Jenis Bunga Krokot (Portulaca) merupakan tanaman berbunga yang masuk dalam famili Portulacaceae. Tanaman ini dikenal karena kemampuannya tumbuh di berbagai kondisi, termasuk tanah yang kurang subur. Meski sering dianggap sebagai gulma, krokot sebenarnya punya nilai estetika tinggi jika dirawat dengan baik.
Di Indonesia, krokot sering disebut dengan nama lain seperti “gelang biasa” atau “kremah”. Beberapa orang juga menyebutnya “bunga pukul sembilan” karena bunganya cenderung mekar di pagi hari dan layu saat siang.
Yang menarik, krokot bukan hanya sekadar tanaman hias. Beberapa jenis bahkan bisa dimakan dan mengandung nutrisi seperti omega-3, vitamin A, dan vitamin C. Namun, dalam artikel ini, kita akan fokus pada jenis-jenis krokot hias yang cocok untuk memperindah taman.
Jenis Bunga Krokot Paling Populer
Berikut ini jenis bunga krokot yang paling populer untuk mempercantik halaman rumah.
1. Krokot Tumpuk (Portulaca grandiflora)
Jenis pertama yang patut diperhatikan adalah krokot tumpuk, varietas yang paling umum dijumpai di pekarangan rumah-rumah Indonesia. Julukan “tumpuk” melekat pada tanaman ini karena susunan kelopak bunganya yang bertingkat menyerupai bentuk mawar dalam versi miniatur. Daunnya yang berukuran kecil dengan ujung meruncing tumbuh secara merambat ke samping, menciptakan efek visual yang menarik.
Yang membuat krokot tumpuk begitu istimewa adalah variasi warnanya yang sangat beragam. Kita bisa menemukannya dalam warna-warna cerah seperti merah menyala, kuning keemasan, oranye terang, ungu lembut, hingga pink pastel. Karakteristik pertumbuhannya yang merambat membuatnya sangat cocok ditanam dalam pot gantung, dimana batang-batangnya akan menjuntai indah.
Dalam hal perawatan, krokot tumpuk termasuk tanaman yang sangat bersahabat. Ia membutuhkan penyinaran matahari penuh sepanjang hari dan justru tidak menyukai tanah yang terlalu lembap. Media tanam ideal untuknya adalah campuran tanah berpasir dengan drainase baik, yang memungkinkan air tidak menggenang di sekitar akar.
2. Krokot Ungu (Portulaca oleracea var. sativa)
Varietas berikutnya yang tak kalah menarik adalah krokot ungu. Tanaman ini langsung mencuri perhatian dengan warna ungu pekatnya yang sering dihiasi semburat kemerahan. Warna yang begitu mencolok ini menjadikannya pilihan tepat sebagai titik fokus dalam komposisi taman atau sebagai pembatas warna yang kontras dengan tanaman berdaun hijau.
Secara fisik, krokot ungu memiliki batang dan daun yang lebih tebal dibanding jenis lainnya. Pertumbuhannya yang cepat dan merayap di permukaan tanah membuatnya efektif sebagai penutup area kosong di taman. Dalam waktu singkat, ia bisa membentuk hamparan warna ungu yang memukau.
Keunggulan utama krokot ungu terletak pada ketahanannya terhadap terik matahari. Ia tetap bisa tumbuh subur di cuaca panas ekstrem sekalipun. Untuk perkembangbiakan, kita bisa memanfaatkan teknik stek batang yang relatif mudah dilakukan bahkan oleh pemula.
3. Krokot Gelang (Portulaca amilis)
Berbeda dengan dua jenis sebelumnya, krokot gelang memiliki karakteristik khusus berupa kelopak bunga yang lebih tipis dan tidak bertumpuk. Varietas ini menunjukkan adaptasi yang baik terhadap lingkungan dataran tinggi dengan suhu yang lebih sejuk, menjadikannya pilihan ideal untuk daerah pegunungan.
Bunga krokot gelang tumbuh secara tunggal dengan warna-warna cerah seperti merah terang, kuning mentega, atau ungu lavender. Batangnya cenderung tumbuh lebih tegak dibanding jenis krokot lainnya, memberikan kesan yang sedikit berbeda dalam penampilannya.
Dalam hal perawatan, krokot gelang membutuhkan perhatian khusus pada penyiraman. Ia menyukai tanah yang lembap namun tidak boleh sampai tergenang air. Fleksibilitas penanamannya cukup tinggi, bisa ditanam langsung di tanah maupun dalam pot dengan hasil yang sama baiknya.
4. Krokot Jambul (Portulaca umbraticola)
Dinamakan “jambul” karena bentuk bunganya yang unik dengan bagian pusat yang menonjol, krokot jenis ini menawarkan daya tarik visual yang berbeda. Variasi warnanya pun beragam, mulai dari merah muda lembut, putih bersih, kuning cerah, hingga kombinasi beberapa warna dalam satu tanaman.
Yang membedakan krokot jambul dari saudara-saudaranya adalah struktur batangnya yang lebih panjang, bisa mencapai 30 cm. Karakteristik ini membuatnya sering dimanfaatkan sebagai tanaman pembatas atau border di pinggiran taman.
Untuk perawatannya, krokot jambul membutuhkan keseimbangan yang tepat antara sinar matahari dan kelembaban tanah. Ia tumbuh optimal di area yang mendapatkan cukup sinar matahari dengan media tanam yang terjaga kelembapannya tanpa menjadi becek.
5. Moss Rose (Portulaca grandiflora hybrid)
Terakhir ada moss rose, varietas krokot yang paling mirip dengan bunga mawar sejati. Kelopaknya yang bertumpuk rapi dan ukuran bunganya yang relatif besar menjadikannya primadona di antara semua jenis krokot. Warna-warnanya yang cerah seperti merah menyala, pink muda, kuning mentari, atau oranye terang selalu berhasil menarik perhatian.
Keunikan moss rose terletak pada kebiasaan bunganya yang mekar di pagi hari, biasanya antara pukul 8 hingga 9, kemudian menutup di siang hari. Pola mekar seperti ini menambah daya tarik tersendiri bagi para kolektor tanaman hias.
Perawatan moss rose membutuhkan perhatian pada intensitas cahaya dan pengaturan air. Ia membutuhkan sinar matahari penuh namun sangat tidak menyukai genangan air. Penanaman dalam pot dengan media porous atau di taman batu sering menjadi pilihan terbaik untuk varietas ini.
Setiap jenis bunga krokot memiliki keunikan dan daya tariknya masing-masing. Pemilihan varietas yang tepat harus disesuaikan dengan kondisi lingkungan dan tujuan penataan taman. Dengan perawatan yang tepat, tanaman-tanaman kecil ini bisa memberikan warna-warni yang memukau sepanjang tahun. Semoga informasi ini bermanfaat ya.
Baca juga:
- Manfaat dan Cara Menanam Tanaman Rosemary di Rumah
- 5 Jenis Rumput Taman yang Tidak Perlu Dipotong
- Begini Cara Merawat Sukulen Echeveria Yang Benar
- 6 Langkah Cara Budidaya Lidah Buaya di Polybag