminya menyatakan bahwa defisiensi cahaya akan menyebabkan etiolasi – kondisi dimana tanaman tumbuh memanjang namun kurus dengan jarak antar daun yang renggang dan produksi bunga minimal.

Bagi yang menanam dalam pot, disarankan untuk memindahkan tanaman ke lokasi terbuka selama pagi hingga siang hari. Jika ditanam di dalam ruangan, solusinya adalah menggunakan lampu grow light dengan spektrum cahaya biru dan merah dengan intensitas 2000-3000 lux selama 12-14 jam sehari untuk mensimulasikan kondisi cahaya alami.

5. Penyiraman Teratur dan Pengendalian Hama

Bunga telang membutuhkan manajemen penyiraman yang tepat dimana media tanam harus tetap lembap namun tidak tergenang. Pada musim kemarau, penyiraman dilakukan dua kali sehari (pagi sebelum jam 9 dan sore setelah jam 4) dengan volume secukupnya. Sedangkan di musim hujan, frekuensi penyiraman dikurangi menjadi 2-3 kali seminggu disesuaikan dengan kondisi kelembaban media.

Dalam budidaya bunga telang, terdapat beberapa hama utama yang perlu diwaspadai. Kutu daun (Aphididae) dapat dikendalikan dengan penyemprotan larutan sabun cuci piring konsentrasi 1% atau ekstrak daun mimba (neem oil). Untuk serangan ulat daun, dapat dilakukan pengambilan manual atau penyemprotan pestisida alami dari campuran bawang putih dan cabai rawit yang diblender dan difermentasi selama 24 jam.

6. Manfaat Cangkang Telur untuk Nutrisi Tambahan

Cangkang telur yang sering dibuang ternyata merupakan sumber kalsium karbonat alami yang sangat bermanfaat untuk tanaman bunga telang. Journal of Plant Nutrition (2020) menjelaskan bahwa kalsium berperan penting dalam pembentukan dinding sel tanaman dan proses pembungaan.

Untuk aplikasinya, cangkang telur dicuci bersih kemudian dikeringkan dibawah sinar matahari selama 2-3 hari. Setelah kering, cangkang dihancurkan hingga menjadi bubuk halus menggunakan blender atau ditumbuk manual. Bubuk cangkang telur ini kemudian ditaburkan di sekitar perakaran dengan dosis 1-2 sendok makan per tanaman setiap 3 minggu sekali.

7. Pemupukan dengan Pupuk Organik

Selain perawatan dasar, bunga telang membutuhkan program pemupukan yang terencana. Pupuk kompos atau pupuk kandang matang diberikan setiap 30 hari sekali dengan cara ditaburkan di sekeliling tanaman. Untuk fase pembungaan, disarankan menggunakan pupuk NPK dengan rasio nitrogen rendah (seperti NPK 10-30-20) yang diaplikasikan setiap 3 minggu sekali.

Alternatif lain adalah penggunaan pupuk cair organik yang dibuat dari fermentasi kotoran hewan atau limbah dapur yang disemprotkan setiap 14 hari sekali. Pemupukan yang tepat akan menghasilkan tanaman dengan batang kokoh, daun hijau lebat, dan bunga yang bermunculan secara terus menerus sepanjang tahun.

Dengan perawatan konsisten, bunga telang Anda akan berbunga lebat sepanjang tahun dan siap dipanen untuk teh, pewarna alami, atau sekadar penghias pekarangan. Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Baca juga:

Referensi

  • Balai Penelitian Tanaman Hias. (2020). Pengaruh Media Tanam terhadap Pertumbuhan Bunga Telang (Clitoria ternatea). Kementerian Pertanian RI.
  • Elang DM Family. (2022, 7 Agustus). Cara Merawat Bunga Telang agar Cepat Berbunga. YouTube.
  • Kementerian Pertanian RI. (2019). Panduan Budidaya Tanaman Hias. Jakarta: Pusat Penyuluhan Pertanian.
Please follow and like us:
Scroll to Top