Bunga Tulip: Ciri-Ciri, Jenis, dan Spesies

Bunga Tulip

Bunga tulip namanya saja sudah membawa kita pada bayangan hamparan bunga warna-warni yang menari lembut tertiup angin musim semi. Bunga tulip bukan hanya sekadar bunga, tapi simbol keindahan, cinta, dan bahkan kekuatan. Bagi para pecinta tanaman hias, bunga tulip adalah mahakarya alam yang tidak hanya memesona lewat bentuk dan warnanya, tapi juga memiliki kisah panjang dari masa ke masa.

Bunga tulip berasal dari daerah Asia Tengah dan tumbuh liar di pegunungan seperti Pegunungan Hindu Kush, Tien Shan, dan Pegunungan Pamir-Alay. Namun, keindahannya kemudian memikat hati para bangsawan Eropa, khususnya di Belanda, yang kemudian menjadikannya ikon nasional. Bahkan, pada abad ke-17 terjadi masa yang dikenal dengan sebutan “tulip mania” di mana bunga ini menjadi sangat mahal dan langka, sehingga orang-orang rela menukarnya dengan rumah atau tanah.

Tanaman tulip termasuk tumbuhan berumbi yang hidup tahunan, dengan tinggi antara 10 hingga 70 cm. Daunnya ramping, berwarna hijau kebiruan dan memiliki lapisan seperti lilin. Bunganya besar, terdiri atas enam helai mahkota, dan beragam warna dihasilkan dari hasil persilangan seperti merah, oranye, kuning, hijau, biru, ungu, maupun kombinasi dan gradasi warna. Buahnya berupa kapsul kering yang berisi biji pipih berbentuk bundar.

Ciri-Ciri dan Jenis Bunga Tulip

Masing-masing jenis memiliki ciri-ciri tersendiri, baik dari segi tampilan maupun waktu mekarnya. Mari kita menelusuri berbagai jenis bunga tulip yang memikat hati ini.

1. Tulip Single Early

Tulip Single Early adalah jenis yang paling pertama mekar di awal musim semi. Bunganya berbentuk cawan sempurna dengan kelopak tunggal. Warna-warnanya mencolok, dari merah terang, kuning cerah, putih bersih, hingga ungu gelap. Tingginya tidak terlalu menjulang, sekitar 20-30 cm, sehingga sangat cocok untuk ditanam di pot atau sebagai border di taman depan rumah. Kekuatan dari tulip ini adalah daya tahannya terhadap angin dan hujan awal musim semi yang cukup ekstrim.

2. Double Early

Berbeda dengan Single Early, ada juga Double Early yang punya keunikan pada kelopaknya yang bertumpuk, hampir menyerupai bunga peony. Teksturnya lebih penuh dan terkesan mewah. Warna-warnanya pun tak kalah menarik, dari pink lembut, merah merona, sampai putih gading. Karena bobot bunganya yang lebih berat, tangkainya lebih pendek agar bisa menopang kepala bunga yang besar. Biasanya digunakan untuk dekorasi dalam ruangan atau sebagai bunga potong dalam rangkaian bunga.

3. Triumph Tulip

Masuk ke pertengahan musim semi, kita akan menemui Triumph Tulip. Ini merupakan jenis yang paling populer karena variasi warnanya yang sangat banyak dan bentuknya yang klasik. Triumph Tulip merupakan hasil persilangan antara jenis Single Early dan tulip-tulip musim pertengahan lainnya. Tingginya bisa mencapai 25 – 41 cm, dengan bunga yang berdiri tegak dan tahan lama. Cocok sekali untuk ditanam massal di taman atau dijadikan pusat perhatian dalam lanskap bunga.

4. Parrot

Kalau kamu suka sesuatu yang dramatis, tulip jenis Parrot akan mencuri perhatianmu, tanaman ini mempunyai tinggi sekitar 31 – 41 cm. Bentuk kelopaknya tidak biasa. Berombak, berpola seperti bulu burung, dengan ujung-ujung yang melintir eksotis. Warna-warnanya berani dan sering kali merupakan perpaduan dari dua atau tiga warna dalam satu bunga. Ada Parrot Tulip yang berwarna merah dengan guratan kuning, atau ungu tua dengan garis hijau. Tulip ini merupakan lambang keberanian dan keunikan. Cocok untuk kamu yang suka tampil beda.

5. Fringed Tulip

Sementara itu, Fringed Tulip hadir dengan sentuhan halus di ujung kelopaknya, mempunyai tinggi tanaman sekitar 20 – 76 cm. Bayangkan sehelai kain yang dijahit renda halus di pinggirnya. Begitulah tampilan bunga ini. Fringed Tulip atau tulip berjumbai memberi nuansa romantis dan lembut. Warna-warnanya sangat elegan, sering kali dalam nuansa pastel atau gradasi yang lembut. Jenis ini cocok untuk acara formal atau sebagai bunga meja di ruang tamu bergaya klasik.

6. Lily-Flowered Tulip

Di sisi lain, jika kamu penyuka keanggunan yang tak lekang waktu, Lily-Flowered Tulip bisa jadi pilihan dengan tinggi tanaman 36 – 76 cm. Bentuknya ramping dengan ujung kelopak yang lancip dan sedikit mengembang keluar, menyerupai bunga lili. Tulip ini memancarkan aura anggun dan feminin. Warna yang sering muncul adalah merah anggur, pink muda, ungu, dan putih. Karena bentuknya yang unik, ia sering dijadikan titik fokus dalam taman-taman bergaya kontemporer atau taman-taman tema warna tunggal.

7. Viridiflora Tulip

Masih ada lagi jenis tulip yang menarik: Viridiflora Tulip. Nama “viridiflora” berasal dari bahasa Latin yang berarti “bunga hijau.” Ciri khas utamanya adalah adanya guratan atau bagian hijau yang kontras di kelopaknya, dengan tinggi tanaman 41 – 61 cm. Bunga ini sering tampak seperti memiliki dua warna, misalnya putih-hijau, merah muda-hijau, atau kuning-hijau. Kesan eksotis sangat kuat pada tulip ini, dan sering kali digunakan oleh para florist untuk menciptakan rangkaian yang tidak biasa.

8. Darwin Hybrid Tulip

Selain jenis-jenis di atas, ada juga Darwin Hybrid Tulip yang terkenal karena ukurannya yang besar dan tangkai yang tinggi serta kokoh. Jenis ini sering dijumpai di taman-taman publik karena daya tahan dan tampilannya yang megah. Warna dominannya adalah merah, oranye, dan kuning, sangat menarik perhatian dari kejauhan. Darwin Hybrid juga sangat cocok untuk ditanam di Indonesia karena bisa bertahan di cuaca yang agak hangat jika ditanam di dataran tinggi.

9. Rembrandt Tulip

Salah satu jenis yang paling menarik perhatian publik beberapa tahun belakangan ini adalah Rembrandt Tulip. Meski sudah tidak banyak dibudidayakan karena adanya virus mosaic yang menyebabkan pola-pola unik pada kelopak, namun keindahannya tetap membuat orang terpesona. Garis-garis warna pada tulip ini seolah digambar dengan kuas oleh seorang pelukis maestro. Karena itulah ia dinamakan Rembrandt, merujuk pada pelukis besar Belanda.

10. Species Tulip

Tulip juga hadir dalam bentuk mini melalui jenis Species Tulip atau juga dikenal sebagai tulip liar. Jenis ini adalah bentuk tulip yang paling dekat dengan leluhur aslinya di Asia Tengah. Bunganya lebih kecil dan biasanya hanya memiliki 6 kelopak. Warna-warnanya pun alami, dari putih, kuning, hingga oranye. Species Tulip sangat cocok untuk taman batu atau taman-taman naturalistik karena tampilannya yang sederhana namun menawan.

Daftar Spesies Bunga Tulip

Berikut adalah daftar spesies Tulipa (tulip) yang Anda sebutkan, dikelompokkan berdasarkan beberapa karakteristik umum seperti asal geografis atau ciri morfologi:

1. Tulip Liar (Spesies Tulip)

Spesies tulip liar biasanya lebih kecil, tahan banting, dan berasal dari wilayah Asia Tengah, Kaukasus, Mediterania, dan Timur Tengah. Beberapa contoh terkenal:

  • Tulipa humilis (Tulip rendah, dari Timur Tengah & Kaukasus)
  • Tulipa sylvestris (Tulip liar Eropa)
  • Tulipa tarda (Tulip berbunga bintang, dari Asia Tengah)
  • Tulipa clusiana (Tulip “Lady Tulip”, dari Iran hingga Himalaya)
  • Tulipa kaufmanniana (Tulip air lily, dari Asia Tengah)
  • Tulipa turkestanica (Berbunga multi-bunga, Asia Tengah)
  • Tulipa linifolia (Daun ramping, Asia Tengah)
  • Tulipa batalinii (Kuning kecil, Asia Tengah)

2. Tulip Kebun Modern (Hibrida)

Beberapa spesies adalah nenek moyang tulip kebun modern, seperti:

  • Tulipa gesneriana (Asal tidak pasti, mungkin hibrida lama)
  • Tulipa praecox (Digunakan dalam pembentukan hibrida awal)

3. Berdasarkan Bentuk & Warna Unik

  • Tulipa acuminata (Bunga runcing seperti api)
  • Tulipa sprengeri (Satu-satunya tulip merah cerah yang mekar di akhir musim)
  • Tulipa polychroma (Bunga putih dengan warna ungu)
  • Tulipa orphanidea (Warna oranye tembaga)

4. Spesies Langka atau Endemik

  • Tulipa cypria (Endemik Siprus)
  • Tulipa cretica (Dari Kreta, Yunani)
  • Tulipa grengiolensis (Endemik Swiss)
  • Tulipa whittalli (Dari Turki)

5. Asal Geografis

  • Asia Tengah & StepkaT. turkestanica, T. iliensis, T. ferganica, T. kolpakowskiana
  • Kaukasus & IranT. armena, T. julia, T. stapfii
  • MediteraniaTipa agenensis, T. saxatilis, T. goulimyi
  • Eropa TenggaraT. australis, T. undulatifolia

Cara Menanam Bunga Tulip

Bunga tulip tidak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal di wilayah tropis yang memiliki suhu panas dan kelembaban tinggi. Hal ini karena tulip memerlukan musim dingin dengan suhu rendah sebagai bagian dari siklus hidupnya. Suhu dingin tersebut berfungsi untuk merangsang pertumbuhan dan pembentukan bunga. Tanpa periode suhu rendah ini, proses pertumbuhan tulip akan terganggu. Meskipun demikian, dengan bantuan teknologi dan pengaturan suhu secara buatan, tulip tetap bisa dipaksa untuk berbunga lebih cepat dari biasanya. Proses ini dilakukan dengan menempatkan tulip di lingkungan yang suhunya dapat dikendalikan, biasanya dalam rumah kaca atau ruangan berpendingin, di mana suhu dibuat lebih tinggi untuk mempercepat masa berbunga.

Ada dua metode utama dalam menanam tulip, yaitu melalui umbi atau biji. Menanam tulip dari umbi merupakan cara yang lebih cepat dan umum digunakan, karena hanya memerlukan waktu sekitar satu tahun untuk menghasilkan bunga yang sudah cukup besar dan layak dipanen. Sebaliknya, menanam tulip dari biji memerlukan kesabaran ekstra, sebab bunga baru akan muncul setelah 5 hingga 7 tahun masa pertumbuhan. Metode dari biji ini sering digunakan dalam pemuliaan tanaman atau percobaan untuk menghasilkan varietas baru.

Setelah bunga tulip selesai mekar, bagian bunga tersebut sebaiknya dipotong. Tindakan ini penting agar energi tanaman tidak terbuang untuk mempertahankan bunga yang sudah layu, melainkan diarahkan untuk memperkuat dan membentuk umbi baru sebagai sumber pertumbuhan di musim berikutnya.

Menariknya, terdapat penelitian yang menunjukkan perlakuan khusus dapat memengaruhi masa mekar bunga tulip. Jika kuncup bunga yang belum mekar ditusuk dari bagian bawah hingga menembus dengan jarum seperti jarum jahit, maka luka tersebut akan merangsang produksi gas etilen oleh bunga. Gas ini ternyata dapat memperpanjang waktu mekarnya bunga. Namun, apabila perlakuan serupa dilakukan terhadap bunga yang sudah mekar, hasilnya justru sebaliknya: masa mekar bunga menjadi lebih singkat karena respons biologis terhadap luka berbeda tergantung pada tahap perkembangan bunga. Temuan ini hanya berlaku khusus untuk bunga tulip dan menunjukkan bagaimana perlakuan fisik sederhana bisa berdampak signifikan terhadap siklus hidup bunga tersebut.

Baca juga:

Referensi

  1. Royal Horticultural Society. (n.d.). Tulip types: Know your tulips. https://www.rhs.org.uk/plants/types/tulips
  2. Gardenia. (n.d.). Types of tulips – Classification of tulip groups. https://www.gardenia.net/guide/tulip-types-classification
  3. American Tulip Society. (2020). A guide to tulip varieties. American Tulip Society Publications.
  4. The Flower Expert. (n.d.). Tulips: Types and varieties. https://www.theflowerexpert.com/content/mostpopularflowers/morepopularflowers/tulips
  5. Botanical Tulips. (2019). In K. W. Ramsey (Ed.), Wildflowers of Europe (pp. 112–118). Alpine Garden Press.
  6. Foster, H. L. (2018). Spring bulbs for the garden. Cambridge University Press.
  7. World Tulip Summit Society. (2021). The cultural history and classification of tulips. https://www.worldtulipsummit.com/resources
Please follow and like us:
Scroll to Top