9 Cara Merawat Lidah Mertua dalam Ruangan

Cara Merawat Lidah Mertua dalam Ruangan

Cara Merawat Lidah Mertua dalam Ruangan – Lidah mertua, atau yang sering dikenal dengan nama ilmiah Sansevieria, adalah salah satu tanaman hias yang populer untuk ditempatkan di dalam ruangan. Tanaman ini terkenal dengan kemampuannya bertahan dalam berbagai kondisi, bahkan dalam keadaan minim perawatan sekalipun. Meskipun tanaman ini sangat tahan banting, merawat lidah mertua di dalam ruangan dengan benar tetap diperlukan agar tanaman dapat tumbuh subur dan memberikan manfaat optimal, baik secara estetika maupun kesehatan.

Selain tampilannya yang unik dengan daun panjang dan tegak seperti pedang, lidah mertua juga dikenal sangat mudah dirawat. Tanaman ini tidak membutuhkan banyak perhatian khusus dan dapat tumbuh dengan baik meskipun kondisi lingkungan tidak terlalu ideal. Oleh karena itu, lidah mertua sering menjadi pilihan utama bagi mereka yang ingin memiliki tanaman indoor tanpa harus terjebak dalam rutinitas perawatan yang rumit.

Selain itu, tanaman lidah mertua juga memiliki banyak manfaat kesehatan. Salah satunya adalah kemampuannya untuk membersihkan udara. Penelitian NASA membuktikan bahwa lidah mertua dapat menghilangkan polutan dan racun dari udara seperti formaldehida, benzena, dan toluena. Jadi, tidak hanya memperindah ruangan, lidah mertua juga memberikan udara yang lebih sehat untuk penghuni rumah.

Namun, meskipun tanaman ini terkenal karena kemudahannya dalam perawatan, ada beberapa hal yang tetap perlu diperhatikan agar lidah mertua dapat tumbuh dengan optimal di dalam ruangan.

Cara Merawat Lidah Mertua dalam Ruangan

Berikut ini cara merawat lidah mertua dalam ruangan agar tetap sehat dan subur.

1. Memilih Lokasi yang Tepat

Salah satu faktor terpenting dalam merawat lidah mertua adalah memilih lokasi yang tepat. Meskipun tanaman ini dapat bertahan dalam kondisi cahaya yang minim, lidah mertua tetap membutuhkan sedikit cahaya untuk tumbuh dengan baik. Namun, tanaman ini tidak suka terpapar sinar matahari langsung yang bisa membakar daunnya.

Idealnya, tempatkan lidah mertua di dekat jendela yang mendapatkan cahaya terang tetapi tidak langsung. Bila menempatkannya di dekat jendela yang menghadap langsung ke matahari, pertimbangkan untuk menggunakan tirai atau penutup agar sinar matahari tidak mengenai daun secara langsung. Sebuah ruangan yang terang, tetapi tidak terlalu terpapar sinar matahari langsung, akan menjadi tempat yang paling ideal untuk lidah mertua.

Selain itu, lidah mertua juga dapat ditempatkan di ruangan dengan pencahayaan buatan seperti lampu LED, terutama tinggal di daerah dengan sedikit sinar matahari alami. Yang terpenting adalah memastikan tanaman ini mendapat pencahayaan yang cukup agar dapat fotosintesis dengan baik.

2. Mengatur Penyiraman dengan Bijak

Salah satu kesalahan terbesar yang sering dilakukan dalam merawat lidah mertua adalah overwatering atau penyiraman yang berlebihan. Lidah mertua sangat rentan terhadap busuk akar jika terkena air terlalu banyak. Oleh karena itu, penting untuk memahami kapan dan seberapa sering tanaman ini perlu disiram.

Penyiraman lidah mertua sebaiknya dilakukan setiap dua hingga tiga minggu sekali, tergantung pada kondisi ruangan, suhu, dan kelembapan. Pada musim panas yang lebih panas, penyiraman mungkin perlu dilakukan lebih sering, tetapi pastikan tanah di sekitar tanaman sudah kering sepenuhnya sebelum kamu menyiramnya lagi. Hindari membiarkan tanaman dalam kondisi tanah yang terlalu basah dalam waktu lama.

Pastikan pot yang digunakan memiliki lubang drainase yang baik agar air tidak menggenang di dasar pot, yang bisa menyebabkan akar tanaman membusuk. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengukur kelembapan tanah dengan menusukkan jari ke dalam tanah sekitar 2-3 cm. Bila tanah terasa kering, itu tanda bahwa tanaman perlu disiram.

3. Menggunakan Media Tanam yang Tepat

Lidah mertua termasuk dalam jenis tanaman sukulen yang membutuhkan media tanam yang dapat mengalirkan air dengan baik. Tanah yang terlalu padat dan lembap dapat menyebabkan akar tanaman menjadi busuk, yang dapat menghambat pertumbuhannya. Oleh karena itu, sangat penting untuk menggunakan media tanam yang ringan dan porous.

Kamu dapat menggunakan campuran tanah pot dengan perlite atau pasir kasar untuk meningkatkan aerasi dan memastikan drainase yang baik. Salah satu komposisi tanah yang ideal adalah campuran tanah pot, perlite, dan pasir dalam perbandingan 1:1:1. Campuran ini memungkinkan akar tanaman tumbuh dengan baik tanpa terhalang oleh retensi air yang berlebihan.

Untuk memastikan lidah mertua mendapatkan media yang tepat, hindari penggunaan tanah kebun yang padat atau tanah yang mengandung terlalu banyak humus. Kamu dapat memilih media tanam khusus untuk tanaman sukulen yang sudah banyak tersedia di toko tanaman.

4. Menjaga Kelembapan dan Suhu

Meskipun lidah mertua dapat bertahan dalam berbagai kondisi suhu, tanaman ini lebih menyukai kelembapan yang rendah hingga sedang. Kelembapan ruangan yang ideal untuk lidah mertua berada antara 40% hingga 60%. Ruangan dengan kelembapan terlalu tinggi atau terlalu rendah dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman ini.

Suhu yang nyaman untuk lidah mertua adalah antara 18°C hingga 24°C. Tanaman ini dapat mentolerir suhu yang sedikit lebih rendah hingga 10°C, tetapi suhu di bawah 5°C bisa membahayakan tanaman. Bila tinggal di daerah yang cenderung dingin, usahakan untuk menjaga tanaman tetap dalam suhu yang sesuai, terutama selama musim dingin.

Selain itu, hindari menempatkan lidah mertua terlalu dekat dengan sumber panas seperti pemanas ruangan atau AC, karena udara yang terlalu kering dapat merusak tanaman. Jika udara di sekitar tanaman terlalu kering, dapat menggunakan pelembap udara untuk meningkatkan kelembapan di sekitarnya.

5. Memberikan Nutrisi Tambahan

Lidah mertua termasuk tanaman yang tidak membutuhkan banyak pupuk. Namun, untuk mendukung pertumbuhannya yang optimal, pemberian pupuk tetap diperlukan. Pupuk sebaiknya diberikan hanya pada musim tanam, yaitu selama musim semi dan musim panas. Kamu dapat menggunakan pupuk cair yang seimbang dengan kadar nitrogen, fosfor, dan kalium (misalnya pupuk dengan rasio 10-10-10).

Pemberian pupuk dilakukan setiap dua bulan sekali dengan dosis yang rendah, karena lidah mertua lebih sensitif terhadap pupuk yang berlebihan. Sebaiknya encerkan pupuk hingga 1/4 kekuatan yang disarankan pada label untuk menghindari penumpukan garam dalam tanah yang bisa merusak akar tanaman.

6. Repotting Tanaman Lidah Mertua

Lidah mertua merupakan tanaman yang tumbuh cukup cepat dan bisa membutuhkan repotting setelah beberapa tahun. Repotting dilakukan dengan tujuan memberi ruang yang lebih besar bagi akar tanaman untuk berkembang. Dengan melakukan repotting setiap satu atau dua tahun sekali, tergantung pada ukuran pot dan pertumbuhan tanaman.

Saat repotting, pastikan untuk memilih pot yang sedikit lebih besar dari pot sebelumnya. Pot yang lebih besar akan memberi ruang bagi akar tanaman untuk tumbuh lebih bebas. Jangan lupa untuk mengganti media tanam dengan campuran yang baru dan memastikan bahwa pot memiliki lubang drainase yang baik.

7. Menangani Hama dan Penyakit

Meskipun lidah mertua relatif tahan terhadap hama dan penyakit, tanaman ini masih bisa terserang kutu putih dan tungau laba-laba. Hama-hama ini bisa membuat daun tanaman menjadi rapuh dan mengganggu pertumbuhannya. Untuk menghindari infeksi hama, pastikan untuk membersihkan daun secara rutin menggunakan kain lembap atau dengan cara menyemprotkan air dengan lembut.

Seandainya melihat tanda-tanda infeksi hama, segera tangani dengan menyemprotkan insektisida organik atau menggunakan sabun insektisida. Tungau laba-laba dapat diatasi dengan meningkatkan kelembapan di sekitar tanaman, karena hama ini lebih suka kondisi yang kering.

8. Memperbanyak Lidah Mertua

Salah satu keuntungan memiliki lidah mertua karena kemampuannya untuk diperbanyak dengan mudah. Kamu dapat memperbanyak tanaman ini dengan cara stek daun, anakan, atau dengan membagi akar. Metode yang paling umum dengan membagi anakan yang tumbuh di sekitar tanaman induk dan menanamnya di pot baru.

Untuk perbanyakan dengan stek daun, cukup potong daun lidah mertua yang sehat, biarkan selama beberapa hari hingga luka mengering, dan tanam di media tanam yang sesuai. Dalam beberapa minggu, stek daun akan mulai berkembang akar dan dapat tumbuh menjadi tanaman baru.

9. Keamanan dan Toksisitas

Meskipun lidah mertua tidak berbahaya bagi sebagian besar orang, tanaman ini mengandung senyawa saponin yang dapat menyebabkan iritasi jika tertelan. Oleh karena itu, pastikan untuk menjauhkan tanaman ini dari anak-anak dan hewan peliharaan yang mungkin tertarik untuk mencicipinya. Jika terjadi keracunan atau iritasi setelah mengonsumsi tanaman ini, segera hubungi tenaga medis.

Lidah mertua bukan hanya tanaman yang tahan banting, tetapi juga memberikan manfaat besar bagi kualitas udara dalam ruangan. Semoga tips ini bermanfaat ya.

Baca juga:

Referensi

  1. Sari, D. P., & Wijayanti, N. (2019). Pengaruh Tanaman Sansevieria terhadap Indoor Air Quality (IAQ) di Ruang Copy Center Universitas XYZ. Jurnal Manajemen Kesehatan Masyarakat, 4(2), 123-130.
  2. Saraswati, D. (2015). Merawat Sansevieria. Jakarta: AgroMedia Pustaka.
  3. Purwanto, H. (2006). Pemanfaatan Sansevieria sebagai Tanaman Hias Penyerap Polutan. Jurnal Ilmiah Pertanian, 5(2), 123-130.
Please follow and like us:
Scroll to Top