Mitos bunga sedap malam, atau yang dikenal dengan nama ilmiah Polianthes tuberosa, bukan sekadar tanaman hias biasa. Ia menyimpan pesona yang jauh lebih dalam dari sekadar kelopak putihnya yang memikat atau aroma menggoda yang memenuhi udara di kala senja. Di balik keindahannya, terselip cerita-cerita yang telah mengakar kuat dalam kepercayaan masyarakat, kisah-kisah yang berbicara tentang hal-hal gaib, perlindungan, hingga hal-hal yang tak terlihat oleh mata biasa.
Mitos Bunga Sedap Malam
Pernahkah kamu berjalan di sore hari dan mencium aroma manis yang tiba-tiba memenuhi udara? Bisa jadi itu adalah bunga sedap malam. Tanaman ini dikenal karena bunganya yang hanya mekar di malam hari, seolah menyimpan rahasianya sendiri saat matahari terbenam.
Aromanya khasnya yang manis, floral, dengan sedikit sentuhan musk yang membuatnya sering dijadikan bahan parfum mahal. Tapi, di Indonesia, bunga ini bukan cuma soal wewangian. Bunga sedap malam merupakan simbol, mitos, dan bahkan bagian dari ritual tertentu. Berikut ini mitos bunga sedap malam yang berkembang di masyarakat.
1. Penangkal Ilmu Hitam dan Energi Negatif
Salah satu mitos yang paling terkenal terkait bunga ini adalah kepercayaannya sebagai pelindung dari energi negatif atau bahkan ilmu hitam. Di berbagai wilayah di Jawa, tanaman ini sering sengaja ditanam di pekarangan rumah, bukan semata-mata demi estetika, tetapi sebagai penjaga tak kasat mata. Diyakini, kekuatan aromanya dapat mengacaukan niat jahat yang ditujukan kepada penghuni rumah. Tak sedikit orang yang menaruh bunganya di sudut ruangan atau bahkan di bawah bantal sebagai bentuk perlindungan spiritual. Meski belum terbukti secara ilmiah, tradisi ini masih terus dilestarikan oleh mereka yang menghargai warisan leluhur.
2. Pemanggil Malaikat atau Roh Halus?
Menariknya, bunga sedap malam juga kerap dikaitkan dengan kehadiran makhluk dari alam lain. Ada yang mempercayainya sebagai pemanggil malaikat pelindung. Aroma harumnya dianggap membawa aura suci dan kedamaian, sehingga sering dijadikan bunga penghias kamar tidur, dengan harapan malam itu akan diisi oleh mimpi-mimpi yang indah. Namun, di sisi lain, terdapat pula anggapan yang bertolak belakang—bahwa bunga ini justru menarik perhatian makhluk halus. Dalam cerita-cerita lama, sering disebut bahwa jika seseorang mencium aroma sedap malam secara tiba-tiba di tengah malam tanpa ada sumber yang terlihat, maka bisa jadi itu pertanda keberadaan makhluk gaib di sekitarnya. Kisah ini, meski terdengar mistis, masih dipercaya oleh sebagian masyarakat hingga kini, tergantung dari sudut pandang dan pengalaman pribadi masing-masing.
3. Bunga Kesayangan Nyi Roro Kidul
Tak kalah terkenal adalah kaitan bunga sedap malam dengan legenda Nyi Roro Kidul, sang penguasa laut selatan dalam mitologi Jawa. Konon, beliau sangat menyukai bunga ini, hingga dalam berbagai ritual atau sesaji untuk menghormatinya, bunga sedap malam menjadi elemen yang tak boleh absen. Ada pula kepercayaan bahwa membawa bunga ini ke Pantai Selatan saat bulan purnama bisa membuka jalan untuk bertemu dengan sosok gaib tersebut. Walaupun terdengar seperti cerita dongeng, keyakinan ini masih hidup dalam praktik budaya sebagian masyarakat, bahkan ada yang merasa lebih aman dengan tidak mencoba membuktikan kebenarannya secara langsung.
4. Pertanda Kematian atau Keberuntungan?
Yang juga menarik adalah mitos yang mengaitkan aroma bunga ini dengan pertanda kehidupan. Di beberapa daerah, jika seseorang mencium wangi sedap malam yang muncul tiba-tiba tanpa diketahui asalnya, maka itu bisa berarti dua hal: kabar duka atau keberuntungan yang mendekat. Perbedaan tafsir ini mencerminkan bagaimana satu fenomena bisa dimaknai secara beragam tergantung pada latar budaya dan pengalaman kolektif masyarakat yang mempercayainya. Mungkin karena mekarnya di malam hari—waktu yang sering dikaitkan dengan misteri dan dunia tak terlihat—bunga ini pun menyimpan banyak makna simbolik yang tidak dapat dijelaskan hanya dengan logika.
Fakta Ilmiah di Balik Mitos
Di balik berbagai mitos yang menyelimuti bunga sedap malam, terdapat penjelasan ilmiah yang mendukung sebagian dari daya tariknya—terutama terkait aromanya yang khas dan memikat. Bunga sedap malam (Polianthes tuberosa) dikenal menghasilkan aroma yang sangat kuat dan kompleks berkat kandungan senyawa volatil seperti benzyl alcohol dan methyl benzoate. Senyawa-senyawa ini merupakan komponen utama dalam banyak minyak esensial yang digunakan dalam aromaterapi karena kemampuannya memengaruhi sistem saraf manusia, terutama dalam menciptakan perasaan tenang, nyaman, dan bahkan memperbaiki suasana hati (Chauhan et al., 2020).
Aroma bunga ini terbukti dapat memberikan efek relaksasi secara psikologis. Dalam beberapa studi, senyawa volatil yang dilepaskan oleh bunga sedap malam mampu menurunkan tingkat kecemasan dan stres dengan merangsang reseptor penciuman yang berhubungan langsung dengan bagian otak yang mengatur emosi, yaitu sistem limbik (Herz, 2009). Hal ini menjelaskan mengapa banyak orang merasa tenang atau mengantuk ketika berada di sekitar bunga ini—bukan karena kehadiran makhluk halus seperti yang dikisahkan dalam cerita-cerita mistis, melainkan karena efek fisiologis nyata dari aroma yang dihasilkannya.
Namun, ketika membahas soal mitos tentang makhluk halus atau kepercayaan spiritual yang melekat pada bunga ini, ilmu pengetahuan modern tentu memiliki batasan. Keberadaan entitas tak kasat mata seperti malaikat atau roh tidak bisa dibuktikan secara empiris dengan metode ilmiah. Ilmu pengetahuan hanya bisa menjelaskan fenomena yang bisa diamati dan diuji secara sistematis. Maka, meskipun banyak orang mengaitkan wangi bunga sedap malam dengan kehadiran makhluk halus, hal ini masih berada dalam ranah kepercayaan dan budaya lokal yang sangat subjektif.
Tapi soal makhluk halus, ilmu pengetahuan tentu tak bisa membuktikannya. Yang jelas, bunga ini punya kekuatan nyata dalam hal relaksasi dan terapi aroma.
Penutup
Bunga sedap malam merupakan salah satu tanaman yang paling banyak dikelilingi mitos di Indonesia. Dari penangkal santet hingga pemanggil makhluk halus, kisah-kisahnya terus hidup dalam tradisi lisan.
Tapi, terlepas dari semua mitos itu, satu hal yang pasti: keharumannya sungguh memesona. Jadi, apakah Anda akan menanamnya di rumah? Atau justru menghindarinya karena cerita-cerita mistisnya? Pilihan ada di tangan kamu.
Baca juga:
- Jenis Bunga Sedap Malam Berdasarkan Kelopak
- 15 Jenis Tanaman Gantung Indoor dan Outdoor
- Asal Usul dan Ciri-Ciri Bunga Kamboja
- Bunga Calla Lily: Makna dan Cara Merawatnya
Referensi
- Chauhan, N. S., Sharma, V., & Thakur, M. (2020). Volatile constituents of tuberose (Polianthes tuberosa Linn.) essential oil: A review. Journal of Essential Oil Research, 32(2), 113–120. https://doi.org/10.1080/10412905.2020.1713106
- Herz, R. S. (2009). Aromatherapy facts and fictions: A scientific analysis of olfactory effects on mood, physiology and behavior. International Journal of Neuroscience, 119(2), 263–290. https://doi.org/10.1080/00207450802333953