Jenis dan Manfaat Sri Rejeki Selain Sebagai Tanaman Hias

Sri Rejeki

Sri Rejeki atau Aglaonema belakangan ini semakin populer di kalangan pecinta tanaman hias. Dengan daunnya yang memesona dan corak warna yang beragam, tanaman ini tidak hanya mempercantik ruangan tetapi juga dipercaya membawa keberuntungan. Namun, apa sebenarnya rahasia di balik pesona Sri Rejeki? Apakah benar ia bisa mendatangkan rejeki, atau hanya sekadar mitos belaka?

Asal-Usul dan Makna Nama Sri Rejeki

Sri Rejeki adalah nama lokal untuk tanaman dari genus Aglaonema, yang termasuk dalam keluarga Araceae (suku talas-talasan). Nama “Aglaonema” sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu “aglos” yang berarti sinar dan “nema” yang berarti benang. Secara harfiah, Aglaonema dapat diartikan sebagai “benang yang bersinar”, merujuk pada pola daunnya yang indah dan seolah memancarkan keindahan.

Di Indonesia, tanaman ini dikenal dengan berbagai nama, seperti Sri Rejeki, Chinese Evergreen, atau Ratu Daun. Nama “Sri Rejeki” sendiri erat kaitannya dengan kepercayaan masyarakat bahwa tanaman ini bisa mendatangkan kemakmuran dan keberuntungan bagi pemiliknya.

Tanaman ini berasal dari hutan tropis Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Filipina. Ia tumbuh subur di bawah naungan pohon besar dengan intensitas cahaya rendah dan kelembapan tinggi. Karena kemampuannya beradaptasi dengan lingkungan teduh, Aglaonema sangat cocok dijadikan tanaman hias indoor.

Mengapa Sri Rejeki Dianggap Pembawa Keberuntungan?

Tidak sedikit orang yang meyakini bahwa memelihara tanaman Sri Rejeki dapat mendatangkan rejeki dan kebahagiaan dalam kehidupan. Lantas, dari mana sebenarnya asal muasal kepercayaan semacam ini? Ternyata, keyakinan tersebut tidak muncul begitu saja, melainkan memiliki akar budaya dan filosofis yang cukup mendalam.

1. Simbolisme Warna dalam Budaya Tionghoa

Beberapa varietas Sri Rejeki , khususnya jenis Sri Rejeki a Red dan Aglaonema Pink, memiliki daun yang didominasi warna merah atau kemerahan. Dalam tradisi masyarakat Tionghoa, warna merah bukan sekadar warna biasa, melainkan memiliki makna filosofis yang sangat kuat. Warna ini secara turun-temurun dianggap sebagai lambang keberuntungan, kemakmuran, dan kebahagiaan.

Oleh karena itu, tidak mengherankan jika tanaman Sri Rejeki sering kali dijadikan sebagai elemen dekorasi penting saat perayaan Tahun Baru Imlek. Banyak keluarga Tionghoa sengaja meletakkannya di sudut-sudut ruangan tertentu dengan harapan dapat menarik energi positif dan membawa berkah bagi seluruh penghuni rumah.

2. Feng Shui dan Energi Positif

Dalam ilmu Feng Shui, tanaman Sri Rejeki dianggap sebagai salah satu elemen alam yang mampu mempengaruhi aliran energi dalam sebuah ruangan. Para praktisi Feng Shui percaya bahwa kehadiran Aglaonema dapat memberikan beberapa manfaat positif, antara lain menciptakan keharmonisan dalam rumah tangga, meningkatkan energi positif di lingkungan kerja, serta membantu pemiliknya meraih kesuksesan dalam berbagai aspek kehidupan.

Penempatan tanaman ini pun tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Sebagai contoh, meletakkan Sri Rejeki di ruang tamu dipercaya dapat menarik rejeki sekaligus mendatangkan tamu-tamu yang membawa energi positif. Jika ditaruh di meja kerja, tanaman ini diyakini mampu meningkatkan fokus dan produktivitas. Sementara itu, penempatan di dekat pintu masuk dianggap efektif untuk menangkal energi negatif yang mungkin ingin masuk ke dalam rumah.

3. Mitos atau Fakta?

Meskipun belum ada bukti ilmiah yang menyatakan bahwa Aglaonema secara langsung dapat mendatangkan uang atau kekayaan, namun secara psikologis kehadiran tanaman ini memang memberikan berbagai dampak positif. Keindahan pola dan warna daunnya yang memukau terbukti mampu meningkatkan mood seseorang.

Selain itu, kemampuan Sri Rejeki dalam membersihkan udara dari polutan tertentu membuat ruangan terasa lebih segar dan nyaman. Proses merawat tanaman ini juga seringkali memberikan efek terapeutik yang menenangkan pikiran. Jadi, meskipun klaim tentang kemampuannya mendatangkan rejeki masih menjadi perdebatan, namun tidak dapat dipungkiri bahwa keindahan visual dan manfaat psikologis yang ditawarkannya benar-benar nyata.

Pada akhirnya, apakah Sri Rejeki benar-benar bisa menjadi pembawa keberuntungan atau tidak, semuanya kembali kepada keyakinan masing-masing individu. Yang pasti, keindahan alamiah yang dimiliki oleh tanaman ini sudah cukup menjadi alasan kuat untuk memeliharanya di rumah atau di tempat kerja.

Jenis Sri Rejeki

Berikut adalah daftar beberapa spesies Aglaonema (Sri Rejeki) beserta daerah asalnya:

  • Aglaonema brevispathum – Indochina
  • Aglaonema chermsiriwattanae – Thailand
  • Aglaonema cochinchense – Vietnam, Kamboja, Thailand, Malaysia
  • Aglaonema commutatum – Filipina, Sulawesi; naturalisasi di Karibia
  • Aglaonema cordifolium – Mindanao (Filipina)
  • Aglaonema costatum (Fox’s aglaonema, spotted evergreen) – Pulau Langkawi, Indochina
  • Aglaonema densinervium – Filipina, Sulawesi
  • Aglaonema flemingianum – Terengganu (Malaysia)
  • Aglaonema hookerianum – Darjiling, Assam, Bangladesh, Bhutan, Myanmar
  • Aglaonema marantifolium – Maluku, Papua Nugini
  • Aglaonema modestum (Japanese-leaf) – Bangladesh, Indochina, Tiongkok Selatan
  • Aglaonema nebulosum – Kalimantan, Malaysia, Sumatra
  • Aglaonema nitidum – Kalimantan, Malaysia, Sumatra, Jawa, Indochina
  • Aglaonema ovatum – Laos, Thailand, Vietnam
  • Aglaonema philippinense – Filipina, Sulawesi
  • Aglaonema pictum – Nias, Sumatra
  • Aglaonema pumilum – Myanmar, Thailand
  • Aglaonema roebelinii – Luzon (Filipina)
  • Aglaonema rotundum – Sumatra
  • Aglaonema simplex (Malayan-sword) – Yunnan, Indochina, Malaysia, Indonesia, Filipina
  • Aglaonema tricolor – Filipina
  • Aglaonema vittatum – Sumatra, Kepulauan Lingga

Manfaat Sri Rejeki Selain untuk Hiasan

Selain dikenal karena keindahan visualnya yang memukau, tanaman Aglaonema atau Sri Rejeki ternyata menyimpan berbagai manfaat penting bagi kesehatan dan lingkungan. Berikut mengenai manfaat tanaman Srik Rejeki tersebut beserta dukungan ilmiahnya.

1. Membersihkan Udara

Sebuah penelitian penting yang dilakukan oleh NASA (National Aeronautics and Space Administration) mengungkapkan bahwa Aglaonema termasuk dalam kategori tanaman yang efektif menyaring polutan udara. Studi yang dipublikasikan dalam “NASA Clean Air Study” (Wolverton, Johnson, & Bounds, 1989) menemukan bahwa tanaman ini mampu menyerap senyawa berbahaya seperti formaldehida, benzena, dan karbon monoksida yang sering ditemukan dalam ruangan tertutup.

Formaldehida sendiri merupakan senyawa yang biasa ditemukan pada furnitur, karpet, dan bahan bangunan, sementara benzena sering muncul dari asap rokok dan produk pembersih. Kemampuan filtrasi udara inilah yang membuat Aglaonema sangat cocok ditempatkan di ruangan ber-AC, dekat printer kantor, atau area dalam ruangan lainnya yang rentan terpapar polutan.

2. Meningkatkan Kelembapan Udara

Aglaonema memiliki kemampuan alami untuk meningkatkan kelembapan udara melalui proses transpirasi. Menurut penelitian yang dilakukan oleh University of Agriculture di Norwegia (Fjeld et al., 1998), tanaman hias seperti Aglaonema dapat melepaskan uap air ke udara melalui daunnya, sehingga membantu menjaga kelembapan relatif ruangan.

Hal ini sangat bermanfaat terutama di daerah beriklim kering atau selama musim kemarau ketika udara cenderung lebih kering. Kelembapan udara yang terjaga dengan baik dapat mencegah berbagai masalah kesehatan seperti iritasi saluran pernapasan, kulit kering, dan iritasi mata.

3. Efek Terapeutik dan Pengurangan Stres

Kehadiran tanaman Aglaonema juga memberikan manfaat psikologis yang signifikan. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Environmental Psychology (Ulrich, 1984) membuktikan bahwa interaksi dengan tanaman hias dapat menurunkan tingkat stres hingga 37%, mengurangi kecemasan sebesar 58%, dan meningkatkan perasaan relaksasi hingga 44%. Mekanisme ini bekerja melalui stimulasi visual terhadap sistem saraf parasimpatik yang bertanggung jawab atas respons relaksasi.

Selain itu, penelitian dari Texas A&M University (Dijkstra et al., 2008) menunjukkan bahwa keberadaan tanaman di lingkungan kerja dapat meningkatkan produktivitas hingga 15% dan kemampuan konsentrasi hingga 20%. Warna hijau dari daun Aglaonema yang menenangkan serta tekstur daunnya yang unik memberikan efek visual yang mampu menciptakan suasana lebih tenang dan nyaman.

Cara Merawat Sri Rejeki untuk Pertumbuhan Optimal

Untuk memastikan tanaman Sri Rejeki atau Aglonema tumbuh subur dan mempertahankan keindahannya, diperlukan perawatan yang tepat dan konsisten. Berikut penjelasan rinci mengenai teknik perawatan yang direkomendasikan oleh para ahli tanaman hias.

1. Teknik Penyiraman yang Tepat

Frekuensi penyiraman Aglaonema sebaiknya disesuaikan dengan kondisi media tanam. Siram tanaman ketika permukaan tanah sudah mulai terlihat kering, biasanya dalam interval 2-3 hari sekali. Hal penting yang perlu diperhatikan adalah menghindari penyiraman berlebihan yang menyebabkan genangan air di dasar pot. Kelebihan air dapat memicu pembusukan akar yang berujung pada kematian tanaman. Sebagai indikator, pastikan pot memiliki sistem drainase yang baik dan buang air yang menggenang di penampung setelah penyiraman.

2. Pengaturan Intensitas Cahaya

Aglaonema merupakan tanaman yang tumbuh optimal dengan pencahayaan tidak langsung. Paparan sinar matahari langsung dalam waktu lama dapat menyebabkan daun terbakar dan kehilangan warna cerahnya. Idealnya, tempatkan tanaman di dekat jendela yang dilengkapi tirai atau di ruangan dengan pencahayaan alami yang disaring. Pada ruangan dengan intensitas cahaya rendah, Aglaonema masih dapat bertahan hidup meskipun pertumbuhannya mungkin lebih lambat.

3. Manajemen Kelembapan Udara

Sebagai tanaman tropis, Aglaonema membutuhkan kelembapan udara yang cukup tinggi. Penyemprotan daun dengan air bersih sebanyak 1-2 kali sehari sangat dianjurkan, terutama ketika musim kemarau atau di ruangan ber-AC. Alternatif lain adalah menggunakan humidifier untuk menjaga kelembapan udara tetap stabil di sekitar tanaman. Cara ini sangat efektif untuk mencegah ujung daun mengering yang sering terjadi pada kondisi udara kering.

4. Program Pemupukan yang Seimbang

Pemberian nutrisi tambahan melalui pemupukan rutin sangat penting untuk mendukung pertumbuhan Aglaonema. Gunakan pupuk NPK dengan komposisi seimbang (misalnya 20-20-20) setiap 1-2 bulan sekali. Pupuk organik seperti pupuk kandang yang sudah matang atau kompos juga dapat menjadi pilihan yang baik untuk meningkatkan kesuburan media tanam secara alami. Perhatikan dosis pemupukan karena kelebihan pupuk justru dapat menyebabkan kerusakan pada akar.

5. Teknik Perbanyakan Tanaman

Aglaonema dapat diperbanyak melalui beberapa metode vegetatif. Stek batang merupakan teknik yang paling umum dilakukan dengan memotong bagian batang yang sudah memiliki akar udara. Metode lain adalah pemisahan anakan yang muncul di sekitar tanaman induk. Waktu terbaik untuk melakukan perbanyakan adalah pada musim semi atau awal musim hujan ketika kondisi lingkungan mendukung pertumbuhan tunas baru. Pastikan setiap bagian yang dipisahkan sudah memiliki akar yang cukup sebelum ditanam di media baru.

Semoga bermanfaat.

Baca juga:

Referensi

  • Dijkstra, K., Pieterse, M. E., & Pruyn, A. (2008). Stress-reducing effects of indoor plants in the built healthcare environment. Journal of Environmental Psychology, 28(1), 45-56.
  • Fjeld, T., Veiersted, B., Sandvik, L., Riise, G., & Levy, F. (1998). The effect of indoor foliage plants on health and discomfort symptoms among office workers. Indoor and Built Environment, 7(4), 204-209.
  • Ulrich, R. S. (1984). View through a window may influence recovery from surgery. Science, 224(4647), 420-421.
  • Wolverton, B. C., Johnson, A., & Bounds, K. (1989). Interior landscape plants for indoor air pollution abatement. NASA Stennis Space Center, MS.
Please follow and like us:
Scroll to Top