Cara Merawat Sri Rejeki – Tanaman Sri Rejeki Hijau atau Aglaonema telah menjadi primadona di kalangan pecinta tanaman hias. Selain dikenal sebagai tanaman pembawa keberuntungan, keindahan daunnya yang berwarna hijau dengan corak unik membuatnya cocok menjadi dekorasi ruangan. Namun, banyak orang yang masih bingung bagaimana cara merawatnya dengan benar agar tetap subur dan tidak mudah layu.
Aglaonema adalah tanaman tropis yang berasal dari Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Tanaman ini memiliki sekitar 40 spesies dengan variasi warna dan corak daun yang berbeda-beda. Sri Rejeki Hijau adalah salah satu jenis yang paling populer karena perawatannya yang relatif mudah dibandingkan varian Aglaonema berwarna merah atau pink.
Menurut penelitian oleh Chen et al. (2020), Aglaonema termasuk dalam keluarga Araceae, yang dikenal mampu beradaptasi dengan baik di lingkungan indoor. Hal ini membuatnya cocok untuk diletakkan di dalam ruangan, baik di rumah maupun kantor.
Cara Merawat Sri Rejeki Hijau
Berikut ini Penjelasan tentang cara merawat sri rejeki hijau.
1. Penempatan dan Pencahayaan yang Tepat untuk Sri Rejeki Hijau
Seringkali kita melihat tanaman Sri Rejeki Hijau yang tidak tumbuh optimal karena kesalahan dalam penempatan. Tanaman ini memang dikenal toleran terhadap kondisi cahaya rendah, namun bukan berarti bisa diletakkan di tempat yang sama sekali gelap. Justru, kesalahan dalam mengatur intensitas cahaya menjadi penyebab utama daun Aglaonema menjadi tidak sehat.
Untuk mendapatkan pertumbuhan yang optimal, sebaiknya letakkan tanaman ini di area yang mendapatkan cahaya matahari tidak langsung. Jendela yang menghadap timur sangat ideal karena memberikan paparan sinar matahari pagi yang lembut. Hindari meletakkannya di bawah terik matahari siang secara langsung karena daunnya yang lebar mudah mengalami sunburn, ditandai dengan munculnya bercak-bercak kuning atau coklat pada permukaan daun.
Bagi yang ingin menempatkan Aglaonema di ruangan tanpa jendela, solusinya adalah dengan menggunakan lampu tumbuh (grow light) khusus tanaman. Lampu ini dapat mensimulasikan spektrum cahaya matahari yang dibutuhkan untuk proses fotosintesis. Pencahayaan buatan ini sebaiknya dinyalakan selama 10-12 jam per hari untuk memenuhi kebutuhan cahaya tanaman.
Beberapa tanda yang bisa diamati untuk mengetahui apakah pencahayaan sudah tepat:
- Daun yang menguning biasanya menandakan kelebihan cahaya
- Daun yang memucat dan pertumbuhan memanjang menunjukkan kekurangan cahaya
- Pertumbuhan yang terhambat dan jarak antar daun yang renggang mengindikasikan kebutuhan akan intensitas cahaya yang lebih tinggi
2. Teknik Penyiraman yang Tepat untuk Aglaonema
Banyak pemula berpikir bahwa sebagai tanaman tropis, Sri Rejeki Hijau membutuhkan penyiraman yang sering. Anggapan ini justru menjadi kesalahan fatal yang sering berujung pada kematian tanaman. Faktanya, Aglaonema lebih toleran terhadap kondisi kering dibanding kelebihan air.
Frekuensi penyiraman yang ideal adalah 2-3 kali seminggu saat musim kemarau, dan bisa dikurangi menjadi 1-2 kali seminggu saat musim hujan. Sebelum menyiram, selalu periksa kondisi media tanam dengan mencelupkan jari sedalam 2-3 cm. Jika masih terasa lembab, tunda penyiraman hingga media terasa kering.
Teknik penyiraman yang benar adalah dengan menyiram secara merata hingga air keluar dari lubang drainase. Pastikan untuk segera membuang kelebihan air yang tertampung di baki penampung. Penggunaan air yang sudah diendapkan semalam atau air hujan lebih disarankan karena kandungan klorinnya sudah menguap.
Menurut penelitian dari University of Florida IFAS Extension (2021), sistem perakaran Aglaonema sangat rentan terhadap busuk akar jika media tanam terlalu basah dalam waktu lama. Kondisi ini seringkali lebih berbahaya dibanding kekeringan sementara. Oleh karena itu, prinsip “lebih baik kurang air daripada kelebihan air” sangat berlaku untuk perawatan tanaman ini.
3. Pengaturan Kelembapan dan Suhu Ideal
Sebagai tanaman yang berasal dari hutan hujan tropis, Aglaonema memang menyukai lingkungan dengan kelembapan tinggi. Namun tanaman ini memiliki kemampuan adaptasi yang baik terhadap kondisi ruangan ber-AC sekalipun, asalkan diberikan perawatan tambahan.
Untuk menjaga kelembapan optimal, ada beberapa teknik yang bisa diterapkan:
Pertama, penyemprotan daun dengan air bersih menggunakan sprayer 2-3 kali seminggu sangat membantu, terutama saat musim kemarau. Kedua, teknik peletakkan pot di atas nampan berisi kerikil dan air bisa meningkatkan kelembapan mikro di sekitar tanaman. Ketiga, penggunaan humidifier sangat direkomendasikan untuk ruangan ber-AC yang cenderung kering.
Suhu ideal untuk pertumbuhan Aglaonema berkisar antara 20-30°C. Suhu di bawah 15°C sudah mulai berbahaya karena dapat menyebabkan daun layu dan pertumbuhan terhambat. Hindari penempatan tanaman di dekat AC, kipas angin, atau ventilasi udara yang langsung, karena hembusan udara kering yang konstan dapat menyebabkan stres pada tanaman.
4. Pemilihan Media Tanam dan Strategi Pemupukan
Media tanam yang tepat merupakan faktor krusial dalam merawat Sri Rejeki Hijau. Tanaman ini membutuhkan media yang gembur, porous, dan memiliki drainase baik. Media yang terlalu padat akan menghambat pertumbuhan akar dan memicu masalah busuk akar.
Komposisi media tanam yang ideal terdiri dari tiga komponen utama: tanah humus sebagai penyedia nutrisi (50%), sekam bakar atau cocopeat untuk meningkatkan aerasi (30%), dan pasir kasar atau perlite untuk memperbaiki drainase (20%). Campuran ini akan menciptakan lingkungan tumbuh yang optimal bagi perakaran Aglaonema.
Untuk pemupukan, disarankan menggunakan pupuk NPK cair yang diencerkan dengan dosis setengah dari yang tertera pada kemasan. Pemupukan dilakukan setiap 2 minggu sekali selama musim tanam (biasanya musim kemarau). Sementara untuk pupuk organik seperti kompos atau pupuk kandang, aplikasinya cukup setiap 3 bulan sekali.
Perlu diingat bahwa kelebihan pupuk justru dapat menyebabkan daun terbakar dan gangguan pertumbuhan. Gejala over-fertilization biasanya ditandai dengan ujung daun yang mengering dan perubahan warna daun yang tidak wajar.
5. Identifikasi dan Penanganan Hama Penyakit
Meskipun tergolong tanaman yang cukup tahan banting, Aglaonema tetap rentan terhadap serangan beberapa jenis hama dan penyakit. Kutu putih (Mealybugs) sering menjadi masalah utama, terutama di bagian ketiak daun. Penanganannya bisa dengan mengoleskan kapas yang dicelupkan alkohol 70%, atau penyemprotan larutan sabun insektisida.
Tungau (Spider mites) biasanya menyerang saat kelembapan udara sangat rendah. Peningkatan kelembapan dan penyemprotan larutan bawang putih bisa menjadi solusi alami. Sedangkan untuk masalah jamur daun, langkah pertama adalah memotong bagian yang terinfeksi dan mengurangi frekuensi penyiraman.
Pencegahan tetap menjadi kunci utama. Rutin memeriksa tanaman, menjaga kebersihan daun, dan memberikan sirkulasi udara yang baik akan meminimalkan risiko serangan hama dan penyakit. Dengan perawatan yang tepat, Sri Rejeki Hijau bisa tumbuh subur dan menjadi penghias ruangan yang tahan lama.
Semoga informasi tentang Cara Merawat Sri Rejeki dapat bermanfaat ya.
Baca juga:
- Manfaat dan Cara Menanam Tanaman Rosemary di Rumah
- 10 Cara Membasmi Rayap di Tembok Rumah
- Solusi Alami dengan 6 Cara Mengusir Nyamuk dengan Sereh
- Budidaya dan Perawatan Aglaonema Merah
Referensi
- Chen, J., et al. (2020). Adaptation of Aglaonema Species in Indoor Environments. Journal of Tropical Botany, 12(3), 45-60.
- The Spruce. (2023). How to Care for Aglaonema Plants.
- University of Florida IFAS Extension. (2021). Aglaonema Production Guide.
- The Spruce. (2023). How to Care for Aglaonema Plants.